Syafa POV
" Awak... jom teman saya pergi beli barang dapur . Barang dapur dah nak habis dah tu . " sekarang , aku ada dekat rumah keluarga aku . Dah lama tak jumpa mama dengan papa . Rindu .
" Okay . Tunggu sekejap tau , saya nak pergi tukar baju dulu . " balas Fariz . Aku sekadar mengangguk .
Sementara menunggu Fariz bersiap , aku menonton televisyen bagi menghilangkan kebosanan yang melanda diriku .
" Syaf... " aku menoleh ke belakang .
" Kenapa , abang ? " abang Fayyad menghampiriku .
" Tak ada apa lah . Abang saja nak berbual dengan adik kesayangan abang ni . "
" Syaf pun rindu sangat dengan abang . " mana tak rindu , sejak aku dah jadi isteri orang ni , dah jarang sangat aku jumpa dengan abang Fayyad .
" Syaf macam mana sekarang ? Bahagia ke dengan Fariz ? " soal abang Fayyad .
" Alhamdulillah , Syaf bahagia sangat . Fariz tu baik sangat , abang . Dah lah hensem , baik , lepas tu romantik pula tu . " ini kalau Fariz dengar ni , mesti dia bangga .
" Amboi , mentang - mentang dah ada suami , terus lupa dekat abang . " abang Fayyad mencebikkan bibirnya .
Aku tertawa . Dah lama tak bermanja dengan abang Fayyad .
" Syaf , abang harap Syaf bahagia dengan hidup Syaf sekarang . Abang akan sentiasa doakan yang terbaik untuk Syaf . Abang nak tengok adik abang ni bahagia dengan pasangan hidup dia . Kalau Syaf ada masalah , Syaf boleh bagitahu abang . Abang akan sentiasa ada dengan Syaf . " aku mengangguk perlahan . Abang Fayyad memang pandai nasihatkan aku . Sebab tu aku sayang sangat dengan abang Fayyad ni .
" Sayang , jom ? " Fariz muncul di hadapanku .
Kemudian , aku mengikuti langkah Fariz untuk pergi membeli barang dapur .
*****
Adam POV
" Abang Adam , Emir teringin nak makan aiskrim lah . "
" Hmm , Emir nak makan aiskrim ? Emir nak makan dekat mana ? Emir cakap je dengan abang Adam . "
" Kita makan dekat tempat hari tu lah . Aiskrim dekat situ sedap . " aku mengusap rambut Emir .
" Okay , tapi sebelum tu pergi minta izin dengan ibu Emir dulu . " arahku .
Emir mengangguk .
" Ibu , Emir nak ikut abang Adam pergi makan aiskrim boleh tak ? Boleh lah , bu... " rayu Emir .
" Okay , ibu izinkan . Tapi , jangan makan banyak sangat aiskrim . Emir tu baru je baik dari demam . Nanti sakit lagi , ibu yang susah . Faham ? "
" Yeay ! Sayang ibu ! " aku tersenyum apabila melihat Emir memeluk kak El .
" Adam , tolong tengok - tengokkan Emir , ya ? Jangan bagi dia makan banyak sangat aiskrim . Emir ni bukannya boleh percaya sangat . Makin dilarang , makin itu yang dibuatnya . " pesan kak El kepadaku .
" Kak El jangan risau lah . Adam janji takkan bagi Emir makan aiskrim banyak - banyak . Kak El tak nak ikut sekali ke ? " tanyaku .
" Eh , tak apa lah . Kak El nak kemas rumah . Banyak lagi kerja kak El nak buat ni . " aku menggelengkan kepalaku .
" Kak El ni kan suka sangat buat kerja berat - berat . Kak El tu dah lah buat kerja sorang - sorang dekat rumah . Kalau jadi apa - apa nanti macam mana ? " risau betul aku dengan kak El ni .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...