Syafa POV
" Mama , Acha rindu daddy . Acha nak jumpa daddy . " rungut Asha .
Daddy ? Itu nama panggilan yang Asha panggil untuk Fariz .
Fariz yang nak , Asha lagi suka lah dia ada daddy .
" Daddy kerja lah , sayang . Petang nanti daddy datang lah jumpa Asha . "
" Kalau daddy tak datang macam mana ? " soalnya .
" Daddy mesti datang punya . Asha tunggu je nanti , okay ? "
" Hmm... "
Tiba - tiba telefonku berbunyi .
Fariz .
Aku mengangkat panggilan tersebut .
" Assalamualaikum . "
" Waalaikumussalam . Awak tengah buat apa tu ? " Fariz menyoalku .
" Saya tak buat apa - apa pun . Tengah melayan Asha ni . Dia cakap dia rindu awak . Penat saya nak melayan dia . "
" Alololo , kesian dia . Saya nak cakap dengan Asha sekejap boleh tak ? "
" Okay . " aku terus memberikan telefonku kepada Asha .
" Hello , daddy ! " ucap Asha dengan riang .
" Hello , Asha . Asha sihat ? "
Aku hanya mendiamkan diri sambil memandang wajah Asha yang sedang berbual di dalam talian bersama Fariz .
" Acha cihat je . Acha rindu dekat daddy . Bila daddy nak datang ? Acha nak main dengan daddy . "
" Petang nanti daddy datang ya , sayang ? Daddy pun rindu sangat nak main dengan Asha . Asha jangan nakal - nakal tau . Kesian mama Asha nanti . "
" Okay , daddy ! Daddy jangan lupa datang tau ! Kalau daddy tak datang , Acha tak nak kawan daddy . "
Aku hanya tertawa mendengar kata - kata Asha .
Macam - macam lah si Asha ni .
" Daddy mesti datang punya . Asha tunggu je , okay ? Asha , daddy nak cakap dengan mama Asha boleh ? "
Asha memberikan telefon kepadaku semula .
" Awak tak payah layankan sangat perangai Asha tu . Nanti makin mengada - ngada pula dia . "
" Tak apa lah , Maira . Saya tak kisah pun . Oh ya , petang nanti saya datang rumah awak . Saya dah janji nak main dengan Asha . Okay lah , saya ada hal ni . Kirim salam dekat parents awak , ya ? "
" Okay . "
Kemudian , aku pun mengakhiri panggilan tersebut .
*****
Ariana POV
" Sayang , awak nak bertunang dengan saya tak ? " Ryan menyoalku .
Aku terdiam .
" Sayang , awak dengar tak ni ? "
" Kenapa tiba - tiba ? " aku menyoal Ryan .
" Sebab saya nak orang lain tahu yang awak milik saya . Kita bertunang je dulu , lepas habis belajar nanti saya akan masuk meminang awak . Boleh ? "
Aku tak tahu nak balas apa . Aku rasa macam terlalu cepat . Tapi , aku tak boleh nak tolak perasaan ni .
" Okay , fine . Kita bertunang . " jawabku . Dari sini , aku boleh nampak muka Ryan yang kelihatan begitu gembira .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...