Fauza POV
" Akak ! Jom lah kita mandi kolam sama - sama ! " aku tersenyum seraya menggelengkan kepala . Aku nak keluar dengan Danial sebenarnya . Dia ajak aku keluar , katanya nak belanja aku shopping . Katanya lah , tapi hm tak tahu lah .
" Tak boleh lah Hani , akak Imani nak keluar dengan abang Danial hari ni . Lain kali akak teman Hani mandi kolam ya ? Hari ni , Hani ajak lah kakak dengan abang Hani . Suruh diaorang temankan Hani mandi kolam . " aku mengusap kepalanya perlahan .
" Alaa , tapi Hani nak mandi kolam dengan akak Imani . " pinta Hani . Aku rasa bersalah pula dengan si budak kecil ni . Aku memandang wajah Danial .
" Awak , kalau kita cancelkan plan kita hari ni boleh tak ? Saya kesian lah dengan Hani . " aku harap sangat Danial tak kisah .
" Aku bagi dua pilihan . Take it or leave it . Kau tak nak ikut aku , aku pergi sorang . " ugutnya . Alaa dia ni pun , dengan budak - budak pun tak nak beralah langsung . Nak juga menang .
" Hani , sini dekat mama . Hani jangan lah kacau akak Imani dengan abang Danial . Kesian diaorang . Akak Imani tu dah lah asyik terperuk dalam rumah . Baru hari ni dia dapat keluar jalan - jalan dengan suami dia , Hani dah ajak akak Imani mandi kolam . Nanti mama temankan Hani . " pujuk aunty Fina pula .
" Tak nak , Hani nak akak Imani juga ! " aku lihat Hani sudah memeluk tubuhnya tanda protes .
" Hani , apa kata Hani ikut akak dengan abang keluar jalan - jalan ? Nak ? " Hani terus memandangku .
" Betul ke akak Imani nak bawa kita pergi jalan - jalan ? Yey yey , dapat ikut akak pergi jalan - jalan . " Hani sudah bersorak gembira .
" Siapa bagi kau arahan untuk izinkan budak ni ikut kita ? " bisik Danial kepadaku .
" Ish awak ni , dengan budak - budak pun nak berkira . Biarlah Hani ikut kita . Tak salah kan ? Lagi best , boleh saya jalan - jalan dengan dia nanti . " Walaupun hakikatnya aku nak keluar berdua saja dengan Danial . Hmm , apa boleh buat ? Nanti tak pasal - pasal je budak kecil ni merajuk dengan aku .
" Suka hati kau lah . Malas aku nak layan . Orang cakap , bukannya dia nak dengar . Degil . "
" Imani , Danial maaflah susahkan korang berdua pula nak kena layan perangai Hani yang degil ni . Agaknya Hani dah selesa dengan kamu kot Imani . Sebab tu susah betul nak berenggang dengan kamu . " kata aunty Fina .
Aku hanya tersenyum .
Fuh , nasib baik Lara dengan Rykarl ikut ayah diaorang pergi supermarket .
Kalau tak , jenuh aku nak mengangkut tiga - tiga orang sekali .
Hm , terlepas chance aku nak dating berdua dengan Danial .
*****
Syafa POV
" Syaf , saya minta maaf . Saya tahu awak marahkan saya . Saya dengan Adam tak ada hubungan yang istimewa pun . Kami cuma berkawan biasa . " aku memandang wajah wanita yang berada di hadapanku ini dengan pandangan yang menyampah .
" Dah lah tu , Sofea . Mula - mula memang teman tapi mesra , lepas tu tukar status jadi kekasih hati pula . Betul tak apa yang saya cakap ni ? " sindirku .
" Tak , Syaf . Awak dah salah faham ni . Sebenarnya , masa kejadian hari tu tangan saya sakit . Saya cuma nak suapkan diri saya makan . Tapi , saya tak sangka Adam tolong suapkan untuk saya . Awak jangan lah marah Adam . " heh , alasan tak logik dek akal langsung !
" Kenapa awak perlu makan dalam bilik Adam ? Dekat pejabat tu dah tak ada bilik pantry ke untuk awak makan ? Lagipun , awak buat apa dekat pejabat Adam ? Apa kaitan awak dengan Adam sampaikan awak boleh masuk bilik Adam hari tu ? " aku tersenyum sinis .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Fiksi Remaja(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...