062 | Ego ·˚ ༘

15K 520 62
                                    

Danial POV

" Abang ni betul - betul dah melampau ! Akak Fauza tu isteri abang , tahu tak ?! Agaknya sebelum Irish tumpang rumah abang ni , lagi teruk abang layan akak Fauza kan ? " aku hanya memekakkan telingaku .

" I'm talking to you , abang ! Bila abang nak berubah ni ? Abang nak tunggu mayat akak Fauza depan abang dulu ke baru abang nak insaf ? Cukup lah , abang . Jangan seksa kakak Irish macam tu lagi . " aku tersenyum sinis .

" Wow , sejak bila Irish ada kakak angkat ? Dah pandai nak bela perempuan tu pula ? Siapa ajar Irish melawan cakap abang ni ? "

" Abang , cukup - cukuplah dengan ego abang tu . Irish cuma nak cakap , ego abang tu takkan bawa abang ke mana pun . Jangan sampai satu hari nanti abang menyesal dengan perbuatan abang ni . Waktu tu , jangan minta tolong dengan Irish lagi ! " Irish terus menghempas pintu bilik . Aku tak kisah pun apa yang Irish nak cakap .

Cuba cakap dengan aku , siapa yang tak marah kalau isteri sendiri keluar dengan jantan lain ? Siapa yang tak bengang kalau isteri sendiri bermesraan dengan jantan lain ?

Orang lain cakap , senang lah . Aku yang tanggung semua rasa sakit tu .

Elok - elok aku nak berbaik dengan dia , dia pijak kepala aku ! Perempuan tu dah lama tak rasa penampar aku , mula lah dia buat perangai gatal dia .

Puas hati aku dapat ajar dia cukup - cukup semalam .

*****

Fauza POV

" Akak , Irish ada masakkan mi goreng untuk akak . Akak makan sikit , ya ? Dari semalam akak tak makan . Kalau akak sakit macam mana ? " aku menggeleng lemah .

" Terima kasih , Irish . Akak tak tahu nak balas jasa Irish macam mana . Akak dah banyak menyusahkan Irish . Tak apa lah , Irish ambil jelah mi goreng ni . Akak tak ada selera nak makan . " aku menghulur kembali pinggan yang berisi mi goreng kepada Irish .

" Akak , akak jamah lah sikit . Kalau perut akak masuk angin macam mana ? Penat Irish masak . Akak tak kesiankan Irish ke ? " melihat wajah Irish yang meminta simpati , aku jadi tak sampai hati pula nak tolak .

Akhirnya , aku menjamah sedikit mi goreng yang telah dimasak oleh Irish .

Belum sempat aku ingin meneruskan dengan suapan kedua , aku terus berlari ke arah tandas .

" Ya Allah , akak ! Akak okay tak ni ? Mi goreng yang Irish masak tak sedap ke ? Irish minta maaf . Kalau macam tu , Irish masak yang baru lah . " aku segera menahan tangan Irish .

" Tak , bukan salah Irish . Mi goreng yang Irish masak tu sedap sangat . "

" Habis tu , kenapa akak muntah - muntah ni ? " Irish memandangku dengan pelik .

" Kejap , jangan cakap yang Irish bakal dapat anak buah ?! " Irish mula kelihatan teruja apabila aku menganggukkan kepalaku .

" Ya Allah , betul ke ni akak ? Tahniah , akak ! Tak sabarnya Irish nak dukung bakal anak buah Irish yang pertama ni . " aku tersenyum . Alhamdulillah , ada juga orang yang masih ambil berat tentang kandungan aku .

" Abang Danial dah tahu tentang ni ? " senyumanku mati apabila Irish menyebut nama Danial .

" Irish jangan bagitahu sesiapa tentang kandungan akak ni . Akak merayu . Jangan sesekali bagitahu abang Danial . Akak takut dia tak boleh terima . Akak tak nak dia apa - apakan kandungan akak . Tolong ya , Irish ? " Irish mengangguk lalu mengusap perutku .

𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘Where stories live. Discover now