Syafa POV
Aku membuka pintu rumah keluargaku .
Kenapa nampak sunyi je ?
Tak ada orang ke dekat rumah ?
Aku menjerit memanggil mama dan juga papa .
Sunyi sepi .
Hati aku dah rasa lain macam .
" Sayang , mana yang lain ? Mama dengan papa mana ? " soal Fariz sambil mendukung Asha .
" Tak tahu lah awak . Saya dah panggil mama dengan papa , tapi senyap semacam je . Saya risau lah awak . Kalau apa - apa jadi dekat mama dengan papa macam mana ? " aku memandang Fariz .
" Sayang , jangan lah fikir yang bukan - bukan . Cuba sayang call mama . " cadang Fariz .
Belum sempat aku menelefon mama , telefonku berbunyi .
" Assalamualaikum , ma ? "
" ...... "
" Ya Allah , betul ke ni ma ?! "
" ...... "
" Okay - okay , Syaf datang sekarang . "
Aku terus meletakkan panggilanku .
" Kenapa ni , sayang ? " soal Fariz dengan cemas .
" Papa kena heart attack pagi tadi . Sekarang ni , abang Fayyad dengan mama dekat hospital . " terangku .
" Ya Allah , biar betul sayang ?! Kalau macam tu , jom lah kita pergi hospital sekarang . " ajak Fariz .
Aku menganggukkan kepalaku .
" Tapi , Asha macam mana ? Dia kan budak bawah umur lagi . Saya takut hospital tak bagi Asha masuk wad . " kataku .
Aku berfikir seketika .
" Kalau macam tu , biar saya hantar Asha dekat rumah jiran saya je lah . " tiba - tiba aku teringatkan kak El .
" Awak tak kisah ke Syaf ? " soal Fariz .
" Tak apa , saya percayakan Kak El . Jom lah kita pergi rumah Kak El . "
Fariz mengangguk .
*****
" Kak El , Syaf nak minta tolong akak untuk jagakan Asha sekejap boleh tak ? Papa Syaf masuk hospital . Tak ada orang yang nak jagakan Asha . Lagipun , takut Asha tak selesa dekat hospital nanti . Tolong ya , kak ? " pintaku .
" Eh , boleh sangat . Tak apa , kak El tak kesah pun . Lagipun , Asha boleh main dengan Emir nanti . Kalau macam tu , Syaf pergi lah cepat . Nanti lambat pula . " aku menyerahkan Asha kepada kak Elene .
" Syaf minta maaf ya kalau menyusahkan kak El . Syaf dah tak tahu nak minta tolong siapa lagi . " ujarku .
" Tak apa lah , Syaf . Benda kecil je ni . Syaf jangan risau , ya ? Kak El boleh jaga Asha . " aku tersenyum . Syukurlah ada kak El .
Kemudian , aku menyerahkan keperluan Asha yang diisi di dalam sebuah beg kepada kak Elene .
" Asha sayang , Asha duduk dengan aunty El dulu ya ? Malam nanti mama dengan papa ambil Asha balik . Asha jangan nakal - nakal tau . Jangan susahkan aunty El , okay ? Kalau Asha tak buat perangai , nanti mama belikan candy untuk Asha . Asha nak ? " Asha pantas mengangguk .
Nasib baik Asha tak buat hal sekarang .
" Mama balik cepat tau . Nanti Acha rindu . " Asha memelukku .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...