Syafa POV
" Umi , Syaf ada masak dessert dekat dapur . Umi nak rasa ? Kalau nak , Syaf boleh tolong hidangkan untuk umi . "
" Aku tak ingin lah nak makan masakan kau . Entah - entah kau letak ubat guna - guna kan dalam masakan kau ? Sebab tu lah semua orang dalam rumah ni layan kau dengan baik . " aku mengeluh perlahan . Umi ni tak puas hati lagi ke dengan aku ?
" Astaghfirullahalazim , umi . Syaf tak pernah letak ubat guna - guna dalam masakan Syaf . Syaf masih tahu dosa dan pahala . Syaf juga bersyukur sebab semua orang dalam rumah ni layan Syaf dengan baik . " Puan Diana menjelingku .
" Tak payah nak berlakon baik lah depan aku ! Menyampah aku tengok . Dasar perempuan murah ! " umi terus meninggalkan aku berseorangan di dapur .
*****
" Syaf ! Syaf ! " jerit umi di tingkat atas .
Ya Allah , apa lagi ni ?
Aku terus naik ke tingkat atas .
" Kenapa ni , umi ? " soalku lembut .
" Kau tengok apa yang anak kau dah buat sekarang ! " jerit umi lagi .
Dapat aku lihat ruang tamu yang sedikit berselerakan dengan permainan Asha .
" Syaf minta maaf ya , umi ? Nanti Syaf kemas balik . " jawabku .
" Kau ni kan budak , menyusahkan aku je lah ! Kau dengan mak kau sama je ! " umi terus mencubit lengan Asha sehingga Asha menjerit kesakitan .
Aku terus menarik Asha supaya berada di belakangku .
" Umi kalau nak marah , marah saya sorang je . Jangan libatkan anak saya ! Dia tak bersalah . " aku tahu aku dah tinggikan suara dekat umi , tapi aku tak sanggup nak tengok anak aku kena pukul dengan umi .
" Eh , peduli apa aku ! Ini rumah aku ! Suka hati aku lah nak buat apa pun . Kalau bukan sebab anak aku , dah lama aku halau korang berdua . " aku menundukkan kepalaku apabila ditengking oleh umi .
" Syaf minta maaf sebab tinggikan suara dekat umi . " kataku perlahan . Aku meminta maaf setelah menyedari kesalahanku .
" Aku nak kau kemas ruang tamu ni sebelum yang lain balik ! Dan ingat , jangan mengadu apa - apa pun dekat anak aku . Kau dengar tak ?! " aku mengangguk kepalaku setelah ditunjal beberapa kali oleh umi .
Setelah itu , umi pun masuk ke dalam biliknya .
Air mata yang mengalir segera aku hapuskan .
" Mama , Acha takut . " Asha menangis sambil memeluk lututku .
Aku melutut di hadapan Asha .
" Tak apa , mama kan ada . Kesian dia kena cubit dengan nenek . Sini , mama tengok . " Asha menghulurkan lengannya .
Nampak kesan lebam .
Apa aku nak jawab kalau Fariz tanya nanti ?
Aku terus membawa Asha masuk ke dalam bilikku .
Kemudian , Asha naik ke atas katil .
Aku mengambil minyak gamat untuk disapukan di lengan Asha .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...