Ziyyad POV
Macam mana aku nak tolong rumah tangga Syaf kalau Syaf sendiri dah putus asa ?
Dah banyak kali aku nasihatkan Syaf supaya bersabar dengan Adam , tapi Syaf degil .
Haih , tapi aku faham kenapa Syaf jadi macam tu . Dia perempuan , hati lembut . Sebab tu dia kalah dengan emosi dia .
Walau apa pun yang terjadi , aku tetap akan tolong hubungan Syaf dengan Adam tak kira lah apa pun halangannya .
Dan sekarang , aku akan guna plan B aku .
" Ada apa kau nak jumpa aku ni ? "
" Aku nak minta tolong kau . " jawabku .
" Kenapa aku pula yang kena tolong kau ? " soalnya .
" Okay look , Ryan . Sekarang ni , Syaf dah give up dengan Adam . Tapi aku dah berjanji dengan dia yang aku akan tolong perbaiki rumah tangga dia tak kira lah apa pun yang akan jadi . Dan kau adalah satu - satunya orang yang boleh tolong aku . " terangku kepadanya .
And yup , this is my plan B .
" Aku tak faham . Apa maksud kau ? " soal Ryan polos .
" Okay , aku ringkaskan . Sekarang ni , kau adalah orang yang paling sesuai untuk tolong aku sebab kau , kawan baik Adam . Dan yang kedua , dah tak ada orang lain lagi yang boleh bantu aku selain kau . Kau sendiri tahu yang Syaf dah give up dengan Adam . So , siapa lagi yang boleh aku harapkan kalau bukan kau ? Aku yakin kau boleh pujuk Adam untuk berubat . " terangku panjang lebar .
" Teruk sangat ke Adam ni sampai kena berubat segala bagai ? " dia ni kan , kalau aku cepuk kepala tu jangan tanya kenapa .
" Ya Allah , kalau tak teruk tak adanya Adam dengan Syaf tu bergaduh besar macam ni . Dan you know what , diaorang hampir bercerai kau tahu ? Nasib baik Asha cepat - cepat halang . Kalau tak , Syaf tu dah jadi janda lah sekarang ni . " balasku .
" Seriously diaorang hampir bercerai ?! "
" Ish , tak payah nak terkejut beruk sangat lah . Normal lah tu . Lagipun , Adam bukannya sedar apa yang dia buat . Sebab tu , kita kena cegah perkara ni sekarang . Aku takut kalau kita lambat bawa Adam pergi berubat , things will get worse . " Ryan hanya menganggukkan kepalanya .
" So , what should I do now ? "
" Okay , kerja kau senang je . Kau jumpa Adam dan pujuk dia untuk pergi berubat . That's all . Kau kan kawan baik dia , lama - kelamaan mesti dia akan ikut cakap kau . Please , Ryan . Kalau kau sayangkan kawan baik kau , you'll do this . "
" Okay , aku cuba . " aku menghela nafas tanda lega .
" Kalau dah tak ada apa - apa , aku balik dulu lah . Kesian Ariana kena jaga Hadeef sorang - sorang dekat rumah . "
" Hmm , yelah . Mentang - mentang sekarang dah ada orang baru dalam rumah , cepat - cepat nak balik rumah . Pergilah balik . Nanti kang mengamuk si Rian tu dekat aku sebab culik laki dia lama sangat . " Ryan tertawa kecil .
" Okay lah , aku gerak dulu . " kemudian , kami berdua bersalaman dan berlaga bahu sebelum masing - masing pulang ke rumah .
*****
Syafa POV
" Akak , terima kasih sebab bawa Syaf datang sini . Syaf rasa tenang sangat . "
" Tak ada apa lah , Syaf . Lagipun , akak kan memang dah janji nak bawa Syaf pergi tenangkan fikiran . Akak nak Syaf lupakan segala masalah rumah tangga Syaf buat sementara waktu . Syaf tunggu sekejap eh , akak nak tengok - tengokkan Emir dengan Asha dekat depan sana . Entah apa lah yang diaorang buat tu . " aku hanya mengangguk .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...