Syafa POV
" Mama , cepat lah ! Nanti makanan tu habis macam mana ? " aku pantas mengejar Asha yang sudah jauh di hadapan .
Ya Allah budak bertuah ni , tak sabar - sabar betul .
" Ya , sayang . Sabar lah kejap . Mama tak boleh lari laju sangat lah sayang . Nanti baby pening , kesian dia . " aku cuba untuk bergerak sedikit laju sambil memegang perutku .
Setibanya aku di restoran tersebut , Asha terus melambaikan tangannya kepadaku .
Aku pun terus pergi ke arah mereka berdua .
" Sorry , Ziyyad . Buat awak lama tertunggu pula . " aku meminta maaf kepadanya .
" Tak apa lah , saya pun baru je sampai . Duduk lah . Mesti awak penat , kan ? " aku melabuhkan punggungku di kerusi yang telah disediakan .
" Uncle , Acha lapar lah . Cepatlah order makanan . " Ya Allah Asha ni , buat malu aku je .
Ziyyad tertawa .
" Sorry , uncle lupa pula . Jom lah kita order . " aku hanya mengangguk .
Tak sampai seminggu pun Asha berkenalan dengan Ziyyad , tapi diaorang berdua rapat macam dah kenal lama . Asha ni senang bergaul dengan orang . Walaupun baru berjumpa , dia tetap akan layan seseorang tu baik kalau dia suka .
Aku dan Ziyyad dah explain segalanya dekat Asha . Sebab tu lah aku nak rapatkan diaorang berdua supaya senang Asha nak tolong aku nanti . Apa - apa terjadi , boleh lah Asha backup aku nanti . Walaupun dia kecil lagi , tapi anak aku ni pandai tau . Well , tengok lah siapa mama dia .
*****
Adam POV
" Adam , jom temankan saya pergi makan . Saya lapar lah . " ajak Sofea .
" Tapi , saya— "
" Please , Adam . " rayu Sofea .
" Okay , fine . " Sofea terus memaut lenganku . Aku pula hanya membiarkannya . Mulanya aku tak selesa bila dia buat macam ni , tapi lama - kelamaan aku jadi tak kisah . Lagipun , puas juga aku larang dia dulu . Tapi , dia tetap degil nak pegang lengan aku .
Aku mula memandu kereta keluar dari kawasan pejabatku .
Setibanya aku di sebuah restoran , Sofea terus menarik tanganku masuk ke dalam restoran tersebut .
" Adam , awak nak order apa ? " soal Sofea .
" Give me one orange juice . That's all . " balasku . Aku betul - betul tak ada mood nak makan apa - apa sekarang ni .
" Adam , are you okay ? " aku menggeleng kepalaku .
" Awak penat sangat ni . Lain kali , awak tak boleh buat kerja banyak sangat . Nanti kalau awak sakit macam mana ? " Sofea mengusap bahuku .
" Thanks Sofea sebab ambil berat tentang saya . " ujarku .
Perlahan - lahan aku melentokkan kepalaku di bahu Sofea .
Aku tak tahu kenapa . Tapi , aku rasa selesa sangat .
*****
Syafa POV
Ketika aku sedang menyuap Asha , mataku tiba - tiba tertumpu ke arah seseorang . Aku melihat manusia tersebut dari jarak jauh . Tak salah lagi , memang betul sangkaan aku .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...