Syafa POV
" Tahniah Puan Syaf , puan disahkan mengandung dan kandungan puan dah masuk 3 minggu . " mataku tidak berkelip memandang doktor dihadapanku ini .
Biar betul doktor ni ?
" Betul ke ni doktor ? Doktor tak main - main kan ? " soalku .
" Betul , puan . Saya pasti dan yakin sangat . Lagipun , urine test puan menunjukkan bahawa puan positif hamil . " terang doktor itu .
Aku mengukirkan senyumanku .
Mesti Adam akan happy bila dengar berita ni .
" Saya dah tetapkan jadual check up untuk puan . Setiap bulan , puan kena datang sini untuk buat check up . Kalau boleh , puan ajak lah suami puan sekali . Nanti kalau ada apa - apa , senang saya nak nasihatkan suami puan . " aku mengangguk .
" Terima kasih , doktor . Nanti next check up , saya bawa suami saya sekali ya ? " kataku .
Kemudian , aku terus keluar daripada bilik rawatan tersebut .
*****
" Sayang ? Sayang okay ke ? Tadi abang Fayyad call abang , kata yang sayang pengsan . Abang terus rushing balik rumah tau . "
" Alaaa , abang ni . Risau sangat . Bukannya ada apa - apa pun . Sayang pengsan je . " jawabku selamba .
" Sayang tahu tak abang risau ? Kalau jadi apa - apa dekat sayang macam mana ? " aku mengusap pipi Adam perlahan .
" Abang , I have a good news for you . "
" Good news ? Apa dia ? " tanya Adam .
Aku terus meletakkan tangan Adam di atas perutku .
" Kenapa ? Sayang sakit perut ke ? " soal Adam panik .
Aduhai , kenapa lah dengan laki aku ni ? Takkan lah tak faham - faham lagi . Haih , nasib kau lah Syaf dapat laki macam Adam ni .
" Bukan lah abang ! Cuba lah teka . " aku mendekatkan wajahku dengan wajah Adam .
" Hmm , kenapa dengan perut sayang ? Abang nampak okay je . Sayang bagitahu je lah . Abang tak reti lah nak main teka - teka ni . " ish , tak sporting langsung tau Adam ni .
" Hmm , lepas ni abang kena belajar dukung baby lah nampaknya . " aku sengaja menyakatnya .
Adam terus memandang wajahku dengan riak tidak percaya .
" Sayang , are you serious ?! " aku mengangguk .
" Mestilah . Kenapa ? Abang tak happy ke ? " soalku sambil menundukkan kepalaku .
" Of course abang happy ! So , lepas ni abang tak nak tengok sayang buat kerja berat - berat . Faham ? " haih , ni yang aku malas nak dengar ni .
" Alaaa , abang ni cliche lah . Asal perempuan mengandung je mesti tak boleh buat kerja berat - berat . Sayang tak nak lah jadi manja macam orang lain . " aku mencebikkan bibirku .
" Sayang , kandungan sayang tu masih lemah tau . Apa - apa yang sayang buat , mestilah kena ada batas . Kalau tak , boleh effect dekat baby tau . " eh , pandai pula laki aku ni .
" Okay , hubby . Jangan lah membebel lagi . Penat tau nak dengar . " Adam mengusap kepalaku .
" Mesti Asha suka bila dapat tahu yang mama dia ni nak bagi dia adik . " kata Adam .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...