039 | Rampas ·˚ ༘

14.7K 574 47
                                    

Syafa POV

" Tahniah Puan Syaf , puan disahkan mengandung dan kandungan puan dah masuk 3 minggu . " mataku tidak berkelip memandang doktor dihadapanku ini .

Biar betul doktor ni ?

" Betul ke ni doktor ? Doktor tak main - main kan ? " soalku .

" Betul , puan . Saya pasti dan yakin sangat . Lagipun , urine test puan menunjukkan bahawa puan positif hamil . " terang doktor itu .

Aku mengukirkan senyumanku .

Mesti Adam akan happy bila dengar berita ni .

" Saya dah tetapkan jadual check up untuk puan . Setiap bulan , puan kena datang sini untuk buat check up . Kalau boleh , puan ajak lah suami puan sekali . Nanti kalau ada apa - apa , senang saya nak nasihatkan suami puan . " aku mengangguk .

" Terima kasih , doktor . Nanti next check up , saya bawa suami saya sekali ya ? " kataku .

Kemudian , aku terus keluar daripada bilik rawatan tersebut .

*****

" Sayang ? Sayang okay ke ? Tadi abang Fayyad call abang , kata yang sayang pengsan . Abang terus rushing balik rumah tau . "

" Alaaa , abang ni . Risau sangat . Bukannya ada apa - apa pun . Sayang pengsan je . " jawabku selamba .

" Sayang tahu tak abang risau ? Kalau jadi apa - apa dekat sayang macam mana ? " aku mengusap pipi Adam perlahan .

" Abang , I have a good news for you . "

" Good news ? Apa dia ? " tanya Adam .

Aku terus meletakkan tangan Adam di atas perutku .

" Kenapa ? Sayang sakit perut ke ? " soal Adam panik .

Aduhai , kenapa lah dengan laki aku ni ? Takkan lah tak faham - faham lagi . Haih , nasib kau lah Syaf dapat laki macam Adam ni .

" Bukan lah abang ! Cuba lah teka . " aku mendekatkan wajahku dengan wajah Adam .

" Hmm , kenapa dengan perut sayang ? Abang nampak okay je . Sayang bagitahu je lah . Abang tak reti lah nak main teka - teka ni . " ish , tak sporting langsung tau Adam ni .

" Hmm , lepas ni abang kena belajar dukung baby lah nampaknya . " aku sengaja menyakatnya .

Adam terus memandang wajahku dengan riak tidak percaya .

" Sayang , are you serious ?! " aku mengangguk .

" Mestilah . Kenapa ? Abang tak happy ke ? " soalku sambil menundukkan kepalaku .

" Of course abang happy ! So , lepas ni abang tak nak tengok sayang buat kerja berat - berat . Faham ? " haih , ni yang aku malas nak dengar ni .

" Alaaa , abang ni cliche lah . Asal perempuan mengandung je mesti tak boleh buat kerja berat - berat . Sayang tak nak lah jadi manja macam orang lain . " aku mencebikkan bibirku .

" Sayang , kandungan sayang tu masih lemah tau . Apa - apa yang sayang buat , mestilah kena ada batas . Kalau tak , boleh effect dekat baby tau . " eh , pandai pula laki aku ni .

" Okay , hubby . Jangan lah membebel lagi . Penat tau nak dengar . " Adam mengusap kepalaku .

" Mesti Asha suka bila dapat tahu yang mama dia ni nak bagi dia adik . " kata Adam .

𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘Where stories live. Discover now