Fauza POV
Aku memandang wajah lelaki itu dengan pandangan benci . Ya , mulai daripada hari ni memang aku bencikan sangat - sangat lelaki yang berada di hadapanku ini . Kalau boleh , aku tak nak tengok muka dia lagi .
Perasaan aku sekarang dah bercampur - aduk . Marah , benci , sedih dan geram semuanya sudah menjadi sebati . Cukuplah sekali dia hancurkan hidup aku . Aku tak nak pisang berbuah dua kali .
" Fauza , tolonglah . Aku nak minta maaf dengan kau . Izinkan lah aku untuk jaga kau kali ni . Biar aku tebus semua kesalahan aku pada kau . Aku janji kali ni aku takkan sia - siakan kau lagi . " huh , janji hanya tinggal janji je nanti .
Baru je aku sedar , aku dah nampak muka lelaki ni .
Aku tak tahu kenapa tapi aku berharap sangat yang aku akan hilang ingatan . Biar aku lupakan segala masalah aku dengan Danial . Biar aku hapuskan terus kenangan pahit yang pernah terjadi dalam sejarah hidup aku .
" Danial , cukuplah . Saya tak nak tengok muka awak lagi . Pergi balik ! " aku membaling beberapa barang yang ada dalam bilik tersebut ke arahnya .
Aku nampak dia langsung tak mengelak .
" Tak , aku takkan balik selagi kau tak maafkan aku . Aku merayu sangat - sangat . Biar aku bahagiakan kau untuk kali ni . Aku tak sanggup nak hidup tanpa kau . Hidup aku jadi tak tentu arah bila kau tak ada . " luahan hati apa yang dia cuba sampaikan ni ?
" Danial , dah lah tu . Aku rasa lebih baik kau balik dulu . Tenangkan fikiran kau . Biar Fauza rehatkan diri dia dulu . Dia pun baru je sedar . Kau tak boleh terus mendesak dia macam ni . Kau bagi dia ruang dan masa , ya ? " Adam menegur Danial .
" Tapi aku nak jaga isteri aku , Adam . Tolonglah izinkan aku untuk jaga dia . " Adam menggeleng .
" Danial , bila semuanya dah okay aku akan telefon kau . Sekarang , kau ikut nasihat aku dulu . Tak apa , aku dengan Syaf boleh tengok - tengokkan Fauza . Ryan dengan Ariana pun ada sekali . " Danial memandang Adam dengan penuh harapan .
" Okay , fine . Aku balik dulu . Apa - apa nanti kau terus call aku . Tolong tengok - tengokkan isteri aku sekali , ya ? " Danial sempat mengerling ke arah aku lalu mengukirkan senyumannya .
Dulu mungkin aku akan cair bila dia senyum macam tu . Tapi maaf , aku bukan Fauza yang dulu . Lepas apa yang dah terjadi , aku makin bencikan Danial .
Zuriat aku dah tak ada . Anak yang aku tunggu selama ni dah meninggal . Ya Allah , mengapa sungguh berat ujian yang kau berikan kepadaku ini ?
*****
Ziyyad POV
Aku membuka mataku secara perlahan - lahan . Kenapa aku rasa lemah sangat ni ? Kepala aku rasa berat sangat . Aku menoleh ke arah kananku .
Ya Allah , kenapa ada Medina dekat rumah aku ni ?!
Aku melihat sekeliling bilikku . Pakaianku dan juga pakaian Medina berselerak di atas lantai . Aku dan Medina dah...terlanjur ke ?!
Tak...tak mungkin !
Semalam , aku dengan Medina dekat kelab malam . Dan aku...ah aku tak ingat ! Aku langsung tak ingat apa yang terjadi malam semalam !
Ya Allah , aku dah rosakkan anak dara orang .
Aku lihat Medina mula mengeliat perlahan lalu membuka matanya . Dia juga turut terkejut apabila melihat aku yang tidak berbaju . Dia terus menarik selimut untuk menutupi dirinya .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...