Premis

6K 150 5
                                        

-PREMIS-


Setiap novel (idealnya) diawali dengan premis. Secara sederhana, premis dapat diartikan sebagai ide dasar dari sebuah cerita. Premis tidak perlu puitis dan berbunga-bunga, melainkan cukup ditulis dengan beberapa kalimat yang solid.

Premis yang solid akan membantu penulis untuk memetakan langkah selanjutnya. Menuangkannya menjadi sinopsis, menguraikannya menjadi outline, memasukkan unsur konflik, karakter dan sebagainya yang akan membuat cerita terus berkembang.

Jika menulis dianalogikan dengan melakukan perjalanan, maka perjalanan tentu akan lebih mudah dan lancar jika sejak awal kita telah tahu kemana tujuan kita, apa alasan kita melakukannya dan bagaimana cara untuk mencapai kesana.

Menulis novel juga demikian. Alangkah baiknya, jika sejak awal kita telah tahu apa yang harus kita lakukan dan kemana kita akan membawa cerita tersebut. Itulah gunanya premis. Tanpa premis yang solid, kemungkinan untuk seorang penulis melakukan rewrite atau menulis ulang novelnya sangatlah besar.

Contoh premis :
- cinta di dalam pernikahan
- adakadabra yang diucapkan untuk mengeluarkan kelinci dari topi
- dayung untuk mengendalikan perahu

Buku nonfiksi mempunyai premis, contohnya buku tentang 'menulis itu mudah', pasti isinya berupa bab-bab yang membuktikan menulis itu mudah. Sedangkan di novel, hal tersebut juga ada. Contohnya Perahu Kertas, premisnya adalah 'cinta sejati akan selalu bersatu'. Jadi, itu semacam kesimpulan (conclusion) dari buku tersebut. Dan premis harus dibuktikan oleh penulis dalam tulisannya.

Sebenarnya kenapa premis penting?
Aristotle menyebut premis di dalam "The Poetics" sebagai unity of action. Karena tugasnya adalah untuk menyatukan aksi-aksi dalam novel. Mulai dari awal, pertengahan, hingga akhir. Semua konflik dan karakter yang sudah dibentuk akan ditata di dalam buku tersebut. Mereka akan saling bekerja sama, bahu membahu, jika ada premis. Semacam surat perintah kerja agar mereka selesaikan tugas dengan baik.

Bagaimana bentuk premis?
Sebuah kalimat. Membuat premis sangat mudah: buat kalimat sederhana tentang konflik utama yang terjadi pada karakter dan apa hasil akhirnya. Contohnya: pada novel Cheer Boy, konflik utamanya adalah si tokoh utama ingin membuktikan bahwa menjadi penyemangat atlet pun bisa memberikan kepuasan, kebahagiaan, dan penghargaan seperti cabang olah raga lainnya. Jadi, premisnya adalah: "memberi semangat bisa membawa kepuasan dan kebahagiaan. "Terbukti, pada akhir novel semua masalah tokoh utama berakhir dengan kepuasaan dan kebahagiaan karena membentuk tim pemandu sorak.

Bagaimana premis yang bagus itu?
Novel adalah cerita tentang kehidupan. Dan banyak hal bisa diambil dari kehidupan. Namun, untuk membuat premis, tulislah yang spesifik untuk novel tersebut. Jangan buat premis terlalu umum sehingga sulit untuk dibuktikan hanya dengan satu novel.

Contoh premis yang buruk:
- Orang asing tidak bisa dipercaya.
- Kemiskinan itu buruk.
- Mencintai itu lebih baik.

Contoh premis yang baik (perbaikan dari yang buruk):
- Mempercayai orang asing akan menyebabkan kekecewaan.
- Keserakahan yang tidak terkendali (yang menyebabkan ada kemiskinan) akan menyebabkan diasingkan masyarakat.
- Mencintai dapat memberikan kebahagiaan.

Apa formula untuk membuat premis?
Yaitu 3C: character, conflict, dan conclusion.
Karakter yang menghadapi konflik dan membawanya pada sebuah kesimpulan akan satu hal.
Ingat, penyebab dari konflik adalah adanya burning passion si karakter yang menemui tantangan.

Apakah boleh menggunakan premis yang sudah dipakai?
Tentu, karena setiap penulis punya cara tersendiri untuk membuktikan sesuatu. Ini berbeda dengan plagiasi. Pengalaman, hasil belajar, pemikiran, bahkan ideologi penulis yang berbeda-beda membuat sebuah premis bisa diceritakan dalam berbagai cara. Buatlah karakter, latar, adegan, dsb yang berbeda dari yang sudah ditulis penulis sebelumnya. Sebagai contoh premis "cinta membawa kebahagiaan" sudah dipakai oleh banyak penulis.

Jika sudah ada premis, lalu apa?
Buktikan pernyataan tersebut dalam novel yang sedang ditulis tersebut. Premis membantu penulis menentukan apa saja yang boleh dimasukkan ke dalam novel (selektivitas). Setiap karakter, adegan, dsb harus diseleksi, hanya yang membantu penulis membuktikan premisnya. Jika ada hal yang tidak berhubungan dengan premis, maka sebaiknya dibuang saja. Makanya, buatlah premis yang spesifik.


Sumber: 

http://www.riawanielyta.com/2014/01/tips-nulis-premis.html

http://jasonabdul.blogspot.co.id/2014/01/belajar-menulis-novel-minggu-3-premis.html

Penyusun: yooahra03

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang