Menulis Cerita Berjiwa Muda - Putu Felisia

1.3K 68 5
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#KelasSelasa #TeoridanPraktik #MENULISCERITABERJIWAMUDA

Selamat pagi, Memberdeul ^^)/

Sebenarnya minggu ini BigSist mau sharing soal Young Adult, tapi entah mengapa, kok jelang ngetik malah berubah pikiran. Mungkin karena masih 4l4y wkwkwk :v

Kemarin, BigSist kepikiran banget sama dorama Asunari Hakusho (Ordinary People). Dorama ini hingga kini membekas banget buat BigSist. Secara, dalam lingkup universitas yang sempit, penulisnya mampu memaparkan segala masalah yang terjadi saat itu. Dari cinta segitiga, persahabatan, hingga LGBT yang kemudian menjadi plot twist (ngomong-ngomong, buat yang belum nonton, dorama ini wajib banget dipelajari! Bagus banget!).

Singkat kata, BigSist ingin sharing sedikit soal ide. Di mana kayaknya, penulis zaman sekarang masih mentok ke pacar-pacaran dan cinta-cintaan. Bahkan nggak jarang, penulis remaja menjadikan remaja sendiri menjadi obyek seks orang dewasa (tolong lupakan CEO gantengnya, enak banget emang jadi obyek seks? *meski pelaku kuayaa dan guanteng pol, kan tetep aja judulnya kelainan jiwa alias gendeng. Mau diikat kayak kambing terus digrepe-grepe orang gendeng? Hiiy! Horor -_-*)

Oke, daripada keterusan melantur, langsung aja BigSist kasih tips:

(1) Menulis cerita apapun harus total. Begitu pun saat menulis cerita teenlit atau young adult, memberdeul harus memiliki pemikiran seperti remaja dan dewasa muda pada umumnya. Bagaimana caranya? Yang paling gampang adalah dengan memperhatikan remaja-remaja dan mahasiswa-mahasiswa di sekitar kita. Dari cara mereka berbicara, menyapa, nongkrong, dll. Kalau ada waktu, coba singgah ke sebuah SMP/SMP/Kampus buat nyari teman. Teman ini bisa jadi narsum atau sekalian diperhatikan kelakuannya. Gaul juga sama guru-gurunya sekalian. Inilah bonus riset. Dapat banyak ilmu baru, dapat banyak teman pula. Jadi harusnya, riset tuh jangan jadi beban. Males amat, lu :v

(2) Buka wawasan. Kalau BigSist punya prinsip, penulis harus lebih pintar dari pembaca, tapi tetap nggak boleh anggap pembaca bodoh. Jadi kalau masih malas membaca, malas riset, apalagi malas buka mata sama fenomena-fenomena sosial (terutama yang melibatkan remaja dan dewasa muda), please, deh... jangan jadi penulis dulu. Jualan bakso aja, hehehe...

(3) Jadi berani. Bukan berarti berani buka-bukaan terus uh ah uh ah ya :v

Yang BigSist maksud, berani mengangkat tema-tema di luar pacaran. Sebenarnya apa, sih problema yang dialami remaja dan dewasa muda sekarang? Pencarian jati diri? Persaingan di bidang pelajaran/olahraga? Nge-geng? Fenomena pengin nikah cepat-cepat? Kan banyak tema yang bisa diangkat. Balik ke poin 2, semua balik ke soal buka mata dan buka hati.

(4) Cari referensi yang tepat. Jangan ragu belajar dari buku-buku yang telah terbukti memenangkan sebuah ajang penghargaan nasional. Misalnya karya Ken Terate atau Kassandra Leirisa Yunadi yang dulu memenangkan lomba menulis teenlit Gramedia.

(5) Jangan anggap pembacamu tong sampah. Seorang penulis senior pernah bilang, tulisan itu kayak horcrux. Tanpa kita sadari, kita sering menuliskan unek-unek yang sebetulnya nggak penting. Jadinya, alih-alih membahas pokok persoalan, kita malah menumpahkan curcol nggak jelas alias sampah pikiran ke pembaca. Jangan jadi penulis yang buang sampah sembarangan, lho. Makanya, BigSist sering bilang, jangan menulis dengan hati penuh kepahitan. Karma itu berjalan, dan itu nggak enak. Enelan deh :3

(6) Terus berlatih dan berlatih.

(7) Bujug tahu-tahu udah panjang lebar begini -_- oke terakhir kali, BigSist mau sharing satu prinsip yang BigSist pegang lagi. BigSist percaya, memberdeul ingin tulisannya menyentuh, membekas, hingga kemudian dikenang para pembaca. Ya, kan? Satu hal yang perlu BigSist tegaskan, memberdeul hanya bisa menyentuh hati pembaca jika memberdeul sendiri mau buka hati dan lebih banyak empati. Cintai tulisan kalian. Cintai pembaca kalian. Niscaya, dengan begitu... kalian akan berusaha keras, dan berjuang tanpa merasa terbebani.

Astungkara, kirang langkung ampurayang. Semoga bermanfaat, ya... Tuhan berkati ^_^

***

@PutuFelisia


Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang