Kesedihan by Stefani Jovita

1K 55 0
                                        


Pagi menjelang siang, memberdeul ^^/ Selamat datang di kelas teori. Hari ini, Animon akan membahas soal "kesedihan" ya. Mungkin pendalaman pengertian terhadap emosi yang satu ini akan membantu memberdeul mengembangkan adegan baper memberdeul.

Setelah membaca beberapa sumber, Animon bisa menyimpulkan bahwa ada 5 hal yang bisa membuat orang sedih: Kemalangan (ketidakberuntungan), Kehilangan, Kekecewaan, Keputusasaan, dan Ketidakberdayaan.

Secara spesifik, meskipun mungkin kemalangan terasa bisa mewakili semua itu, kemalangan lebih ke arah beragam hal yang terjadi tanpa kehendak siapa pun yang merugikan seseorang. Hal-hal ini tidak selalu berupa kehilangan.

Tragedi kereta Bintaro bisa dijadikan contoh. Masinis tidak bisa melihat tanda karena tertutup kereta lain, masinis kereta yang bertabrakan ngotot tidak mau pindah jalur, penjaga kereta tidak mengerti sinyal, akhirnya tabrakan terjadi karena rentetan ketidakberuntungan, yang menyebabkan masinis pertama dipenjara atas kelailaiannya. Miris, 'kan?

Lalu, kehilangan. Kehilangan yang paling sering ditemukan adalah kehilangan seseorang yang berharga, tapi dalam hal ini, hewan kesayangan, benda berharga, atau harga diri pun bisa. Dalam kaitannya dengan penulisan, kamu harus bisa membuat pembaca merasakan betapa berharganya sesuatu itu terlebih dahulu sebelum menghilangkannya. Dengan begitu, perasaan kehilangan karakter juga bisa dirasakan pembaca.

Kekecewaan sendiri memiliki momen yang beragam, tapi bisa disimpulkan ke satu hal, yaitu terjadi hal yang tidak sesuai dengan harapan. Perbedaan besar dari keempat kesedihan lain adalah di sini kita berharap. Ketika menyatakan cinta, kita berharap diterima. Penolakan adalah kekecewaan itu. Ketika sudah berjuang mati-matian demi mimpi, kita berharap semua itu cukup. Kegagalan adalah kekecewaan itu.

Keputusasaan adalah momen di mana semua harapan hilang dan perjuangan berhenti. Dalam kaitannya dengan kepenulisan, pembaca akan merasa sedih melihat protagonis yang didukungnya berhenti berjuang. Salah satu contohnya adalah ketika David di buku A Child Called It (cerita penganiayaan anak) merasa sudah menyerah membuat ibunya senang. Dia jadi lebih nakal dan berharap dimatiin lebih cepat saja. Rasanya cukup nyesek.

Ketidakberdayaan muncul ketika kita ingin melakukan sesuatu, tapi tahu tak akan bisa. Banyak hal yang bisa menyebabkan hal ini. Salah satunya adalah penyesalan. Seorang pembunuh ingin kembali ke masa lalu dan mengulang kehidupannya supaya gak jadi pembunuh, tapi tahu tak akan bisa. Sebagai pembaca, kita juga sering merasakan ini ketika karakter yang kita sukai meninggal. Kita gak mau mereka meninggal, tapi tahu gak bisa berbuat apa-apa selain terus baca.

Selain kelima hal di atas, mungkin masih ada lagi penyebab rasa sedih yang luput dibicarakan. Simpati sendiri bisa menyebabkan kita ikut sedih melihat kesedihan orang lain, yang mana membuat pembaca bisa sedih melihat karakternya bersedih. Akan tetapi, ada satu hal yang biasanya tetap dibutuhkan agar pembaca bisa benar-benar terhenyak: KONTRAS.

Seseorang tidak akan merasa sedih kalau tidak tahu yang senangnya bagaimana. Pengandaian, harapan, bayangan akan masa senang, dan bahkan pengalaman menyenangkan di suatu masa akan membuat kisah seseorang makin terasa sedih. Salah satu contohnya adalah adegan penjemputan atau kenaikan orang yang meninggal ke surga di beberapa film. Setelah diberi kisah rentetan kemalangan orang tersebut, penonton bisa menangis karena membayangkan bahwa setidaknya setelah ini si karakter akan bahagia di akhirat.

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang