Tips Menulis Tentang Mental Awareness - Dhiko SuPer (Velvet Spark Excellence)

1K 47 1
                                        

Perkenalkan,

Nama saya Dhiko SuPer. Founder dari Velvet Spark Excellence.

 Velvet Spark Excellence adalah bidang usaha jasa yang bergerak di bidang Konsultasi Psikologi, Berbagai macam pelatihan/seminar/workshop pengembangan diri, Psikologi dan Hipnosis/Hipnoterapi serta Konseling menggunakan media Tarot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Velvet Spark Excellence adalah bidang usaha jasa yang bergerak di bidang Konsultasi Psikologi, Berbagai macam pelatihan/seminar/workshop pengembangan diri, Psikologi dan Hipnosis/Hipnoterapi serta Konseling menggunakan media Tarot.

Diundang oleh mbak Putu Felisia sebagai narasumber untuk membahas apapun soal psikologi yang bermanfaat untuk bahan kepenulisan semua temen-temen di sini.

Karena ndak ada tema khusus, saya bawakan beberapa poin yang bisa dibahas ya:

💗 Dalam pembuatan karakter, tentunya tidak pernah lepas dari pembahasan perkembangan psikis yang ada di karakter tersebut. Di dalamnya ada banyak konflik, sikap/sifat yang menjadi pembawaan utama karakter, motif atau dorongan karakter tersebut dalam perkembangannya saat berjalan di dalam cerita. Banyak pengelompokan karakter berbasis klasifikasi kepribadian yang digunakan, jadi akan lebih baik riset perlahan dalam membentuk karakter yang kalian inginkan. Perdalam dan visualisasikan, Jangan asal caplok dan jangan kebanyakan self-insert.

💗 Di dalam pembuatan cerita dengan basis karakter tertentu, apalagi yang menggambarkan kondisi mental khusus sampai dengan mental illness, usahakan riset yang mendalam. Hindari menebak-nebak suatu gangguan dengan memberinya gejala suka-suka, penanganan yang suka-suka maupun menjadikannya terlalu unik secara suka-suka. Jangan hanya karena ada satu fenomena di mana sebuah gangguan menjadi populer, maka langsung digunakan sesukanya tanpa mau mempelajari terlebih dahulu definisi, penyebab, faktor dan aspek yang meliputi sampai penanganan yang memungkinkan.

💗 Terkait hal-hal di atas.

Menulis, fiksi maupun non-fiksi, mengharuskan sang penulis belajar dan terus mengecek kembali data yang yang ingin dimasukkan ke dalam karyanya agar dapat diolah menjadi sesuatu yang menarik.

Begitu juga dengan kondisi psikologi dari karakter maupun interaksi antar karakter di cerita kalian.

Untuk itu, usahakan bertanya, mewawancarai orang-orang yang berkecimpung di bahasan yang kalian ingin ceritakan. Khusus psikologi, kalian bisa bertanya pada:

1. Ahli: Dokter jiwa/psikiater, Psikolog/praktisi psikologi, terapis/ahli kejiwaan lainnya.

2. Partisipan;

Penderita/pemilik:orang-orang yang memiliki/mengalami kondisi psikologis yang ingin kalian bahas.

Caregiver: orang-orang yang mendedikasikan dirinya sebagai pengasuh perawat para orang-orang di atas.

Informan lain: bukan penderita, bukan caregiver, melainkan orang-orang yang ada di lingkungan terkait.

✨ ✨ ✨

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang