Kecerdasan Literasi Baca Tulis Modal Penting Bagi Penulis by Putu Felisia

604 50 3
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#SelasaTeori

KECERDASAN LITERASI BACA TULIS MODAL PENTING SEORANG PENULIS

Hai, hai ^^)/

Ketemu lagi di minggu terakhir bulan Oktober. Seharusnya ini masih bulan horor. Akan tetapi, berhubung Bigsis baru mendapat materi penting, rasanya mubazir jika tidak dibagikan.

Kelas hari ini Bigsis mulai dengan seorang public figure bernama Cak Lontong. Pasti Memberdeul semua kenal, ya :D

Cak Lontong adalah seorang stand up comedian dengan bayaran paling mahal seindonesia. Bayaran satu menitnya saja bisa buat bayar lontong segerobak. Belum lagi penerbangan kelas bisnis dan 2 kamar yang diservis terpisah, hehehe :v

Udah, nggak usah iri *padahal sendirinya juga mupeng -_-

Apa, sih ... lucunya Cak Lontong ini? Kenapa dia bisa mengubah sebuah kalimat sederhana menjadi sebuah lawakan yang #pecah #komporgas dan seterusnya?

Jawabannya sederhana: DIA MEMBACA DAN MENULIS!

Menurut Maman Suherman, Coach Stand Up Comedy Kompas TV (google lah sendiri portofolionya Mas Maman, ya :p ) Cak Lontong adalah seseorang yang sangat serius mengerjakan materi lawakannya. Sebelum tampil, Cak Lontong MEMBACA berbagai referensi, kemudian dia akan mengubah skrip yang diberikan dengan menuliskan tambahan-tambahan dari referensi yang didapat.

Yah, buat kalian yang masih anggap membaca itu nggak penting, silakan lewati materi hari ini. Daripada jadi sebal xD hehehe

Tahun 2017 lalu, tercatat di Indonesia ini hanya ada 2,7% masyarakat yang buta aksara. Bisa dibilang, Indonesia ini adalah bangsa yang melek huruf #horeee. Di sisi lain, minat membaca di Indonesia bisa dibilang cukup ngenes. Yang membanggakan mungkin peringkat penggunaan internet, di mana Indonesia masuk negara paling berisik dan Bekasi menjadi kota paling berisik di dunia dengan 15 tweet per detik <- Mau dihorein apa nggak? xD

Jadilah di sini kayaknya tiap hari ada peraaang mulu di medsos (65% keributan berasal dari medsos). Di Indonesia sendiri ada 5 #twitwar tiap hari. Bodrex, mana bodrex? -_-

Balik lagi ke kecerdasan literasi.

Buat kalian yang belum tahu, literasi baca tulis ini adalah salah satu dari enam literasi dasar yang (seharusnya) kita kuasai. Membaca dan menulis merupakan literasi yang dikenal paling awal dalam sejarah peradaban manusia. Baik itu membaca maupun menulis tergolong literasi fungsional dalam kehidupan sehari-hari.

Membaca juga perlu kemampuan.

Membaca yang baik tidak sekadar lancar membaca, akan tetapi juga bisa memahami isi teks yang dibaca. Bayangkan kalau Memberdeul menerima obat beserta petunjuk pemakaian, deh. Kalau Memberdeul cuma bisa baca tanpa paham petunjuknya, salah-salah bisa amsyong :s

Membaca dengan penuh pemahaman juga akan menumbuhkan empati, lo. Untuk memahami isi bacaan, kita berusaha untuk membayangkan dan memposisikan diri pada situasi seperti yang ada dalam teks-teks bacaan. Dengan begitu, kita berempati dengan kondisi-kondisi di luar yang tidak kita alami. Membaca juga akan meningkatkan minat kita pada hal-hal baru. Semakin beragam jenis bacaan yang dibaca, memungkinkan kita untuk mengenal sesuatu yang belum pernah kita ketahui. Hal ini tentu akan memperluas pandangan dan membuka lebih banyak pilihan baik dalam hidup.

Bagaimana dengan menulis?

Tentu kemampuan menulis juga perlu dimiliki dan dikembangkan.

Membaca dan menulis berkorelasi positif dengan kemampuan berbahasa dan penguasaan kosakata. Seseorang yang terbiasa membaca dan menulis bisa menemukan kata atau istilah yang tepat untuk mengungkapkan satu hal. Kemampuan seperti ini membuat komunikasi berjalan dengan baik.

Sebagai penulis, meningkatkan kualitas diri juga merupakan satu keharusan. Sumber yang baik menyalurkan sesuatu yang baik ke pembaca. Demikian pula, sumber yang buruk menyalurkan sesuatu yang buruk ke pembaca. Mau jadi apakah kita? Sumber pertama ataukah sumber kedua?

Penulis juga melalui berbagai proses belajar, dan ini tidak pernah berhenti.

Semoga saja, kita adalah salah satu penulis yang menjadi sumber yang baik, menyalurkan sesuatu yang baik, bacaan-bacaan bergizi dan bermutu. Dengan demikian, kita juga turut andil dalam kemajuan Indonesia.

Berani berpikir demikian?

.

Sumber materi:

Maman Suherman

Materi Pendukung Literasi Baca Tulis Gerakan Literasi Nasional: Kemendikbud. 2017.

.

Sumber gambar: IDN Times.

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang