Tips Ikutan Lomba Menulis

2.3K 82 3
                                    

Halo readers ^^)/

Ketemu lagi sama BigSis. Kali ini, BigSis akan bagi-bagi tips buat kalian yang lagi ikutan lomba atau sedang ingin ikut lomba. FYI, ikutan lomba itu banyak gunanya, lho ... guys. Yang terpenting adalah, kita jadi belajar gimana memiliki mental pemenang. Ini lebih penting dari memenangkan lomba itu sendiri. Lhooo... kok? Ya iyalah :v Dalam perlombaan tuh kalah dan menang sudah biasa. Sekarang kamu menang, besok bisa jadi kalah. Belum lagi kalau ternyata lomba tersebut ternyata hasilnya mengecewakan. Sssst! Sebuah lomba yang BigSis ikuti pernah mensyaratkan kirim beberapa eksemplar hard copy. Buat orang dengan keuangan pas-pasan, biaya print dan kirim ini lumayan juga, eh :s Terus hasilnya? Boro-boro hadiah, e-sertifikat aja kagak dapat! Bayangin betapa kecewanya BigSis saat itu. Melengkapi semua kekecewaan BigSis, naskah lomba yang notabene melewati seleksi ketat itu rupanya masih kalah saing dengan label "Telah jutaan kali dibaca...".

Yeah, zaman makin berubah. Masalahnya, siap nggak siap, kita harus belajar menerima atau hancur. Proses seleksi alam itu berlaku, bahkan untuk dunia kepenulisan.

Ada satu cerita yang bagus banget, nih. Satu kali, seorang guru menyuruh muridnya mendorong sebuah batu besar. Meski berhari-hari berusaha keras, si batu tetap bergeming. Murid itu kecewa, lalu dia protes pada gurunya. Dengan bijak, sang guru menjawab, "Anakku, batu itu memang tidak berpindah. Namun, lihatlah... lengan dan kakimu sekarang semakin kuat. Aku tidak menyuruhmu menggeser batu itu. Aku hendak mengajarkanmu menjadi seseorang yang lebih baik lagi."

Kisah itu saya gubah dari cerita yang dikirimkan teman beberapa hari lalu. Saya rasa, kisah ini layak dibagikan. Perlombaan adalah salah satu batu besar di depan kita. Tinggal kita memilih, maukah kita menggunakan perlombaan sebagai ajang melatih diri, atau kita hanya menargetkan akan menggeser (memenangkan) perlombaan itu apapun caranya. Terus bakal kecewa kalau gagal.

Oya, BigSis ngomong panjang lebar dari tadi, lupa kalau tak kenal maka tak sayang, hehehe xD Dulu, BigSis pernah rajin banget ikutan lomba ataupun seleksi penulis. Beberapa penghargaan yang pernah BigSis raih adalah:

- Perwakilan Penulis Muda di ajang BEWF (Bali Emerging Writers Festival), salah satu cabang dari even sastra internasional UWRF (Ubud Writers and Readers Festival).

- Juara 3 Lomba Menulis Novel Amore Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

- 20 Besar Lomba Menulis Romance Qanita (grup Penerbit Mizan)

- 20 Besar Lomba Novel Romance Sweet and Spicy Penerbit Twigora

- Nominasi Novel Fantasy Terbaik Wattpadlit Awards (WAWA) 2017

Dengan sekian kali ikutan lomba, BigSis belajar beberapa hal. Kalau kalian ikutan lomba, ada baiknya kalian mempersiapkan semuanya sedari awal. Mau perang kan kudu lengkap persenjataannya, ya... tho? *ngomong sama penulis xianxia ya gini LOL*

Berikut beberapa tips yang bisa kalian terapkan sebelum ikutan lomba:

1. Mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang penyelenggara.

Jika penyelenggara adalah penerbit, maka baca buku-buku terbitan mereka. Jika penyelenggara adalah suatu lembaga, maka kenalilah lembaga itu. Kalau bisa, beli dan baca buku pemenang lomba di tahun-tahun sebelumnya. Ada beberapa penyelenggara yang bersedia terbuka untuk tanya jawab. Inilah saatnya kamu pedekate buat tahu bagaimana medan lomba yang akan kamu hadapi. Kamu juga akan dapat gambaran, naskah apa yang sebenarnya sedang mereka cari.

2. Ikuti tema lomba.

Udah jelas, kan. Kalau temanya remaja, jangan kirim cerita tentang pelakor atau poligami :D *contoh aja*

3. Pahami dan Patuhi peraturan teknis lomba.

Ini khususnya berlaku buat penulis jaman now yang udah menganggap "peraturan hanya akan mengekang kebebasan berekspresi". Ayolah, buang arogansimu. Kamu penulis yang ikutan lomba, bukan selebritis yang cari perhatian, toh? Kalau kamu iseng kirim 'cerpen' 50.000 kata (ini cerpen apa novel? xD) buat lomba cerpen yang maksimalnya 5.000-10.000 kata, ya palingan naskahmu dibuang ke tong sampah. Kalau sudah gitu, siapa yang rugi?

4. Perlengkapi diri dengan teori menulis

Yang paling dasar adalah kata baku/non baku dan tanda baca. Kalau yang ini aja belum beres, ya... lebih baik belajar dulu sampai bisa. Ini serius. Arogansi itu cuma bikin kamu rugi.

5. Pentingnya Self Editing

Kerapian naskah itu nomor satu. Dari sana sudah bisa dilihat seberapa besar niat kamu ikutan lomba. Kalau spasi aja kelewat, tulisan nempelsananempelsinibikinsakitmata ya bisa ditebak bagaimana nasib naskahmu, toh :D

6. No mepet deadline

Ini untuk menguatkan self editing. Yang terpenting, menghindari hal-hal tidak terduga. Misalnya internet mati. Pengiriman lambat. Kucingmu mati mendadak. Dan lain-lain.

7. Kirimkan karya terbaik.

Kita ikutan lomba tentunya untuk menunjukkan sisi terbaik kita. Kerjakan naskahmu dengan sungguh-sungguh. Risetlah dengan maksimal. Ketiklah dengan penuh perasaan. Dan terakhir, kamu yakini kalau naskahmu akan menghasilkan berkat. So, walaupun kamu gagal di lomba itu, kamu masih pede memperjuangkan naskahmu. Entah itu di lomba lain, dikirim ke penerbit, dst.

8. YANG TERPENTING ADALAH BERDOA DAN SERAHKAN HASILNYA SAMA TUHAN.

Dengan begitu, dirimu tidak akan memiliki tekanan. Manusia itu terbatas. Tuhanlah yang tidak terbatas.

9. Lupakan naskahmu dan kerjakan yang lain.

Sementara menunggu waktu pengumuman, kerjakan pekerjaan lain. Cek di waktu-waktu tertentu saja. Tidak usah terlalu ngotot. Pokoknya doakan terus, lalu berpasrah sama Tuhan. Deg-degan? Pasti ada. BigSis juga masih gitu kok :D Berasa nungguin jodoh yang tak datang-datang. Tsaaah :v *kabur sebelum dilempar sandal*

*

Gimana, sudah jelas? :D

BigSis sendiri akhir-akhir ini lebih selektif ikut lomba. Karena BigSis juga sudah menemukan di mana BigSis merasa nyaman, BigSis nggak memaksakan diri ikut lomba-lomba yang nggak sesuai dengan renjana (diksi baru wkwkwk xD).

Menjawab pertanyaan yang sempat masuk kemarin, soal gimana kalau mandek ngerjain naskah di tengah-tengah lomba?

Simpel.

Kalau BigSis alami hal itu, BigSis akan tinggalkan naskahnya sejenak. Lalu BigSis ambil quality time sama Tuhan. Ini mungkin terdengar nggak masuk akal. Tapi serius, jalan ini satu-satunya yang sekarang bikin BigSis lega. Bahkan bisa dapat inspirasi berlimpah-limpah. Lha, iya... kan Tuhan sumber dari segala sumber inspirasi, tho? :D

Intinya bagi BigSis, jangan terlalu ngotot. You did the best. Let The Lord take the rest. Kamu berusaha sebaik mungkin. Sisanya serahkan sama Tuhan. Buat BigSis sendiri penghargaan itu adalah bonus. Sementara kemenangan itu sudah BigSis peroleh saat BigSis selesaikan satu naskah dan puas dengan hasilnya.

So, sekian dulu tips-tips dari BigSis. Kalau masih ada yang belum jelas, boleh tinggalkan komentar di bab ini, atau kalian bisa DM BigSis di wattpad @putufelisia.

Sukses selalu buat kalian. Jangan lupa, keberhasilan itu juga datangnya dari Tuhan ^^)/

Gbu all.

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang