Definisi dan Sejarah Genre Horor by Putu Felisia

529 25 1
                                        

PENGERTIAN HOROR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PENGERTIAN HOROR

Sesuatu yang menimbulkan perasaan ngeri atau takut yang amat sangat (definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)

FIKSI HOROR

Fiksi horor adalah genre cerita rekaan yang dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan takut atau ngeri bagi penyimaknya.

SEJARAH FIKSI HOROR

Fiksi horor rupanya sudah ada sejak zaman Yunani Kuno dan Romawi. Horor kuno berakar pada cerita rakyat dan tradisi agamawi, fokusnya pada kematian, apa yang terjadi setelah mati, iblis, setan, dan prinsip tentang sesuatu (arwah) di luar tubuh manusia. Semua unsur-unsur ini dimanifestasikan dalam kisah-kisah supranatural, misalnya kisah penyihir, vampire, siluman serigala, dan hantu.

Pada abad pertengahan, kebangkitan agama Kristen mempengaruhi wilayah revolusi kepercayaan di Eropa. Di sisi lain, pemberontakan kaum Gotik (bukan Saskia Gotik :'D) mendapat reputasi sendiri dalam mempengaruhi beberapa penulis dan tulisan-tulisan di awal abad pertengahan, contoh: pada tulisan Scriptores Historia Augustae, atau Vita Gallienii. Catatan awal mengenai sanksi resmi pada Satanisme yang dilakukan Kaum Katolik Roma terjadi di Toulouse di tahun 1022 Masehi, melawan kaum agamawan.

Cerita tentang serigala jadi-jadian kemudian berkembang dalam literatur Prancis popular, juga di abad pertengahan. Marie de France menuliskan satu dari 12 kisah-kisah werewolf, bertajuk, "Bisclavret".

Setelah ini, muncullah seorang bangsawan bernama Vlad III. Ada banyak sekali kisah tentang Vlad yang terkenal sebagai "Si Penyula" ini. Singkat kata, Vlad menjadi inspirasi terbesar horor dengan tokoh vampir. Meski kayaknya, Edward Cullen tidak termasuk di dalamnya. Hehehe xD

Di abad ke-18, horor berkembang menjadi genre tradisional bernuansa gotik (bukan goyang itik xD) . di abad ke-18, horor gotik bersumber dari kontroversi bedah karya dan kontroversi tulisan "The Castle of Otranto" (1764). Kisah ini ditulis Horace Walpole, dan memuat unsur-unsur inkorporasi dari supranatural dan pure realism.

Edgard Allan Poe merupakan penulis yang kemudian muncul di abad ke-19. Hingga kini, tradisi gotik yang berkembang ke sebuah genre modern, berkembang pesat di abad ke-19. Di masa ini, literasi horor dikatrol dengan kelahiran sinema perfilman. Kini, cerita horor sudah dapat dinikmati di layar lebar. Judul yang mungkin akrab adalah: The Brothers Grimm's "Hänsel und Gretel" (1812), Mary Shelley's Frankenstein (1818), Washington Irving's The Legend of Sleepy Hollow (1820), Jane C. Loudon's "The Mummy!: Or a Tale of the Twenty-Second Century" (1827), Victor Hugo's The Hunchback of Notre Dame (1831), Thomas Peckett Prest's Varney the Vampire (1847), Nathaniel Hawthorne's The Scarlet Letter (1850), karya-karya Edgar Allan Poe, karya-karya Sheridan Le Fanu, Robert Louis Stevenson's Strange Case of Dr Jekyll and Mr Hyde (1886), Oscar Wilde's The Picture of Dorian Gray (1890), H. G. Wells' The Invisible Man (1897), dan Bram Stoker's Dracula (1897).

Pertumbuhan pesat (industri penerbitan) di periode awal abad ke-20 (Wikipedia menyebut sebagai Cheap Periodicals), membawa perkembangan masif dalam penulisan cerita horor. Contoh yang amat popular adalah Gaston Leroux dengan "Le Fantôme de l'Opéra" atau Tod Robbins yang mengkhususkan diri dalam horor mainstream bertema kegilaan dan kekejaman.

Selain hantu-hantuan, serial killer juga kemudian mendapatkan tempat dalam literasi horor. Cerpen "The Wax Works" karya Charles Belden (1932) adalah salah satu contoh. Contoh lain yang amat dikenal adalah munculnya tokoh Dr. Hannibal Lecter (Red Dragon, Silence of The Lambs) yang konon terinspirasi oleh kehidupan nyata Dr. Alfredo Balli.

Satu lagi yang populer di ranah horor adalah mayat hidup alias zombie. Salah satu novel zombie yang berpengaruh adalah "I Am Legend" (Richard Matheson/1954). Novel ini menjadi cikal bakal fiksi mengenai zombie.

HOROR KONTEMPORER

Stephen King adalah contoh penulis horor kontemporer yang sangat terkenal. Genre ini memiliki ciri kengerian yang memancing respons secara emosional, psikologis, atau fisik, dengan melibatkan reaksi pembaca (seakan-akan turut dalam kejadian dan merasakan penyiksaan yang dialami tokohnya). Ada quotes dari H.P.Lovecraft yang mengatakan "The oldest and strongest emotion of mankind is fear, and the oldest and strongest kind of fear is fear of the unknown." Kalimat pertama disertakan dalam esai beliau, "Supernatural Horror in Literature".

Dalam "Philosophy of Horror" karya Noel Carrolls dijelaskan bahwa dalam fiksi horor modern, baik monster, penjahat, atau penyebab kengerian itu biasanya menggunakan 2 cara intimidasi:

Pertama, intimidasi yang merupakan penyiksaan, secara fisik, psikologis, sosial, moral, spiritual, gabungan, dan yang belum disebutkan.

Kedua, perlakuan amoral/kekerasan seksual yang dilakukan secara fisik, psikologi, moral, spiritual, gabungan, dan yang belum disebutkan.

.

Terakhir, agar tidak membingungkan, beberapa penulis fiksi yang tidak menyukai pengklasifikasian horor, membuat klasifikasi baru dengan memasukkan istilah "dark fantasy", 'gothic fantasy", atau "supernatural horror".

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang