Menurut wikipedia adegan adalah bagian dari cerita (drama, film, novel etc) yang menunjukkan perubahan peristiwa. Peristiwa ini ditandai dengan pergantian tokoh atau setting tempat dan waktu. Misalnya dalam adegan pertama si A dan si B sedang berbicara. Kemudian mereka berjalan ke tempat lain lalu bertemu dengan si C, maka di situ akan terdapat perubahan adegan di dalamnya. Adegan bisa diartikan sebagai permunculan tokoh baru atau pergantian susunan pada sebuah cerita.
Dari pengalaman pribadi aku menulis, aku selalu membuat kerangka kasar cerita yang isinya adalah runtutan adegan yang akan aku tulis. Dengan menulis runtutan adegan kita bisa tahu di mana nantinya perpindahan setting waktu dan tempat, serta tokoh yang diceritakan.
Contohnya :
- A sedang berbicara dengan B mengenai cowok ( C ) yang ditaksir A, yang mengajaknya jalan akhir pekan ini. A kebingungan memilih pakaian apa yang harus ia kenakan karena khawatir penampilannya tak menarik dan membuat C kecewa. B memberikan saran. A mulai tenang.
- Lalu di akhir pekan A pun pergi bertemu dengan C
Diubah ke dalam bentuk cerita menjadi :
Alisa masih terjebak dalam kebingungan. Entah sudah berapa kali dia mondar-mandir di ruang kamarnya. Sebentar berhenti untuk melihat isi lemari yang ia tahu isinya sama saja. Ada dress selutut bermotif bunga-bunga, atau beberapa atasan berkerah lebar dan bawahan rok berwarna-warni dengan jenis kain yang berbeda-beda. Pakaian yang bervarian, namun ia merasa tak satupun cocok untuk dikenakan di akhir pekan nanti.
Ya, dia akan berkencan! Choky, kakak kelasnya di SMA akan mengajaknya nonton film akhir pekan ini. Ajakan yang mendadak dan tak disangka-sangka. Sesaat ia melambung tinggi karena ajakan itu, namun kemudian muncul keresahan. Penampilan seperti apa yang akan membuat Choky terkesan padanya? Selama ini Choky hanya melihatnya dalam balutan seragam SMA, belum pernah melihat penampilan kesehariannya.
Biyan, sahabat sekaligus tetangganya hanya bisa melihat Alisa dengan tatapan malas. Sebab entah sudah berapa kali Alisa mengeluh tak memiliki pakaian tak pantas. Padahal dia punya banyak sekali pakaian bagus di lemarinya
"Udahlah, pakai aja baju yang biasa kamu pakai ke luar. Kalau Kak Choky serius sama kamu, dia pasti mau nerima apa adanya kamu, kan?"
.
.
.
Dan seterusnya.
*** (untuk membuat time skip dalam cerita, tandai saja dengan bintang atau spasi enter yang berjarak)
Choky bilang dia akan menjemput pukul dua siang di rumah. Sembari menunggu jarum jam berjalan menuju waktu yang ditentukan, Alisa mematut diri di depan cermin. Berkat saran Biyan, dia pun mengenakan pakaian kesayangannya. Dress motif bunga dengan tambahan rompi putih sebagai pemanis. Dia menguncir rapi rambutnya, dan mengenakan make up tipis agar terkesan segar.
Terdengar suara motor berhenti di luar. Jantung Alisa seperti hendak ke luar dari tempatnya. Dia mengintip ke luar jendela, memastikan apakah itu Choky atau bukan. Dan ternyata itu benar Choky. Maka tanpa pikir panjang, Alisa lekas turun dan menyambut cowok itu.
.
.
.
Dan seterusnya
Menurutku pribadi nggak ada langkah khusus dalam menyambung adegan cerita. Itu alamiahnya cara berpikir kita dan setiap orang (penulis) tentu punya cara mereka sendiri dalam menyatukan adegan-adegan cerita mereka serta bagaimana menentukan time skip.
Nah, tips dariku
- Sebelum membuat adegan cerita, pastikan dulu pengaruh adegan itu dalam ceritamu. Apakah akan berfungsi dalam jalan cerita, perkembangan alur, perkembangan tokoh dan lain-lain. Karena nggak sedikit orang memasukkan adegan yang tak perlu, yang isinya hanya obrolan kurang penting, atau kegiatan yang tak penting juga.
- Perhatikan pace/tempo ceritamu. Kalau kamu membuat cerita dengan pace lambat di paragraf awal, tapi kemudian berpindah waktu ke hari berikutnya tanpa aba-aba jelas akan membuat pembaca bingung. Jadi pace dan tempo itu penting untuk kamu perhatikan
- Tentukan sudut pandang yang kamu gunakan dalam adeganmu, beda sudut pandang, beda pula cara menceritakannya. Semisalnya kamu sedang menggunakan sudut pandang tokoh A, namun tahu-tahu sudut pandang tokoh B ikut masuk, dan kemudian masuk sudut pandang ketiga dari penulis serba tahu.
- Sebelum membuat time skip, pastikan kamu nggak melupakan hal-hal yang belum selesai di adegan sebelumnya. Semisalnya perkelahian si A dan B belum selesai eh tahu-tahu udah keesokan harinya. Atau tadinya si A dan B sedang ngobrol tentang satu hal, tapi tahu-tahu ada time skip, yang malah membuat seolah-olah bercakapan dua tokoh tadi nggak berarti.
- Sebelum menulis cerita, buatlah kerangka cerita yang isinya adegan dari awal hinggal akhir ceritamu. Jujur, ini akan mempermudah kamu membuat adegan yang penting dan menyisihkan adegan yang nggak penting.
- Perbanyak baca buku untuk mempelajari bagaimana penulis menyambung adegan yang satu dengan yang lain, serta bagaimana mereka menggunakan time skip
Sekian materi dari Orionara, mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan (yang barangkali ada di dalam materi ini). Semoga memberikan inspirasi dan bermanfaat ^^ ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Serba-Serbi Kepenulisan
De TodoDikumpulkan dari diskusi Komunitas Novel Online Indonesia. Semua hal menyangkut kepenulisan.
