Penokohan

10.9K 523 13
                                    

Masih seputar tema teenlit, kali ini Orionara akan membahas unsur yang wajib ada dalam cerita (nggak cuma teenlit aja) yaitu PENOKOHAN ~

Penokohan merupakan salah satu unsur intrinsik karya sastra di samping tema, sudut pandang, alur, dan latar/setting. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Sementara tokoh adalah orang/pelaku yang berperan dalam cerita.

Macam-Macam Penokohan
Berdasarkan peranannya dalam suatu cerita, tokoh dibedakan menjadi tiga jenis. Jenis-jenis tokoh tersebut antara lain :

a. Tokoh Protagonis
Yaitu, tokoh yang mendukung cerita. Biasanya ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama yang dibantu tokoh lain yang terlibat dalam cerita. Tokoh jenis ini biasanya berwatak baik, dan menjadi idola pembaca/pendengar.

b. Tokoh antagonis
Yaitu, tokoh yang menjadi penentang cerita. Biasanya ada satu atau dua figur tokoh yang menentang cerita. Tokoh jenis ini berwatak jahat dan dibenci oleh pembaca dan pendengar.

c. Tokoh tritagonis
Yaitu tokoh pembantu (penengah) baik untuk tokoh protagonis maupun antagonis.

Nah untuk penggambaran tokoh sendiri ada dua cara yaitu :

Teknik analitik, yakni karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang.Contoh: cantik, manis, gendut, kaya, miskin, dll.

Contohnya :

Salah seorang di antara mereka tampak mencolok dengan postur tubuhnya yang lebih tinggi dan putih. Ia memiliki rambut cepak dengan poni menyamping ke kiri. Hidungnya mancung, cukup serasi dengan matanya yang tak terlalu kecil. Sementara itu, dua orang berdiri di sebelahnya tampak biasa-biasa saja.
(Autumn Sky, Aiu Ahra ; Bentang Belia—Part Chika sedang memperhatikan Minhyun)
Di sini bisa kita lihat teknik analisa, kita langsung bisa meraba-raba bagaimana ciri fisik dari tokoh di atas.
Intinya untuk teknik penggambaran tokoh lewat cara analitik ialah kita (sebagai pengarang ) langsung terangkan ciri maupun sifat dari tokoh tersebut.

Kedua, teknik dramatik, yakni karakter tokoh tidak secara langsung diceritakan oleh pengarang.
Karakter tokoh diungkapkan melalui:
Bentuk fisik dan cara berpakaian, reaksi tokoh terhadap peristiwa yang dihadapi/dialami, keadaan lingkungan sekitar tokoh, dialog antartokoh, perilaku dan jalan pikiran tokoh

Contohnya :

Tampaknya Lingga sangat senang membuatnya kesal. Cowok itu mendekat, merangkul Arrum seenaknya dan menyalakan kamera ponselnya. Mengajak berfoto.
"Bang Gala, senyum...."
Ia memotret tanpa izin. Lalu tertawa saat mendapatkan wajah jelek Gala. Sementara Arrum tampak melongo dalam gambar itu.
"Hei, hapus nggak?!" Gala berang. Lingga tak peduli, ia berlari sambil tertawa-tawa. Hira mengikutinya seolah mereka baru saja merayakan hal yang besar.
"Ada ya orang kayak gitu." Bukannya terhibur diajak jalan-jalan, Gala malah keki. Tahu begitu ia tolak saja ajakan mereka.
"Lingga memang suka bercanda. Sabar aja ada di dekat dia," ucap Arrum, yang juga menaruh kesal pada sahabatnya itu. Ia yakin setelah ini Lingga akan meng-upload gambar itu di sosial media dengan caption yang aneh.
(Unfinished Love, Aiu Ahra)

Dari contoh di atas bisa tertangkap karakter Lingga yang jahil, suka bercanda dan kadang nyebelin. Itu adalah salah satu contoh teknik dramatik dalam dialog dan perilaku.

Tadi itu sedikit materi tentang PENOKOHAN. Nah, mimin Orionara mau bagi cara mimin bikin penokohan yang selama ini mimin terapin dalam novel-novel sendiri ^__^

Tokoh adalah unsur penting dalam cerita, tentu saja...karena dia yang 'punya' cerita. Nah penting juga buat kita si penulis membuat gambaran yang jelas tentang tokoh-tokoh itu. Kalau mimin Orionara punya cara kayak gini. Tulislah biodata masing-masing tokoh. Biodata itu berisi hal-hal seperti nama lengkapnya, usianya, tanggal lahirnya (kalau perlu), sifatnya, ciri fisiknya, kesukaannya, apa yang tidak ia sukai, cita-citanya (kalau ada) dan lain-lain.

Ini aku punya contoh kecilnya, kuambil dari penokohan novelku (lagi-lagi hehehe)

-Gala-
Nama lengkap : Galaksi Ardhani
Umur : 24 Tahun
DOB : 9 Oktober
Profesi : Pelukis
Sifat : Tak banyak bicara, tak mudah bergaul, cukup obsesif pada hal yang ia sukai, galak (jika ada yang mengusiknya), suka kebersihan, pembawaan di luar tampak tenang, sekalinya terluka ia akan sangat frustasi, walau tampak kurang bersahabat ia sebenarnya mudah haru.
Fisik : Tinggi 179 cm dengan berat 51, tubuhnya terlihat kurus namun cukup berisi. Wajahnya punya aura galak, tegas, sorot matanya tajam dengan bentuk almond berwarna cokelat, hidung mancung bertulang tinggi, bibir penuh berwarna merah, rambut hitam cepak.
Fakta lain : dia punya alergi pada makanan laut, tidak suka travelling (cenderung malas melakukannya, jika punya hari libur ia lebih memilih istirahat), sangat suka telur orak-arik buatan ibunya, juga jus mangga (jus buah)
(Profil Gala dari Unfinished Love)

Tetapi setiap penulis pasti punya cara sendiri di balik penokohan tokoh-tokoh novelnya ^__^


Oh iya, buat tambahan ilmu, nih ada tambahan ilmu tentang tipe-tipe tokoh utama (protagonis). Check this out! :  

https://www.facebook.com/notes/wiwien-wintarto/njur-lakone-sopo/10152626211883379


Sumber : 

http://pakgurutop.blogspot.co.id/2015/02/materi-sastra-indonesia-novel.html

http://www.pustakapedia.net/2015/11/pengertian-dan-macam-macam-jenis-penokohan-protagonis-antagonis-tritagonis-dalam-novel.html


Penulis : Orionara 


Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang