Kenalan dengan Hantu by Putu Felisia

437 24 2
                                        

Akhirnya tiba juga tema yang dinanti-nanti, apalagi kalau bukan bahasan mengenai #tetangga kita di sebelah. Wkwkwk.

Penjelasan umum mengenai hantu bisa dilihat langsung di video di bawah. Bahasannya sudah sangat lengkap, jadi silakan ditonton videonya :D

Kalau sudah menonton, bisa Bigsis lanjutkan, ya ^_^

Sesuai video, kehadiran hantu dan makhluk halus lekat dengan kematian dan 'kehidupan' setelah kematian. Kepercayaan animisme dan dinamisme di zaman pra sejarah menunjukkan dengan jelas bahwa manusia sudah mempercayai adanya alam lain setelah alam kematian ini semenjak Phitecantropus masih disinyalir menjadi penduduk bumi.

Tapi, apakah memang 'kehidupan' setelah kematian ini tepat seperti yang diperkirakan orang sampai saat ini?

Faktanya, belum ada bukti jelas mengenai hal ini. Soalnya di zaman sekarang, belum ada orang yang dikubur/dikremasi terus hidup lagi buat bersaksi apa yang dia lihat di sebelah, wkwkwk.

Hingga kini, semua teori yang beredar baru sekadar perkiraan dan kepercayaan. Meski demikian, ada perbedaan kepercayaan signifikan dari agama-agama lama dan agama-agama yang lahir belakangan. Di sini, Bigsis merujuk ke agama Hindu dan Buddha (karena Bigsis pernah memeluknya). Dalam agama Hindu yang cenderung mengusung kepercayaan menyatu dengan alam, makhluk-makhluk sebelah dianggap sebagai unsur keseimbangan alam. Manusia sebagai bhuana alit (artinya alam kecil) dipercaya mengandung unsur-unsur sama seperti bhuana agung (alam semesta), salah satunya adalah unsur roh.

Jadi, kalau di Bali ada orang kecelakaan di satu tempat, bisa banget diadakan upacara di sana. Konon, agar rohnya tidak 'ketinggalan'. Di tempat persembahyangan juga dibuatkan tempat khusus untuk memuja roh-roh leluhur. Untuk para bhuta (roh jahat) juga dipersembahkan sesajen komplit. Kembali soal keseimbangan, sesajen ini dipercaya bisa bikin para roh jahat tenang dan tidak mengganggu.

Dalam paritta agama Buddha Theravada, ada beberapa syair doa yang mendedikasikan amal pahala orang yang masih hidup kepada roh-roh leluhur dan para bhuta alias roh jahat tadi. Dipercaya, amal pahala sanak saudara yang masih hidup bisa 'mengkatrol' roh-roh tadi agar bisa pindah ke alam yang lebih baik. Kepercayaan tentang karma juga membuat kemungkinan manusia bisa menjadi roh jahat/binatang kalau semasa hidupnya berdosa.

Dari penjelasan tadi, bisa disimpulkan, kalau dalam kepercayaan lama, dipercaya kalau hantu maupun makhluk halus adalah tetangga dekat manusia, dan manusia harus bersahabat dengan mereka.

Agama Kristen menganggap sebaliknya.

Dalam Efesus 6:12 dikatakan bahwa: "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini. Melawan roh jahat di udara."

Jadi, di dalam agama Kristen, roh-roh yang ada di dunia ini adalah roh-roh jahat. Karena iblis adalah raja dari segala raja penipu, maka dia bisa menyaru menjadi siapa saja untuk menyesatkan. Mau tersesat? Percayailah iblis wkwkwk xD

Lalu bagaimana dengan kehidupan kita setelah mati? Tujuan setelah mati hanyalah 2: surga atau neraka/alam kebinasaan. Jadi, roh-roh manusia setelah meninggal tidak ada yang gentayangan sebagai hantu.

Kembali lagi ke bagian atas, semua kepercayaan di atas hanyalah soal kepercayaan. Yang dipaparkan hari ini adalah rangkuman, bukan pendapat Bigsis secara pribadi. Mohon maaf kalau ada kesalahan. Kalau ada tambahan lain, dipersilakan.

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang