Menyusun Plot

1.6K 97 3
                                        


Hari ini, Animon akan membagi tips penyusunan plot yang Animon dapat khususnya dari mba Rosi Simamora :) Teknik ini cukup cocok dengan Animon, jadi selalu Animon pakai. Perlu diingat, bahwa belum tentu semuanya cocok dengan teknik ini.

Mungkin banyak dari kita yang kesulitan membuat konflik atau tujuan utama karakter di awal cerita. Mungkin banyak yang kesulitan memperpanjang atau memperpendek cerita. Mungkin ada juga yang merasa ceritanya kurang greget. Nah, di sini, Animon akan memberi tips penyusunan plot yang dapat mengatasi hal-hal tersebut.

Polanya itu seperti ini: AWAL -> SERANGKAIAN PLOT KECIL -> AKHIR

Bagian AWAL, terdiri dari 3 langkah:

- Status quo: Di sini digambarkan tentang kehidupan karakter yang biasa, sebelum terkena masalah. Ini diperlukan agar tercipta kontras saat masalah itu terjadi.

- Konflik: Masalah datang

- Keputusan: Karakter memutuskan untuk bertindak menghadapi masalah. Di sinilah bagian di mana karakter utamamu mempunyai tujuan utama yang perjalanannya akan diikuti oleh pembaca.

Tugas dari bagian awal ini adalah memberikan gambaran besar terhadap keseluruhan cerita dan menggaet pembaca. Biasanya ini ditunjukkan di chapter 1, karena tujuan utama karakter, makin cepat muncul makin baik. Perlu diingat, bahwa tujuan utama karakter ini haruslah memiliki sisi urgent atau darurat, yang berarti, jika dia tidak melakukannya saat itu juga (saat cerita berlangsung), dia tak akan dapat kesempatan itu lagi. Inilah yang akan membantu menggambarkan kuatnya motivasi karakter menghadapi serangkaian plot kecil ke depannya.

Bagian SERANGKAIAN PLOT KECIL, adalah bagian pertengahan yang menunjukkan serangkaian usaha karakter mencapai tujuan tersebut. Di sinilah dia jatuh bangun sampai akhirnya menuju bagian akhir. Biasanya, plot-plot kecil ini masing-masingnya memiliki pola:

1. AKSI: Di sini karakter bertindak untuk mencapai tujuan tertentu

2. KONFLIK: Karakter berhadapan dengan masalah gara-gara aksi di atas

3. KLIMAKS: Masalah yang karakter hadapi menjadi sesuatu yang parah dan di luar kendali karakter

4. ANTIKLIMAKS: Karakter terpukul

5. BANGKIT: Karakter bangkit dan memutuskan untuk melakukan aksi berikutnya

Contoh: Bila tujuan utama karakter adalah untuk menang lomba 17 Agustus-an.

1. AKSI: Karakter berniat mencurangi lawan dengan kasih obat mencret-mencret sebelum pertandingan.

2. KONFLIK: Karakter ketahuan dan dikejar-kejar.

3. KLIMAKS: Karakter tertangkap dan di-ban dari pertandingan.

4. ANTIKLIMAKS: Karakter menyesali perbuatannya yang ingin mencurangi. Teman-temannya juga jadi kesal dengan perbuatannya.

5. BANGKIT: Lawan memaafkan karakter dan menyetujui karakter tetap ikut, sehingga karakter sedikit tenang. Rupanya dia masih punya kesempatan kedua.

Dan setelah langkah 5, tentu balik ke 1 lagi. Inilah yang bisa bikin kamu menentukan seberapa banyak dan seberapa panjang ceritamu. Kalau maunya pendek, 2-3 cukup. Kalau maunya agak panjang, 4-5 plot kecil akan membantu memperpanjang cerita. Nah, hal ini penting sekali untuk orang-orang yang menulis cerita kepanjangan, atau kependekan.

Perlu diingat, bahwa proses Antiklimaks sangat penting untuk perkembangan karakter, dan proses Bangkit sebaiknya dipicu oleh hal-hal tidak terduga. Dan jangan lupa. Gagalkan terus karaktermu. Jangan buat dia berhasil, karena karakter utama harus menjadi karakter yang paling menderita di cerita.

Lalu, bagian AKHIR. Bagian akhir biasanya terdiri dari: Klimaks Akhir, Solusi, dan Ending. Setelah serangkaian plot kecil yang menyebabkan karaktermu jatuh-bangun, pembaca akan mulai menghadapi klimaks, di mana karakter utama belajar dari pengalaman dan akhirnya akan berhasil mencapai tujuan, tapi TIDAK. Justru di sinilah saatnya kamu membuat karakter ini jatuh ke jurang terdalam dan merasa putus asa, bahkan mungkin menyerah mencapai tujuannya.

Nah, setelah dia mencapai tahap putus asa, di situlah kalian beri solusi tak terduga, berupa bantuan dari pihak lain. Bantu dia bangkit. Semua yang rasanya mustahil jadi bisa selesai, sampai masuk ke ending. Ending-nya sendiri tidak akan Animon bahas di sini. Yang jelas, tentu ada bermacam ending, mulai dari happy ending, bittersweet ending, sampai sad ending. Pikirkanlah akhir yang cocok untuk karakter dan tema ceritamu.

KESIMPULAN:

Membuat plot dengan struktur seperti di atas, dapat membantumu menulis kerangka juga, karena hanya dengan memahami struktur yang baik, baru kamu bisa membangun kerangka yang baik.

AWAL:

- Status quo:

- Konflik:

- Keputusan:

PLOT KECIL I:

- Aksi:

- Konflik:

- Klimaks:

- Antiklimaks:

- Bangkit:

PLOT KECIL II, dst...

AKHIR:

- Klimaks akhir:

- Solusi:

- Ending:

Sekian teori yang bisa Animon share hari ini. Barangkali ada teori yang memberdeul pengen, yang kayaknya merupakan kesulitan memberdeul dalam menulis, mungkin saja akan menjadi materi pembahasan berikutnya :)

PS: Gambar di bawah adalah diagram plot 5 Act Structure. Mirip dengan pola plot kecil ya :D

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang