Konsep Menulis by Honey Dee

843 80 8
                                        

Oleh: honeydee

Apa kabar, Memberdeul?

Ada banyak yang ikutan Storial?

Saya nggak jadi ikutan karena setelah konsep novel saya sudah siap, lalu saya promosikan ternyata malah dilamar sama penerbit. Hehehe...

"Eh, konsep yang gimana tuh kak? Kok bisa langsung dilamar?"

Nah, kita obrolin soal konsep yang harus memberdeul tulis dengan baik sebelum menulis. Kalau konsep ini bisa memberdeul kuasai dengan baik, inshaaAllaah menulisnya bakal cakep banget nanti. Nggak tersendat, deh.

Apa saja sih konsep yang harus dimatangkan sebelum menulis?
Kalau ngomongin ini, berarti kita ngomongin unsur intrinsik karya sastra.

1. Tema
- tentukan tema ceritamu, memberdeul. Tema ini yang akan menjadi koridor agar ceritamu nggak mbulet. Kalau tema ceritamu adalah persahabatan, ya fokuslah ke situ. Yang lain jadikan hanya sebagai selingan yang memperkaya cerita.

2. Amanat
- apa sih yang pengin kamu sampaikan ke pembaca? Kalau kamu ingin memberikan hikmah tentang anak bandel yang akhirnya menemukan jalan untuk kembali mencintai keluarganya, berarti kamu harus fokus sama pencarian jati diri si anak dan hubungan dengan keluarga. Jangan sampai keluar, ya!

3. Tokoh
- tentukan dengan bulat siapa saja yang menjadi tokoh dalam ceritamum tentukan juga perannya apa?
Protagonis : tokoh utama yang menjadi sentral cerita
Antagonis : tokoh yang menghalangi tujuan tokoh utama
Tritagonis : tokoh yang menjadi penengah antara kedua tokoh tersebut.
Tokoh ini harus detail ya. Jangan cuma fisik saja, tetapi juga kebiasaan dan sebagainya.
Jangan biasakan bertanya pada orang tentang tokohmu. Tapi, usahakan kamu yang berkenalan dengan tokoh ini.

Saat membuat Rooftop Buddies, saya merasa melihat Bree duduk di samping saya dan bercerita tentang hidupnya. Saya mendengarnya menceritakan semua tentang dirinya, hobi main gitarnya, sampai bisnis ang dia jalankan di
Dengan begini, saya merasa dekat dengan tokoh saya. Saya merasa menjadi bagian dari dia.

Flowery itu gaya bahasa yang banyak pengandaian dan penuh bunga-bunga.

Jadi, sesuaikan dengan karakter tokohmu ya memberdeul.

4. Latar
- di mana ceritamu berlangsung?
Kalau memang kamu memutuskan membuat sebuah daerah fiktif, jelaskan dengan baik bagaimana daerah tersebut. Di sini kamu harus memiliki konsep yang mantap dan riset yang benar-benar full.
Kalau kamu membuat cerita berseting di Jakarta tahun 80-an, pastikan kamu tahu bagaimana kondisi pada masa itu. Kamu bisa buka internet dong. Daripada buat ngegame, lebuh baik untuk riset kan ya

5. Alur
- coba pikirkan dengan baik, ceritamu bagusnya ditulis dalam alur maju, mundur atau malah perpaduan dari keduanya?

Cari cara penyampaian yang paling mudah diterima pembaca. Percuma kamu bikin alur maju mundur cantik kalau akhirnya pembaca bingung sama tulisanmu

6. Sudut pandang (POV)
- dalam memilih POV, kamu harus bisa mencari sudut pandang terbaik dalam menceritakan kisahmu. Saya kadang tersenyum sendiri melihat cerita yang membuat POV 1 dari semua tokoh. POV 1 ini riskan ya, memberdeul. Kalau kalian nggak bisa menjadi tokoh tersebut, malah hasilnya akan lucu.

Kalau kamu membuat POV1 cowok, kamu juga harus tahu bagaimana cara cowok berpikir. Jangan sampai cowok gabteng dalam ceritamu malah bebencongan karena memiliki gaya penuturan cewek.

Saya pernah baca cerita yang di dalam cerita itu cowoknya harusnya manly, tapi ternyata dia pakai gaya bahasa flowery. Saya jadi merasa melihat cowok ganteng berotot yang pakai konde dan kebaya.

Flowery itu gaya bahasa yang banyak pengandaian dan penuh bunga-bunga.

Jadi, sesuaikan dengan karakter tokohmu ya memberdeul.

7. Gaya bahasa
- seperti apa ceritamu akan disampaikan?
Apakah dengan gaya bahasa yang mendayu-dayu? Atau malah gaya bahasa tajam penuh dengan sindiran satir?
Nantinya ini akan menentukan bagaimana rasa dari ceritamu.

8. Setelah ini, biasanya saya membuat timeline dan mindmap. Timeline itu perguliran waktu atau rangkaian kejadian yang terjadi pada tokoh dari awal sampai akhir cerita.
Mindmao adalah bagaimana kita menguraikan masalah dalam cerita sampai dapat endingnya.

Jangan buru-buru dalam menentukan konsep ceritamu. Ukirlah dengan hati-hati agar kamu bisa mendapatkan hasil yang baik. Kalau konsep ini sudah terbentuk dengan baik, tugas selanjutnya adalah membuat sinopsis dan outline cerita.

Salam sayang,

Honey Dee

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang