Episode 6 (Mohini)

376 38 3
                                    

*Pagi hari*

"Raj, tolong jaga anakku. Aku percaya padamu. Kau memiliki sifat yang dewasa, maka dari itu aku memberi amanat padamu" ucap Tuan Vidya.

"Tenang saja, Tuan. Aku akan menjalankan amanatmu. Kau sudah banyak memberiku apapun. Dan sekarang aku yang akan membantumu" ucap Raj seraya tersenyum. Dibalas dengan anggukan tuan vidya.

Raj keluar dari ruangan kerja Vidya, dan menuju mobil untuk mengantarkan Alia. Ketika Raj sudah sampai di mobil, dia kira Alia sudah berada di sini. Ternyata tidak ada, dimana dia?

Akhirnya Raj memainkan ponselnya yang sudah 2 hari tidak dia lihat dan mainkan.

100 panggilan tak terjawab, 50 pesan belum di baca.

"Siapa yang menelpon sebanyak ini." gumam Raj.

Baru saja ia ingin melihat dan membaca nya, Alia sudah datang.

"Raj ayo."

Raj begitu pangling melihat penampilan Alia begitu sederhana. Alia memakai saree tradisional dengan kain melingkar di lehernya, anting india, juga pergelangan tangannya yang penuh dengan gelang.

"Raj, apa kau tidak mendengarku?" tanya Alia.

"Oh, jadi nona Alia sudah memulai perubahannya?" goda Raj

Alia tersenyum seraya menaikkan sebelah alisnya.

"Begitulah."

Mereka pun berangkat menuju kampus.

Sesampainya di kampus, Raj memarkirkan mobilnya tidak di area kampus. Karena dia yakin, geng Siddharth akan membalas dendamnya.

"Alia, ayahmu sudah meminta amanat kepadaku, beliau menyuruhku untuk menjagamu, aku sudah berjanji itu." Ujar Raj.

Alia tersenyum. "Baiklah Raj. Tapi kau harus berhati-hati pada Sidd, dia akan muncul kapan saja. Aku akan meminta Shahid menemanimu nanti, jam kuliahku dengannya berbeda, tapi yah kau taulah, Shahid anak yang rajin dan tepat waktu, dia selalu ada pekerjaan" Ucap Alia.

Raj mengangguk, Alia tersenyum padanya dan dia keluar dari mobil. Raj memantaunya dari kejauhan.

Terlihat jelas, Alia berjalan menunduk, banyak sekali orang-orang yang dilewati Alia membicarakan dirinya. Pasti mereka membicarakan kejadian kemarin.

"Ehh ehh, liat deh. Masa Iyah cewe yang biasa aja jadi rebutan cowo cowo ganteng kemarin itu."

"Iyah, sayang banget tuh mereka. Ngapain juga ngarepin cewe kaya beginian."

"Aku ngeliat yang namanya Raj Raj itu ganteng banget gila."

"Ahh udah biarin aja, emang udah takdirnya di rebutin cowo ganteng."

Alia menahan malu, dia begitu kesal, tapi dia begitu sedih juga. Alia yang selalu di caci seperti dulu, kembali lagi. Alia benci seperti ini.

Dia pun berhenti didepan orang-orang yang mencaci maki nya tadi, dan membicarakan nya di belakang.

"Ehh, kalian pada ngomong apaan barusan. Gak liat muka kalian juga pas-pasan gituh, otak kalian pada dimana sih. Punya mulut udah kaya petasan. Punya otak gak! Ngomong di jaga!!" Alia mengeluarkan perasaan kesalnya.

"Ehh sorry ya. Kita gak semurah seperti mu. Cewe culun, yang sekarang berubah karena ingin hitz doang?! Ewh"

Alia menjambak cewe yang membuatnya jengkel itu, namun tiba-tiba Ritika datang dan menengahi nya.

"Lia lia, udah udah sabar. Biarin aja. Kita kekelas aja ayo" kata Ritika.

"Bitch!!" Bentak Alia didepan muka cewe itu. Dan Ritika langsung menarik tangan alia membawanya pergi. Jika tidak, bisa bermasalah lagi nanti.

This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang