[Season 2] Episode 63 ~ Fireworks

96 21 8
                                    

Oke guys, sebenarnya beberapa hari ini lagi gak mood dan gak berselera. Entahlah kenapa, something. Dan karena punya kewajiban harus update terus, aku pun ngetik ini sampe malam. Walaupun dah ngantok😂.

Semoga kalian suka❤ have fun and happy reading❤







Sebelum pulang, Alia masih sempat membantu memasak untuk sarapan pagi ini di Mansion Khan. Dan dia juga ikut makan bersama mereka. Setelah selesai, Alia mengemas barang bawaannya, lalu berpamitan untuk pulang. Gauri memaksa nya untuk di antar oleh Varun, tapi Alia tetap kekeh untuk pulang sendiri. Tapi Shahidah langsung menyuruh tegas, agar ia pulang bersama Varun. Akhirnya Alia diantar pulang oleh pria gondrong itu.

Selama beberapa waktu di perjalanan, mereka tidak ada pembicaraan. Keduanya saling terdiam, Alia sendiri merasa canggung sekarang. Akhirnya dia hanya menyandarkan kepala nya sambil menatap ke depan.

Ketika di pertigaan, Varun membelokkan nya ke lain arah. Dia tidak melewati jalanan yang seharusnya.

"Varun, apartemen ku belok ke kiri. Kenapa kamu ke kanan."

Varun hanya terdiam sambil tersenyum. Alia pun akhirnya pasrah, dia kembali duduk dengan tenang.
Tak lama, Varun memarkirkan mobilnya di salah satu barbershop. Alia mengernyit bingung, kenapa mereka berhenti di sini.

"Ayo turun."

"Varun, aku mau pulang."

Varun menghela nafasnya. "Sebentar saja. Ayo."

Alia pun menurut, dia turun dari mobilnya dan mengikuti Varun untuk masuk ke toko ini. Di dalamnya rata-rata adalah laki-laki. Alia bingung dia pun hanya duduk di kursi penunggu.

Varun menghampiri nya. "Sesuai ucapanmu. Aku akan mencukurnya sekarang."

Alia tersenyum lebar. Dia terkekeh, ternyata Varun mendengar kan dengan baik perkataannya semalam.

"Kira-kira di cukur seperti apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kira-kira di cukur seperti apa?"

Alia berdiri, dia mulai mengedarkan pandangannya menuju gambar-gambar yang terpajang di dinding. Dia juga membuka katalog yang berisi model-model rambut.

"Bagaimana jika ini? Menurutku bagus."

Varun melihat model rambut tersebut. "Bagus, oke ini saja."

"Ya sudah sana. Aku tunggu."

Varun menyeringai menggodanya. Kenapa wanita ini yang jadi bersemangat sekali, padahal dia ingin pulang tadi.

"Aku titip tas." Ucap Varun.

Varun berjalan menuju kursi yang didepannya terdapat meja rias. Varun dan tukang cukur itu sempat berbincang sebentar. Dan akhirnya Varun pun mulai di cukur.

This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang