Episode 32 (Menemani)

215 34 10
                                    

Hari ini adalah hari pekan, dan pastinya Alia libur kuliah. Dia ingin menjaga Varun untuk hari ini. Alia bersama Shraddha menginap di rumah sakit selama dua hari. Tetapi yang membuat Alia jengkel adalah, Varun selalu meledeknya dia selalu membuat Alia kesal. Terkadang dia seenaknya menyuruh Alia, lalu mendekatinya dan meminta untuk menemani nya di samping, tetapi sesekali dia berubah dan mengatakan bahwa dia tidak ingat dengan Alia. Shraddha sendiri hanya bisa tertawa melihat mereka berdua, kadang juga dia membela Alia karena dia sendiri juga kesal dengan tingkah kakaknya.

Alia sedang menyiapkan obat Varun untuk ia berikan dan diminum. Sesekali Varun melirik Alia yang sedang sibuk menyiapkan, ketika Alia menyadari tatapannya, Varun langsung berpura-pura melihat ke arah lain dan tidak melihatnya.

"Cepat minum obatmu." Ucap Alia dengan tatapan yang tajam.

"Hey Shraddha!" Varun tidak menggubris ucapan Alia.

"Kenapa kak?"

"Siapa sih wanita ini? Sudah kukatakan, padahal aku tidak mengenalnya." Ucap Varun, dan itu mampu membuat Alia mulai emosi, dia raut nya menjadi geram dan ingin menghabisi Varun.

Untung saja pria ini sedang sakit, Alia langsung tersenyum paksa. Dia menghampiri Shraddha dan memberikan obat itu.

"SUDAH AH! Aku sangat muak dengan pria ini."

Alia mengambil tasnya. "Mungkin dia memang sudah melupakan ku. Aku akan pergi saja."

"Alia!" Shraddha memanggilnya, tetapi Alia sudah pergi keluar kamar. Lalu beralih menatap kakaknya.

"Kak! Kamu udah keterlaluan! Orang yang amnesia sekalipun, dia tidak akan menyakiti orang yang tidak dia kenal. Aku juga sangat kesal, biar aku hubungi Adit dan menyuruhnya untuk menjagamu!" Shraddha marah, Varun tertegun melihat adiknya yang marah. Shraddha langsung meletakkan obat Varun di atas meja nakas yang ada di sampingnya. Lalu ia pergi keluar kamar juga.

"Eh..." Varun ingin mencegah adiknya, tetapi ia sudah pergi.

Varun jadi menyesal sekarang, tetapi mengingat wajah kesal Alia yang menggemaskan membuat dirinya selalu ingin meledeknya.

****

Kota Mumbai adalah kota yang juga termasuk padat di India. Siang ini langit tidak begitu cerah, bahkan bisa dibilang mendung. Tetapi tidak ada halangan bagi Ranbir untuk pergi ke tempat kerjaannya. Hari ini Ranbir ada pemotretan di Mumbai. Ranbir adalah artis model iklan di Pakistan dan juga India. Tak heran jika dia banyak disukai dan dikenal. Sebelum ia ke tempat lokasi, Ranbir berkeinginan untuk pergi ke super market terlebih dahulu, untuk membeli beberapa camilan. Supermarket tersebut juga tak jauh dari lokasi nya. Ketika ia sedang membeli beberapa makanan. Dia bertemu seseorang yang membuatnya membelalakkan mata karena kaget. Tidak sempat menghindar, orang itu sudah melihat Ranbir lebih dulu. Secepat mungkin Ranbir sadar dan dia meletakkan keranjang belanjaannya begitu saja lalu berusaha kabur dari sana.

"Hey tunggu!"

Ranbir memejamkan matanya dan dia meremas jari jemarinya. Suara langkah kaki yang cukup normal menghampirinya.

Ranbir menghela nafasnya berusaha tenang dan tidak dicurigai. Dia akhirnya terpaksa membalikkan badannya dan menatap pria tua itu.

"Kau Ranbir kan?"

"Ran... Ranbir?"

"Teman Varun kan? Kamu dan Adit, kalian bertiga selalu bersama."

This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang