Follow sebelum membaca yah dost
•
•
•
•
•
•Hari berhari mereka lalui di tempat ini dengan penuh kebahagiaan. Bahkan mereka sama sekali tidak ingin kembali, apalagi dengan adanya banyak teman di sini, mereka semakin bahagia. Sudah 4 hari mereka di sini, tetapi Ranbir kembali lebih dulu. Karena ia ada pekerjaan di Pakistan. Hari ini tidak ada kegiatan apapun di luar Mansion, tetapi mereka mengisinya dengan bersantai, berenang, dan ada juga berendam air hangat. 3 hari berturut-turut ketika masih ada Ranbir di sini, mereka selalu hiking bersama.
Nyonya Shahidah tersenyum melihat para tamu yang sebelumnya tidak ia kenali. Tetapi Aamir menceritakan semuanya, dan dia tentu tidak keberatan dengan ini. Sekali lagi, dia tidak keberatan dan akan sangat bahagia jika mereka kembali ke sini. Shahidah masuk ke ruang kerja Aamir yang sudah ada Aamir di kursi kerjanya dan juga Gauri yang sedang membuatkan teh untuknya. Karena di ruang kerja ini terdapat kulkas dan juga dispenser yang di sediakan.
"Aamir, jangan membuang waktumu untuk bekerja terus. Bergabunglah dengan anak muda itu. Bahkan aku sendiri sangat senang ketika bergabung dengan mereka. Mereka begitu lucu dan juga ceria. Ketika aku bergabung dengan mereka, aku merasa menjadi lebih muda dan seumuran dengan mereka."
Aamir tertawa dan begitu juga Gauri.
"Lalu bergabung dengan kita, ibu kembali menjadi semula?" Canda Gauri.
Shahidah tertawa. Dia duduk di sofa.
"Aamir."
Aamir menoleh dan dia merapikan pekerjaan nya untuk meluangkan waktu berbincang dengan ibu dan istrinya.
"Apa yang terjadi dengan hubungan Varun dan gadis yang bernama Alia itu?" Ucap Shahidah.
Raut wajah Aamir menjadi serius. Apa yang ingin dia tanyakan pada Gauri, dan dia katakan, sudah didahulukan oleh ibunya. Dia juga sangat penasaran.
"Iyah benar. Aku juga penasaran tentang hal ini. Aku sering kali melihat mereka selalu berduaan. Dan Varun selalu memperlakukan anak itu dengan baik."
Ia terdiam sejenak. "Gauri, kau yang tau dengan semua ini di sana. Apa yang terjadi?"
Gauri hanya terdiam, sambil mengaduk teh untuk Aamir. Dia memberikan teh tersebut pada Aamir, dan duduk di sebrang Shahidah. Sesekali dia menunduk karena takut mengatakan hal ini.
"Itu hanyalah masalah anak muda." Ucapnya.
"Maksudmu?" Tanya Aamir.
"Mereka memiliki hubungan khusus?" Tanya Shahidah.
Gauri mengangguk pelan. Dan Aamir terdiam dengan raut wajah yang serius. Sedangkan Shahidah tersenyum mengembang.
"Benarkah? Aku sangat senang mendengar hal ini!" Ucap Shahidah. Gauri tersenyum senang.
"Tentu tidak ibu." Ujar Aamir.
Mereka berdua saling bertatapan setelah mendengar pernyataan Aamir.
"Kenapa tidak Aamir. Gadis itu sangat cantik, dia juga periang dan juga baik. Aku melihat jelas tanda kebahagiaan di antara Varun dan siapa nama anak itu?"
"Alia." Kata Gauri.
"Yah... Alia. Mereka terlihat saling mencintai. Kenapa kita tidak membiarkan hubungan mereka hingga ke jenjang lebih lanjut?"
"Ibu! Masalah ini cukup serius. Mereka hanyalah anak muda yang sedang di landa asmara, mereka belum mengerti hal apa kedepannya." Aamir sangat serius membicarakan hal ini.
"Varun belum menyelesaikan pendidikan nya, dia juga belum menjadi pewaris keluarga ini. Varun masih banyak yang harus ia lakukan. Jika untuk saat ini dia memikirkan percintaan, itu akan berdampak buruk untuk ia belajar menjadi pengusaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1
RomanceSeason 1 dan 2, digabung #1 KHAN SERIES This Is Varun. Kisah seorang remaja Pakistan yang selama 20 tahun tidak diberi tahu siapa ibu kandungnya yang sebenarnya. Ia kira semua kehidupannya selama ini adalah hal umum seperti kebanyakan orang. Namun...