Episode 14 (Jaipur)

284 37 5
                                    

Budayakan Vote sebelum baca :)

Sorry for typo*

______________________________________

Keesokan paginya, keluarga Khan sudah kembali dengan kesibukan mereka masing-masing. Tentu juga Alia. Pagi yang indah bagi Varun, mungkin begitu katanya. Tapi tidak untuk pikiran nya yang tiba-tiba mengingat bahwa tugasnya masih belum selesai. Varun menatap dirinya dari depan cermin yang menampilkan sosoknya. Dia bersiap-siap menuju ke ruang makan dan setelah itu mengantarkan Alia kuliah.

Nyonya Radhima bersama dengan Alia dan Anushka, sudah menyiapkan hidangan sarapan pagi ini. Lalu datang tuan Vidya beserta Ranveer dan Varun. Varun menatap Alia yang sibuk menyiapkan makanan. Hari ini Alia terlihat anggun, dengan memakai saree sederhana yang cocok untuk nya. Varun akui, Alia memang gadis yang cantik.

"Ayo kita sarapan. Sudah jam setengah tujuh, ayah ada rapat di Delhi." Ucap Tuan Vidya seraya merapikan lengan jasnya.

"Rapat lagi yah?." Tanya Alia.

"Iyah begitulah. Ranveer juga ikut. Andai saja Varun ada di dekat ayahnya. Dia juga ikut ke sana." Kata Vidya.

Varun terkekeh pelan. "Suatu hari aku juga ikut dengan ayah seperti Ka Ranveer." Kata Varun.

"Jadi CEO begitu?" Tanya Alia.

Varun mengangguk pelan sambil menaikkan alisnya.

"Ihh. Sejujurnya aku tidak terlalu menyukai pria bisnis." Gerutu Alia.

Semua yang mendengar perkataan Alia hanya terkekeh pelan sambil menggeleng.

"Why?" Tanya Anushka sedikit malas.

"Karena, setiap hari kerjanya mengurus kertas-kertas, bermain di depan layar komputer, begadang lah, rapat lah, itu lah. Heuh, tidak ada waktunya." Oceh Alia.

"Kata siapa?" Ucap Varun seraya menaikkan sebelah alisnya.

"Jangan bicara seperti itu. Siapa tau nanti suamimu adalah CEO." Ucap Ranveer.

Alia tercengang dengan perkataan kakaknya, dan dia langsung sinis memalingkan wajahnya. Semua orang di sini terkekeh melihat tingkah Alia.

######

Setelah selesai sarapan, mereka berangkat menuju aktivitas mereka. Begitu juga Varun yang mengantarkan Alia. Sesampainya di kampus, suasana pagi ini cukup damai. Dan Varun ingin mengantar Alia hingga kelasnya, dia ingin melihat-lihat area kuliah, sekaligus menghilangkan rasa beban dipikiran nya.

"Oh ya Varun, kalau aku sudah pulang. Nanti akan ku tel..."

Perkataan Alia terhenti dengan kehadiran seseorang yang tidak asing bagi Alia. Kehadirannya membuat hati Alia begitu sesak karena pria itu bersama perempuan lain. Mereka begitu mesra seperti sepasang kekasih, dan dia sama sekali seperti tidak mengenali Alia.

Yah itu Siddharth, dia bersama seorang perempuan yang cukup seksi sambil berpegangan tangan. Siddharth menatap Alia dan Varun yang berada di hadapannya.

"Hey dude. What's up? Sepertinya hubungan kalian memang sudah sangat dekat." Ucap Siddharth begitu lancang.

Plak...

Satu pukulan melayang di pipi Siddharth. Alia benar-benar jengkel dengan pria ini. Hatinya menangis, tapi dia tidak ingin menangis didepan semua orang. Karena ayahnya pernah mengatakan, jangan menangisi seorang pria bodoh yang menyakiti dirimu. Alia tersenyum dihatinya. Benar, Siddharth bukan pria yang baik. Namun, di lain sisi, hatinya masih mengatakan, bahwa dirinya masih mencintai Siddharth. Sedikit air mata turun, tapi Alia langsung menyekanya.

This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang