Lanjuttsss gaes
•
•
•
•
•
•"Kakak!"
"Ada apa Mohini?"
"Itu... Kakak ipar... Kakak..."
Melihat Mohini seperti ini, Varun merasa sudah mengetahui apa yang dia ingin katakan. Dengan segera Varun berlari menuju kamar Sarah. Sesampainya di sana, semua keluarga sudah berkerumunan di kamar Sarah.
"Ibu ada apa ibu?!!" Tanya Varun, dia begitu khawatir.
"Sarah mengeluarkan banyak darah dari hidungnya. Tadi dia sempat terjatuh." Ucap Gauri.
"Cepat panggil ambulan!!"
"Sudah, Asad sudah memanggil ambulan. Sebentar lagi datang."
Varun melihat Sarah yang sepertinya sangat kesakitan, dia menatap arlojinya. Sudah 10 menit dan ambulan belum datang. Varun pun menghampiri Sarah dan dengan segera dia membopong Sarah menuju keluar.
"Hey Varun! Apa yang kau lakukan?" Tanya Shahidah.
"Tidak ada waktu lagi. Cepat siapkan mobil!"
Para pelayan dengan sigap menyiapkan mobil dan lainnya. Varun berjalan cepat menuju lobby dan dia masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh supir pribadi nya.
"Ibu, tolong jaga Zafar. Aku akan kabari nanti."
"Hati-hati nak."
Dan mobil pun melaju dengan cepat keluar dari halaman ini.
Varun mengusap lembut wajah Sarah yang terlihat sangat pucat. Baru pertama kali dia dihadapkan dengan seperti ini, pastinya Varun sangat khawatir. Di perjalanan mereka berlawanan dengan ambulan tersebut.
"Tuan, bagaimana dengan ambulan itu?"
"Sudah abaikan saja, cepat ke rumah sakit!"
Dan supir pribadi itu melaju cepat menuju rumah sakit terdekat. Sarah menyandarkan kepalanya di paha Varun.
"Aaahh!! Sakittt...." Sarah meringis, dia meneteskan air matanya. Tetesan darah kembali keluar di hidungnya.
"Bertahanlah Sarah. Sebentar lagi sampai." Varun mengambil tisu di dekatnya, dan mengelap darah tersebut.
Varun menggenggam tangan Sarah dengan erat. Tangannya begitu dingin dan pucat. Varun melakukan ini semua karena merasa kasihan juga. Selain itu, walaupun dia tidak mencintai, setidaknya kewajiban dia mengurus Sarah yang sudah seperti ini, adalah kewajiban.
Dan sampailah mereka di rumah sakit, dengan segera supir pribadi tersebut keluar untuk mencari perawat.
Para perawat dengan cepat mengambil ranjang pasien, dan Varun membopong Sarah menuju ranjang tersebut.
"Cepat bawa dia ke UGD." Ucap salah satu perawat tersebut.
Semuanya berlarian sambil mendorong ranjang Sarah menuju ruang UGD. Sesampainya, Varun tidak bisa masuk dan harus menunggu di luar. Varun menyandarkan tubuhnya di dinding, lalu mengusap wajahnya yang lelah. Dia begitu tegang dengan situasi ini, apalagi hal ini baru pertama kali dihidup nya.
Beberapa menit kemudian, Rizal datang bersama Asad. Dan mereka langsung menghampiri Varun.
"Varun, bagaimana?"
"Dia masih di dalam." Ucap Varun, nadanya begitu lesu. Varun duduk di kursi penunggu pasien.
"Ambulan padahal ke mansion tadi. Tapi datang hampir 15 menit setelah kau pergi." Ucap Asad.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1
RomanceSeason 1 dan 2, digabung #1 KHAN SERIES This Is Varun. Kisah seorang remaja Pakistan yang selama 20 tahun tidak diberi tahu siapa ibu kandungnya yang sebenarnya. Ia kira semua kehidupannya selama ini adalah hal umum seperti kebanyakan orang. Namun...