Mereka telah tiba kembali di Mansion Balan. Varun menatap ke sekeliling area ini. Begitu banyak kenangan yang ia lalui di sini. Varun sangat merindukan nya. Varun terduduk di sebuah kursi roda yang di dorong oleh Alia.
"Kau berat sekali." Ucap Alia.
"Suruh siapa ingin mendorong ku? Padahal Adit juga merasa tidak keberatan."
Alia berdecak kesal, lalu membiarkan Adit mendorongnya.
Nyonya Radhima dan Tuan Vidya beserta keluarganya sudah menunggu di pintu mansion. Radhima juga sambil memegang sebuah sesembahan.
"Selamat datang Varun. Aku sangat senang ketika Alia mengabari kalian akan pulang secepat ini." Radhima tersenyum begitu juga semua orang yang ada di sini.
Radhima mulai memejamkan matanya dan dia seperti berdoa sambil memegang sesembahan itu.
"Walaupun kau berbeda kepercayaan dengan kami. Tapi aku akan mendoakanmu dan mendoakan rumah ini semoga masalah tidak akan menimpa lagi padamu dan juga di rumah ini."
"Terima kasih bibi." Varun tersenyum.
Vidya menghampiri. Varun memberi salam padanya sesuai adat yang sudah dia biasakan.
"Nak, kamu sudah banyak membantu di keluargaku. Jika malam itu tidak ada kau, mungkin Alia..."
"Sudah Tuan. Aku sama sekali tidak keberatan, itu semua sudah kewajibanku juga. Lagi pula, aku sudah banyak merepotkan mu dan berhutang padamu karena pengobatanku ini."
"Tidak-tidak, tolong jangan anggap ini adalah hutangmu. Aku memberikannya ikhlas, karena kamu juga sudah membantu kamu. Lagi pula, mereka semua dan teman-teman Alia lah yang juga sudah membantumu selama kamu di rumah sakit." Vidya menatap orang-orang Pakistan yang berada di belakang Varun.
Varun tersenyum.
"Yasudah, lebih baik kita masuk dulu. Pasti Varun lelah. Aku akan menyiapkan untuk makan malam." Ucap Radhima.
Mereka semua mengangguk, lalu masuk ke dalam mansion ini. Varun untuk beberapa saat, ia tinggak di kamar lantai dasar, karena dia tidak bisa pergi ke atas dengan tangga. Berbeda dengan mansionnya di Pakistan, yang juga ada sebuah tangga dan ada juga sebuah lift.
Malam ini mereka makan begitu bahagia. Karena di mansion Balan sekarang banyak sekali orang-orang asing yang sekarang sudah menjadi keluarga mereka.
Alia sesekali memberikan lauk kepada Varun, dan mereka saling bermesraan. Tanpa mereka sadari, semua orang disini memperhatikan mereka dan terkekeh juga ada yang merasa jijik.
"Hey, kalian ini ingin bermesraan atau mau makan." Ujar Anushka.
"Kau iri kan Anushka? Makanya begitu syirik pada Alia." Ucap Ranbir.
Mereka semua terkekeh, begitu juga Alia dan Varun. Anushka mendengus kesal. Alia kembali menyuapkan makanan pada Varun. Mereka saling tersenyum.
****
Apa yang ada di benak kalian, jika mendengar kata Diwali!!
Aahh, pasti ada yang tau, bahwa Diwali itu merayakan dengan kembang api, di padu banyaknya lilin, dan hiasan tepung holi yang terbentuk di lantai.
Sangat indah!!
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1
Storie d'amoreSeason 1 dan 2, digabung #1 KHAN SERIES This Is Varun. Kisah seorang remaja Pakistan yang selama 20 tahun tidak diberi tahu siapa ibu kandungnya yang sebenarnya. Ia kira semua kehidupannya selama ini adalah hal umum seperti kebanyakan orang. Namun...