Episode 8 (Masih Curiga)

357 40 3
                                    

Vote and Coment!!

.
.
.
.
.
.

Sudah pukul 8 malam, namun Raj sama sekali belum menunjukkan Batang hidungnya sejak kejadian tadi.

"Ada yang tau dimana Raj" sahut Alia dari atas. Alia sejak tadi mencari ke seluruh area mansion nya untuk mencari Raj. Namun dia tidak ada.

"Memangnya Raj kemana, nak?" Tanya Vidya.

"Aku tidak tau ayah. Sejak kejadian tadi, bukankah kita semua berada di kamarku. Dan tidak ada Raj?"

Semuanya menatap Alia, dan mengernyit.

"Mungkin dia di halaman, atau di kamarnya, atau sedang di dapur, atau di kamar mandi, atau lagi jemur pakaian....."

"Nahi nahi!! Dia tidak ada! Aku sudah mencari nya!" Pekik Alia memotong pembicaraan Ranveer.

Vidya menghampiri Alia yang begitu khawatir. "Kamu tidak perlu khawatir nak. Mungkin dia sedang keluar, dia laki-laki, jadi bisa menjaga dirinya sendiri" ucap Vidya.

Semuanya mengangguk mengerti dan menenangkan Alia. Kecuali Radhima yang menunduk diam, dia tidak tau harus memberikan perasaan apa. Khawatir, cemas, atau... Heran?.

"Ya sudah, sambil menunggu Raj. Kalian belajar dulu okay" kata tuan Balan.

Anushka beranjak dari sofa untuk mengambil bukunya di kamar, dia mengajak Alia ke kamar untuk mengambil buku pelajaran juga. Karena memang kebiasaan mereka adalah belajar bersama di ruang keluarga.

"Veer, ikut ayah ke ruang kerja"

"Okay dad" sahut Ranveer.

Alia masih berdiri mematung. Dia memilin sareenya karena bimbang dan khawatir pada Raj. Lalu Alia menatap ibunya yang sedang merapikan piring-piring kotor bekas makan malam tadi.

Radhima tersenyum kecil, dan mengisyaratkan pada Alia untuk pergi ke kamar dengan tatapan matanya menuju lantai atas.

Alia pun berbalik, lalu pergi ke kamarnya. Sedangkan Radhima?

Dia pergi keluar mansion sendirian, dengan saree yang menutup rambutnya. Karena memang tradisi di daerah ini yang mengharuskan seorang wanita menutup bagian kepalanya atau rambut.

Radhima berjalan sendirian menuju pasar yang biasanya ramai di pagi sampai sore hari. Dan ketika malam hari, pasar itu banyak di kunjungi anak-anak untuk bermain, atau biasa di sebut pasar malam.

Radhima memilih untuk ketempat itu, karena menurutnya kemungkinan besar Raj berada di sana.

Radhima mengedarkan pandangannya ke seluruh pasar malam yang sangat ramai ini. Bagaimana mungkin bisa menemukan Raj? Memangnya dia cenayang yang mengetahui keberadaan seseorang di suatu tempat?.

"Apa dia berada di kuil?" Batin Radhima.

Apa seorang ibu dari dua anak ini tidak berfikir panjang? Memangnya di dunia ini hanya ada agama Hindu atau Budha. Radhima malah pergi menuju kuil.

Sesampainya di kuil, dia tidak melihat ciri-ciri Raj. Kebanyak orang sedang beribadat ataupun memberi makan kepada monyet.

"Dia dimana?" Radhima semakin cemas. Dia berfikir lagi. Lagi pula, buat apa dia mencari Raj. Sebenarnya Radhima masih belum menerima Raj di rumahnya. Sebelum Raj memberitahu siapa dirinya!.

"Baiklah aku percaya padamu. Aku akan baik-baik saja di sini, jangan Khawatir"

Radhima mencari keberadaan suara tersebut, dia sedikit mengenali suara Raj. Dan benar saja, Raj sedang menelepon di dekat masjid yang di depannya terdapat telepon umum. Raj menggunakan baju panjang berwarna putih, dengan kain penutup kepala, dia seperti usai beribadah.

This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang