Episode 47 (Perlahan Melupakan)

276 36 0
                                    

Siapkan diri kalian untuk membaca cerita ini🤭🥰






Manali, pukul 6 pagi.

Alia sudah tiba di kota ini, dengan segera ia keluar dari kereta dan duduk di kursi pengunjung. Dia tidak tau harus kemana, bahkan dia tidak mengetahui wilayah dikota ini. Apa yang harus dia lakukan? Pikiran negatif pun bermunculan. Dia tidak pernah bepergian ke suatu tempat yang asing tanpa pendamping, sekarang dia semakin takut. Namun dengan kemantapan hati, Alia harus menjadi wanita yang pemberani sekarang.

Dia beranjak dari tempatnya, lalu keluar dari stasiun ini mencari sebuah terminal bus didekat sini. Dan ternyata tidak jauh dari sana ada sebuah terminal bus. Suasana begitu dingin di sini. Sedangkan jaket yang Alia kenakan tidak begitu tebal. Alia duduk sejenak di kursi pengunjung terminal. Dia tidak tau harus bagaimana dan kemana. Alia menunduk, dia kembali menangis karena merasa menyesal. Lalu seorang wanita berhijab menghampirinya.

"Hallo?"

Alia mendongakkan wajahnya dan menatap wanita berkerudung itu yang sedang tersenyum padanya.

"Kenapa kamu menangis? Ehh tunggu, aku seperti mengenalimu."

Alia mengernyit, bahkan dia tidak mengenal orang ini sama sekali.

"Kau Alia pacarnya Siddharth kan?"

Alia mengangguk pelan dan setelah itu dia mengangguk cepat.

"Kenapa kamu bisa disini, dan kenapa kamu sedih?"

Alia mengusap air matanya. "Ceritanya sangat panjang."

Wanita itu duduk disamping Alia. Dia tidak sendiri, beberapa wanita berhijab juga bersamanya, sepertinya saudara atau temannya.

"Lalu kau ingin kemana?"

"Aku tidak tau. Aku bingung ingin..." Alia kembali menangis. Dan wanita itu menyadari perasaan Alia, dia menenangkan Alia.

"Sudah-sudah. Kalau begitu kau ikut aku saja untuk sementara waktu. Kau bisa menceritakannya nanti."

Alia mendongakkan wajahnya yang begitu berseri. "Benarkah?"

"Iyah benar. Oh iya, namaku Salimah. Tapi kau Alia pacar Sidd kan?"

"Iyah, tapi sudah tidak lagi."

"Ohh iya, rumor nya sih begitu. Maaf, aku bukan orang yang suka bergosip, tapi siapa sih yang tidak mengenal denganmu."

Alia terkekeh kecil.

"Akhirnya kau tertawa." Ucap Salimah.

"Baiklah, ayo sebentar lagi bus nya berangkat. Nur, bantu dia membawakan barangnya."

"Ahh tidak perlu, aku bisa bawa sendiri."

"Sudah ayo tidak apa-apa."

Alia pun tersenyum, dia kembali bersyukur karena bisa bertemu dengan orang yang baik lagi. Dia bersama Salimah menaiki sebuah bus yang entah menuju kemana.

This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang