Episode 46 (Pergi)

354 42 3
                                    

Sebelum kalian membaca lebih lanjut, bacalah beberapa pesan di bawah ini yah.

Author mau menyampaikan ini terlebih dahulu. Mungkin untuk beberapa ada yang sudah mengetahui masalah dari Alia di dunia nyata. Tentang pemboikotan. Tapi di sini author sebagai penulis yang menggunakan visual artis tersebut, ingin menjelaskan, bahwa author bukan pendukung atau pembela atau fans fanatiknya. Cerita ini udah bertahun-tahun lamanya, dan emang belum tamat karena tidak sempat. Maka dari itu, aku membuat cerita ini pada saat ini tidak ada maksud apapun. Dan aku mohon yang sebesar-besarnya untuk tidak membenci visual ini, karena gara-gara visual tersebut kalian membenci pemain Alia di cerita atau kalian bisa jadi akan membenci cerita ini yang menggunakan visualnya.

So... Mohon sebesar-besarnya untuk tidak mengkaitkannya pada dunia nyata. Jika kalian tidak menyukai visualnya, kalian bisa membayangkan atau menghalu kepada visual lain. Jadi, begitulah yang ingin aku sampaikan, oke setelah itu selamat membaca. Have fun🥰






“Samar suaramu yang memanggilku, dalam memori yang meriah layaknya fatamorgana. Lepaskan saja tapi aku kehilangan diriku di pertengahan labirin hatimu. Sangat sulit untuk berkata selamat tinggal, aku ingin tau bahwa aku melepaskanmu pergi.”


Mungkin keputusan ini sangat berat, tapi mungkin takdir sudah menentukannya. Dengan berat hati gadis yang tengah menangis di kamar ini, memulai keputusannya. Ia duduk perlahan di atas ranjang, menangis tersedu-sedu di sana. Namun, sebuah perkataan dari saudaranya untuk selalu tegar mampu membuatnya berhenti menangis. Dia melamun, tatapan nya kosong ke depan. Dia menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Lalu menarik nafas dalam-dalam berusaha kuat dan menahan tangisan yang ingin keluar lagi.

"Tolong tahan. Ini semua takdir. Kau harus menerimanya Alia." Batin wanita itu.

Alia langsung beranjak dari tempat nya, dia mengambil tas kopernya yang berada di samping lemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alia langsung beranjak dari tempat nya, dia mengambil tas kopernya yang berada di samping lemari. Lalu meletakkannya di atas ranjang, kemudian membuka resleting tas tersebut. Dengan cepat, ia merapikan beberapa pakaian yang berada di lemari, dan juga beberapa barang milik nya. Bahkan semua barang-barang nya ia masukkan begitu berantakan, dia tidak peduli. Alia begitu asal memasukkan barang-barang nya. Berbeda ketika berangkat, dia menatanya begitu rapi dan teratur. Tapi sekarang, mungkin semua barang-barang ini yang berantakan di dalam koper, sama saja mewakilkan perasaan hatinya. Dengan segera ia menutup tas koper tersebut dengan kasar. Nafasnya terengah-engah, emosinya melonjak naik, ia ingin menangis lagi. Apalagi pada saat merapikan barang-barang ini. Alia langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang, meringkuk kesana kemari mencari kenyamanan di tempat tidur ini. Seketika air matanya kembali turun, entahlah tetapi Alia tidak merasa ingin menangis, mereka turun begitu saja. Tak lama dari itu, Alia pun tertidur.

This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang