Suasana pagi mansion ini terlihat sangat berbeda, semakin banyak orang-orang yang menetap disini. Mungkin sebentar lagi juga, mansion ini akan kembali sepi. Pagi ini para anak muda yang tinggal di mansion Balan, tengah bermain di halaman belakang, apalagi di rumah ini terdapat sebuah lapangan yang cukup dan sebuah kolam renang.
Bahkan mereka sejak jam setengah 6 pagi sudah berada di sini, menikmati sunrise dan sejuknya udara pagi.
Mereka terlihat begitu bahagia, ada yang bermain sepak bola, bulutangkis, dan ada juga yang hanya bersantai.
Varun tengah bermain sepak bola bersama Adit, Ranbir, dan juga Ranveer. Walaupun hanya berempat, mereka tetap asik bermain. Sedangkan para wanita hanya menikmati keasikan mereka. Sesekali Alia menjerit untuk memberikan semangat pada Varun, bahkan Varun sendiri sering terkecoh karena support semangat dari perempuan itu.
"Woy!! Udahan dulu!" Sahut Ranbir. Dia berada di tim bersama Ranveer.
Ke empat laki-laki itu berhenti bermain, nafas mereka terengah-engah, keringat membasahi baju dan rambut. Apalagi sekarang sudah pukul jam 7 pagi.
Varun dengan segera berbaring di atas rumput bersih dan tepat berada di samping Alia.
"Hah, lelahnya."
"Minum dulu." Kata Alia, dia memberikan air putih kepada Varun.
Varun mengibaskan kaus nya yang begitu basah, dia menoleh pada Alia dan tersenyum. Lalu mengambil minuman itu.
"Terima kasih dear."
Alia tersenyum.
"Hoy! Gak ada yang mau ngasih saya minum nih?" Pekik Ranbir.
Semuanya tertawa. Alia memberi Varun minum, Shraddha memberi Adit minum, dan Ranveer diberikan dari Anushka.
"Jahat kalian!" Nafas Ranbir memburu, dia berkacak pinggang.
"Minumlah."
Ranbir menoleh dan mendapati Mohini yang memberikan minuman padanya.
Semua orang yang berada di sana langsung menyoraki mereka.
"Kau memang pengertian Mohini!" Ranbir mendekati Mohini dan mengambil air minum itu namun wajahnya sangat dekat dengan wajah Mohini.
"Hoy! Aku sekarang kakaknya, izin terlebih dahulu jika ingin mendekati nya."
Ranbir berdecak, dia menyeringai. "Jika sikapmu seperti itu, bagaimana Mohini mendapatkan suami."
"Hey, aku tidak akan membiarkan adik-adikku mendapatkan pria playboy seperti mu."
"Varun!" Varun tertawa, begitu juga mereka.
Ranbir mengepalkan tangannya lalu mengangkatnya bersiap untuk membogem Varun. Tapi tentu saja, Ranbir tidak akan melakukan hal itu. Dia malah membanting tubuhnya, tepat di atas tubuh Varun, yang pastinya membuat Varun tertindih.
"RANBIR!"
"Oh ya Tuhan!" Kata Alia. Mereka hanya bisa tertawa melihat kedua orang ini.
Lalu ponsel Varun berbunyi, dia berusaha menyingkirkan pria ini yang berada di atasnya.
"Ahh pergi sana!"
Dan dengan sekuat tenaga, ia menyingkirkan si hidung belang itu. Varun mengambil ponsel yang berada di sakunya dan mengangkatnya.
"Halo?"
"Kau dimana nak?"
"Tentu saja aku di rumah Balan."
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1
RomanceSeason 1 dan 2, digabung #1 KHAN SERIES This Is Varun. Kisah seorang remaja Pakistan yang selama 20 tahun tidak diberi tahu siapa ibu kandungnya yang sebenarnya. Ia kira semua kehidupannya selama ini adalah hal umum seperti kebanyakan orang. Namun...