Episode 9 (Jangan membenciku)

366 43 18
                                    

Vote and Coment!!

.
.
.
.
.
.

"Shit... Kau membelanya, Karan?" Kata Siddharth.

Yahh benar, yang datang adalah Karan. Bukankah Karan selalu di pihak sidd, untuk pertama kalinya dia membela lawan dari sidd.

"Yah, lalu kenapa? Masalah?"

"Sudah biarkan saja, tidak perlu takut. Dia sebenarnya jinak." bisik Karan pada Raj, sedangkan Raj hanya tercengang. Orang yang kemarin memukulinya, sekarang jadi membelanya. Permainan macam apa ini? Apa mereka membuat siasat?.

"Jangan ikut campur Karan, kamu ingin menjadi musuhku?"

"Memang sejak dulu aku menginginkan nya. Kamu yang selalu memisahkan ku dengan Mohini. Itu gara-gara kamu!"

"Cihh... Hanya masalah wanita, lalu kau keluar dari geng Anenza? Pria tak berguna." ucap Siddharth, membuat Karan ingin sekali segera membogemnya.

Dengan cepat, Karan menghajar kepala Sidd, dan beberapa teman-teman nya ingin ikut membogem karan, namun langsung di cegah oleh sidd.

"Biar aku saja." kata sidd sambil menyeringai.

Dan perkelahian pun terjadi antara Sidd dan Karan. Sedangkan Raj? Dia hanya diam di tempat sambil berdoa agar pertolongan datang kepada mereka.

Alasan mengapa Karan seperti ini, karena Sidd adalah penyebab dimana dia tidak bisa mendekati Mohini. Sejujurnya, Karan sudah menyukai Mohini sejak lama. Namun karena dia anggota geng Anenza, dia memiliki gengsi yang tinggi.

"Hey ada apa ini!!?"

Keributan terhenti, karena suara Alia memecahkan keramaian. Sidd kembali merapikan pakaiannya, begitu juga Karan. Di sana sudah ada Alia, Ritika, Mohini, dan Shahid.

"Kalian itu sudah dewasa, kenapa selalu berkelahi sih?" Oceh Alia.

"Lihat Karan. Dia membela orang itu karena gara-gara Mohini. Padahal aku tidak tau apa-apa." bohong Sidd.

"Sialan, pura-pura tak bersalah. Sudah jelas kau bersalah!" Kata Karan mendorong tubuh Sidd. Alia meleraikan mereka.

"Kenapa aku? Memangnya apa yang sebenarnya terjadi?" Kata Mohini

Sidd tidak peduli dengan perkataan Mohini, dia beralih menatap Alia.

"Alia, katakan siapa sebenarnya pria ini? Kenapa setiap hari dia selalu berada di sini. Mau apa dia?"

"Dia Raj, supir pribadi ku, dan temanku juga. Kami tidak ada apa-apa? Serius!! Kami hanya berteman."

"Kalau kamu masih ingin menjadi pacarku. Jauhi pria itu, atau kita putus sekarang!"

"Apa maksudmu. Tentu saja aku masih ingin bersamamu. Baiklah baiklah, jika itu maumu, aku akan menjauhinya. Tapi aku minta satu padamu, jangan membuat keributan di kampus ini lagi. Atau aku benar-benar meninggalkan mu."

"Yah yah yah, aku berjanji. Tapi ingat perjanjian mu dan aku." Sidd tersenyum kecut.

"Guys, ayo!" Seru Sidd pada kawan-kawan nya.

Alia menatap kepergian Sidd. Apa yang Sidd katakan tadi, dia ingin putus. Ahh, sesungguhnya Alia masih mencintai Sidd. Dia tidak ingin berpisah dari pria itu.

Shahid dan Karan sudah mengusir orang-orang yang menonton keributan ini tadi. Alia beralih menatap Raj.

"Raj apa kau tidak apa-apa?" Tanya Alia.

"Yah aku tidak apa-apa. Karan yang bermasalah." kata Raj. Mereka beralih menatap Karan yang berdiri diam menatap Mohini.

Mohini menatap Karan. "Karan, sebenarnya apa yang terjadi? Lalu maksud perkataan mu tadi apa?" Tanya Mohini.

This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang