[Season 2] Episode 64 ~ Graduate

84 22 19
                                    

Murung, itu salah satu raut wajah Alia saat ini. Sejak kejadian tadi, dia menjadi pendiam, cemberut, dan selalu sebal sendiri. Pooja merasa heran dengan Alia. Dan setelah acara malam ini selesai, Pooja bertanya-tanya padanya saat sebelum tidur.

"Pokoknya aku kesal sekali!"

"Mungkin saja dia baru menunjukkan hatinya padamu lagi. Dia masih gugup Alia."

"Hah sudahlah. Mau sampai kapan dia bersikap dingin, sebentar lagi aku lulus, lalu kembali ke India, sibuk dengan pekerjaan, dan jarang bertemu dengannya."

Raut Pooja berubah menjadi antusias, dia seperti menemukan suatu pemikiran yang cemerlang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raut Pooja berubah menjadi antusias, dia seperti menemukan suatu pemikiran yang cemerlang. "Hah! Bisa jadi saat kau wisuda."

Alia tercenung, dia berpikir sejenak.

"Oh ayolah Alia. Jangan berpikiran negatif terus. Masih ada beberapa hari menuju wisuda, bisa jadi dia menyatakan cinta. Atau pada saat wisuda. Tunggulah."

Alia menghela nafasnya. "Mungkin begitu, apa tidak aku saja yang menyatakan cinta?"

"Ohh tidak tidak, jangan. Aku sebenarnya sangat tidak menyukai perempuan yang menyatakan cintanya lebih dulu di banding si cowo."

Alia geram, dia mengacak-acak rambutnya begitu frustasi.

"Ahh, sudah lah aku mau tidur."

Pooja menghela nafasnya. Rencana dari Varun tadi, dia memang tidak mengatakan ingin menyatakan cintanya pada Alia. Pooja kira, Varun memang tidak ingin memberitahu nya, dia ingin menyimpan kejutan ini hanya untuk dirinya. Ternyata tidak, Pria itu hanya ingin menunjukkan kembang api saja.

******

Keesokan paginya, semua rombongan fakultas ini sudah merapikan bawaan mereka. Karena pada pukul 9 pagi, mereka akan segera kembali pulang. Alia berpura-pura mencari Varun, padahal hatinya memang sangat khawatir pada pria itu. Tapi dilihatnya sejak pagi buta, Varun sudah tidak ada di sekitar sini. Dia bertanya-tanya kepada semua temannya mengenai keberadaan Varun. Dan dari yang Alia dapat, Varun sudah pulang sejak jam 3 pagi. Tentu saja Alia terkejut, bahkan pria itu tidak berpamitan sama sekali padanya.

Setelah semua siap, dan sarapan pagi sudah mereka lewati. Kini mereka harus meninggalkan tempat ini, mungkin tempat ini akan menjadi kenangan untuk mereka. Mulai dari kegiatan apapun yang mereka lakukan di sini. Yang Alia rindukan adalah, kejadian kembang api tadi malam dan pemikiran bodohnya yang menyangka bahwa Varun akan menyatakan cintanya lagi. Lol, ternyata tidak.

Mereka kembali ke terminal Srinagarh kemudian menuju stasiun yang membawa mereka kembali ke kota Lahore. Selama di perjalanan Alia hanya melamun memikirkan hal yang membuat dia tidak habis-habisnya berpikir. Dia selalu bertanya-tanya pada dirinya, apakah Varun sudah tidak mencintai nya lagi? Apakah perkataannya ketika di hari Sarah meninggal, dan menurutnya hari terakhir mereka bertemu, adalah benar? Apakah benar perkataannya itu memang terjadi dan dia akan menjauh dari Alia? Beribu pertanyaan di benak Alia, dan semuanya belum terjawab satupun. Hingga gadis itu tertidur sampai kereta ini membawanya ke kota tujuannya.

This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang