Episode 17 (Feeling)

243 35 7
                                    

Hay semua. Maaf update nya lama. Di karenakan harus merefresh imajinasi biar ceritanya makin Menghalu lagi😂

Langsung aja ya






Pakaian kotor, rambut kotor, semprotan air yang mengenai baju hingga tembus ke dalam hinggap mengenai tubuh. Benda-benda yang di bawa juga kotor. Varun selesai acara tadi, dia hanya berdiri tegap mematung, kedua tangannya yang berada lurus di samping, ia renggang kan sedikit dengan bajunya. Pria ini bagaikan anak kecil yang sedang mengeringkan pakaiannya usai berenang. Benar-benar lucu sekali, tingkahnya begitu kaku. Setiap kali orang yang melihatnya, mereka langsung membicarakan Varun bahwa orang itu terlihat kaku, seperti jijik tidak ingin basah dan kotor.

Yah memang Varun ini baru pertama kali mengikuti festival seperti ini. Walaupun dulu di Pakistan teman-teman nya terkadang tiba-tiba membawa Holi ke rumahnya, itupun tidak begitu banyak, dibandingkan ini, yang satu badan penuh. Hingga wajahnya berlumuran tepung Holi.

Mohini yang sedang berjalan, tak sengaja melihat Varun yang bertingkah seperti itu, Mohini tertawa kecil seraya menutup tawanya dengan jari-jari tangan nya. Ia menghampiri Varun yang ada di sana.

"Ka Raj, apa yang kamu lakukan disini?" Tanyanya Seraya tertawa. Mohini ini, jika sedang berbicara suaranya begitu kecil dan lembut, Untung saja festival sudah selesai, jadi Raj masih bisa mendengar nya.

"Aku sedang mengeringkan pakaianku. Benar-benar tidak nyaman sekali. Basah, lengket, dan bau." Ucapnya sambil bermimik jijik.

Mohini tertawa. "Apa kamu tidak sadar, kamu di sini jadi bahan tertawaan mereka. Jangan bertingkah seperti itu, memalukan saja."

Raj menghela nafasnya. "Habisnya aku tidak nyaman."

"Baiklah, ikut aku saja ayo ke rumah. Kalau kamu tidak nyaman, kamu bisa mandi di rumahku." Ucap Mohini.

"Apa tidak apa-apa? Aku belum bilang pada rombongan rumahku. Lalu ibu Chandni dimana?" Tanya Raj.

"Mereka masih sibuk dengan acara. Nanti aku yang menghubungi mereka. Kita jalan kaki saja, dekat ko."

Raj mengangguk. "Baiklah ayo, aku sudah tidak nyaman."

Mohini tertawa geli. Tanpa mereka sadari, seseorang sedari tadi menatap mereka.

****

Segar, itu yang Varun rasakan. Akhirnya ia bisa bernafas lega. Benar-benar tidak suka dengan situasi seperti itu. Hanya saja dia diminta oleh ibu Chandni menari bersama Alia, karena tidak enak menolak, diapun menyetujui. Dalam beberapa menit pun Varun sudah langsung hafal dengan lagunya. Karena ia pernah menonton film ini juga bersama teman-temannya.

Varun keluar dari kamar mandi. Bagaimana dengan pakaiannya?. Mohini memberikan sebuah pakaian yang ternyata memang khusus laki-laki. Pikir Varun ini adalah pakaian ayahnya.

Ia duduk di samping Mohini sambil meminum teh seraya beristirahat sejenak.

"Bagaimana dengan yang lain?" Tanya Raj.

"Aku sudah menghubungi nya, mereka akan kesini katanya."

Raj hanya ber-oh saja.

This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang