Seperti biasa, Vote for next😍
•
•
•
•
•
•Sarah begitu terkejut karena dia tidak menyangka bahwa orang tersebut ternyata seseorang yang dia cari selama ini, dan juga seseorang yang suaminya ia cintai, sekarang berdiri di hadapan nya. Sarah ingin menangis, entahlah, bukan sedih karena wanita ini kembali muncul dihidup Varun. Tetapi dia turut bahagia dengan perasaan Varun. Sarah berharap jika Varun segera kembali ke sini secepatnya.
"Emm nyonya?" Panggil Alia.
"Maaf, aku seperti melihatmu sebelum nya."
Alia terkejut, benarkah dia pernah melihatnya, Alia merasakan perasaan tidak enak. Tatapannya tertuju pada name tag yang berada di pergelangan tangannya.
"Ahh benarkah? Sepertinya aku lupa. Oh ya, maaf atas kesalahanku tadi."
"Tidak apa-apa."
"Baiklah, kita tensi darah dulu yah." Ucap Alia layaknya seorang dokter.
Sarah tak henti-hentinya menatap Alia, wanita itu begitu kagum dengan sosok dokter di depannya ini. Bayangan yang dia pikirkan ternyata jauh dari aslinya. Gadis ini sangat cantik dan berwibawa, bahkan dia seorang dokter. Sarah tidak menyangka ini.
"Alia..." Ucap Sarah, lirih. Selang oksigen yang menutupi mulutnya sudah tidak digunakan lagi, dia menggunakan selang oksigen yang menyaluri di hidungnya.
Alia tersentak, dia begitu heran dengan pasien ini yang mengetahui namanya.
Dia tersenyum kikuk. "Bagaimana kau tau. Alia sedikit tertawa."
"Aku melihatnya dari name tag mu." Sarah menunjuk ke arah benda kecil panjang yang melekat didada Alia.
Dan Alia merasa dirinya sangat bodoh. Dia begitu malu sekarang, dia kira wanita ini memang mengenalinya. Alia pun tertawa kikuk. "Ahahaha bodohnya aku, maaf aku lupa!"
Sarah tersenyum dia juga sedikit terkekeh. Padahal dia menyebut nama Alia bukan dari benda itu, tetapi hatinya lah yang tiba-tiba mengeluarkan nama itu sendirinya.
"Ibu!!! Dia lah yang memberi permen itu!"
Alia menoleh dan melihat seorang bocah yang familiar, keluar dari kamar mandi.
"Zafar, pakai celana sendiri nak." Ucap Sarah.
"Zafar?" Gumam Alia.
"Iyah dia anakku. Umurnya 6 tahun."
Entah kenapa, nafas Alia begitu lega. Seorang anak umur 6 tahun? Pastinya tidak mungkin jika itu adalah anak Varun, mereka berpisah saja baru 4 tahun.
Namun, raut wajah Alia yang terlihat gugup itu sangat terlihat oleh Sarah. Dia terkekeh melihat wajah Alia yang mencemaskan sesuatu.
"Terima kasih sudah memberikan permen pada anakku. Maaf merepotkan mu."
"Ahh tidak apa-apa. Aku hanya tidak sengaja melihatnya, dan juga tanpa sengaja membawa permen itu." Ucap Alia.
Dia masih sibuk memeriksa tubuh Sarah.
"Ibu dokter, kau punya permen lagi?"
"Zafar!" Sarah terkejut, tidak biasanya anak ini begitu berani.
Alia dan Pooja tertawa melihat anak ini.
"Hahaha dasar kau ini. Jangan terlalu banyak makan permen, nanti gigimu bolong." Ucap Alia.
"Pooja, bantu aku membersihkan darahnya." Lanjutnya.
"Tapi kata ayah gigiku bagus."
Alia menunduk untuk mengacak rambut anak itu. "Tapi gigimu masih gigi susu dek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is VARUN [𝙇𝙚𝙣𝙜𝙠𝙖𝙥] √ #1
RomanceSeason 1 dan 2, digabung #1 KHAN SERIES This Is Varun. Kisah seorang remaja Pakistan yang selama 20 tahun tidak diberi tahu siapa ibu kandungnya yang sebenarnya. Ia kira semua kehidupannya selama ini adalah hal umum seperti kebanyakan orang. Namun...