"yeah, as always. Louis curiga jika ada Harry dalam trip ini."
"tapi pada kenyataannya, apa Harry ikut dalam trip kalian?"
"ya, memang ada Harry dalam trip ini. Tapi, itu ide teman-temanku yang mengajak Harry untuk ikut dalam trip ini. That's not my idea untuk mengajak Harry dalam trip ini."
"I know what you feel."
"Ash..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ya?"
"tidak bisa kah kau saja yang ikut dalam trip kami nanti?" pintaku kepada Ashton.
"ugh, I'm so sorry, Alice. I can't."
"Ash, help me. Kau tidak perlu khawatir soal biaya. Semua sudah di tanggung oleh Louis. Atau jika perlu kau boleh membawa kekasihmu, Bryana, untuk ikut ke Irlandia. Biar biaya Bryana aku yang tanggung, asalkan kau yang pergi ke Irlandia bersama aku dan teman-temanku, bukan Nash."
"sorry, Alice. I can't. Kurasa keputusan Louis sudah bulat. Kau tahu sendiri kan, bagaimana keras kepalanya kakakmu yang satu itu. So, I'm sorry. Untuk kali ini aku tidak bisa membantumu."
...
Setelah memohon dan memohon kepada Ashton, aku pun menyerah. Memang untuk saat ini ia tidak bisa membantuku. Aku harus pasrah menerima kenyataan bahwa Nash Grier lah yang akan mengawasiku nanti di Irlandia.
Shit!
...
Waktu terus berlalu. Hingga tiba saatnya besok adalah waktu keberangkatan aku dan teman-temanku beserta Nash Grier ke Irlandia. Aku sibuk menyiapkan perlengkapan yang akan aku bawa ke Irlandia nantinya. Mulai dari pakaian ganti, bikini, perlengkapan mandi,dan yang lainnya.
...
"apa kau sudah menyiapkan semua perlengkapanmu yang akan kau bawa besok?" tanya Liam kepadaku sambil membawa segelas coklat panas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"yes, I did." jawabku.
"oh iya, besok aku yang akan mengantarmu ke rumah temanmu itu. Pukul berapa pesawat kalian akan take off?"
