79

184 13 4
                                    

"Louis, bisa minta waktumu sebentar? Ada hal yang ingin kami bicarakan denganmu." ujar Liam membuka percakapan dengan Louis.

Louis tidak menjawabnya. Ia hanya melirik ke arah aku dan Liam. Namun, tatapannya begitu tajam ketika ia melirik ke arahku.

"Alice ingin menyampaikan sesuatu padamu." ujar Liam lalu menyuruhku untuk berada lebih dekat lagi dengan Louis.

"hmm... Louis. How are you? How's your feeling?" tanyaku basa-basi kepada Louis sebagai pembuka.

"tidak usah basa-basi dengan keadaanku. Terus terang saja apa yang ingin kau bicarakan denganku." ujar Louis dengan ketus.

"hmm... a-aku ingin meminta maaf padamu atas kejadian kecelakaan waktu itu. Karena aku yang mengajakmu ke restoran itu, lalu terjadi pertikaian di sana, dan kita berdua mengalami kecelakaan di jalan pulang. Aku tidak menyangka kejadiannya akan sampai seperti ini." ujarku kepada Louis.

Louis tidak menggubrisku. Ia membiarkan aku layaknya angin lalu.

"Louis, apa kau mau memaafkanku?" tanyaku kepada Louis.

"percuma saja jika aku memaafkanmu. Kau pasti akan mengulanginya lagi dan lagi." ujar Louis kepadaku.

"tapi kali ini aku benar-benar ingin meminta maaf padamu. Aku tidak akan mengulanginya lagi. I swear." ujarku kepada Louis.

"aku butuh kesungguhan darimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku butuh kesungguhan darimu." ujar Louis kepadaku.

"aku berjanji padamu bahwa aku tidak akan melakukan hal seperti ini lagi. Jika aku kembali melakukannya, aku siap menerima apa pun konsekuensinya." ujarku dihadapan Louis dengan lantang sambil menjabat tangannya.

"good girl. Kuharap aku bisa pegang ucapanmu barusan." ujar Louis.

Setelah mengatakan hal tetsebut kepada Louis, aku dan Liam masih terdiam di tempat kami.

...

"mengapa kalian masih disini? Masih ada lagi yang ingin kalian bicarakan denganku?" tanya Louis kepadaku.

"uhm..." ujarku bergumam sambil melihat ke arah Liam yang ada di sampingku.

"a-ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu." ujarku kepada memberanikan diri.

"hal penting apa?" tanyanya kepadaku.

"i-ini tentang Harry." ujarku kepada Louis.

"huffttt... dia lagi, dia lagi. Menurutku ini bukanlah lah penting. Tidak bisa kah kau membicarakan hal lain yang jauh lebuh penting dari ini?" tanya Louis kepadaku.

"tidak Louis. Hmm... I mean, kita harus selesaikan hal yang sudah berlarut-larut ini sekarang juga, agar tidak semakin berlarut-larut." ujarku kepada Louis.

"apa yang ingin dibicarakan tentang laki-laki itu, hah?!" tanya Louis kepadaku.

"hmm... saat kau di rumah sakit, Harry pernah berbicara empat mata denganmu." ujarku kepada Louis.

My Protective Brothers 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang