57

248 20 2
                                    

"bagaimana kau bisa tahu aku ada disini?" tanyaku kepada Louis membuka topik pembicaraan lain sekaligus mencairkan suasana yang sebelumnya mencekam untukku.

"tidak penting untukmu darimana aku tahu kau ada disini. Sebagai kakakmu, memang sudah seharusnya aku berada disini." ujarnya kepadaku.

"tentu itu penting untukku, mengetahui siapa orang yang memberitahumu tentang keberadaanku disini." ujarku kepada Louis.

"jika kau sudah mengetahui siapa orangnya, lalu kau mau apa, hah?!" tantang Louis kepadaku.

"mengucapkan terima kasih padanya, karena ia telah memberitahumu tentang keberadaanku di rumah sakit ini." ujarku kepada Louis.

"kau tidak perlu mengucapkan terima kasih padanya. Memang sudah seharusnya sebagai temanmu ia berbuat seperti itu. Aku kakakmu, aku yang lebih berhak menjaga dan menemanimu disini, bukan dirinya yang sudah jelas-jelas orang bukan siapa-siapa dirimu, sekaligus orang yang tidak aku sukai."

"apa orang itu adalah Harry?" tanyaku kepada Louis.

"ya, dia orangnya. Listen, kau tidak perlu mengucapkan terima kasih padanya. Karena memang sudah seharusnya ia melakukan hal itu padaku."

"aku akan tetap berterima kasih padanya. Walau bagaimana pun juga, ia telah banyak membantuku. Ia temanku, ia juga yang telah  membebaskan aku dari Jonathan dan Max."

"hey, apa kau tidak sadar, hah?! Begini akibatnya jika kau melanggar peraturan yang aku buat. Kau celaka! Kau masih mau melanggar aturanku, hah?! Sudah berapa kali aku bilang padamu untuk menjauhi laki-laki yang bernama Harry Styles itu! Jangan berteman dengannya! Begini akibatnya jika kau melanggar aturanku dan lebih memilih untuk berteman dengannya!"

"kau tidak perlu memikirkan untuk berterimakasih padanya. Yang seharunya kau pikirkan saat ini adalah bagaimana caranya agar kau bisa lekas sembuh dan pulang dari rumah sakit ini." ujar Louis kepadaku.

Tak lama kemudian, handphoneku berbunyi. Ada sebuah panggilan video call untukku. Liam. Ya, ia menghubungiku saat ini.

...

"hi, Liam." ujarku kepada Liam di ujung video call.

"hi, sweetheart. Bagaimana kabarmu? Kau sudah sadar? Are you feeling better?" tanya Liam kepadaku.

 Bagaimana kabarmu? Kau sudah sadar? Are you feeling better?" tanya Liam kepadaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"yes, I'm feeling better right now. Tapi, kakiku masih sakit jika digerakkan."

"tapi dokter bilang, luka tembakkan di kakimu itu tidak terlalu parah, kan?"

"yeah, dokter bilang seperti itu. Paling aku hanya harus menggunakan tongkat atau kursi roda untuk membantuku berjalan."

"oh, I see. Oh iya, kau sedang apa? Apa kau sudah makan? Dengan siapa kau di sana? Apa ada orang yang menemanimu?"

 Oh iya, kau sedang apa? Apa kau sudah makan? Dengan siapa kau di sana? Apa ada orang yang menemanimu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Protective Brothers 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang