17

292 19 1
                                    

"Alice." panggil Harry kepadaku setelah ia memasukan handphonenya ke dalam saku celananya sesaat setelah menerima telepon dari seseorang.

"ya? Ada apa, Harry?" tanyaku kepada Harry sambil menolehkan wajahku kepadanya.

"ibuku menitip salam untukmu." ujarnya sambil memberikanku sebuah senyuman tipis yang memperlihatkan lesung pipinya.

"yang barusan menghubungimu adalah ibumu?"

"ya, barusan adalah ibuku."

"oh, thank you, Harry. Sampaikan salam balikku untuk ibumu. I appreciate it." balasku sambil memberikan senyuman kepada Harry.

...

Tak lama kemudian pesawat yang akan membawa kami ke Irlandia sudah bisa kami naiki. Aku dan teman-temanku segera masuk ke dalam pesawat sambil membawa barang bawaan kami masing-masing. Tak jarang, sahabat laki-lakiku seperti Niall, Brad dan Zayn serta Ashton membantu kekasih mereka untuk membawakan barang bawaannya.

Tadinya aku berpikir bahwa aku akan duduk berdua bersama salah seorang teman wanitaku dalam rombongan kami, entah itu Barbara, Taylor, Gigi atau Bryana. Namun sepertinya mereka lebih memilih untuk duduk bersama kekasih mereka masing-masing. So, apa boleh buat. Hanya ada satu pasang kursi yang tersisa. Kursi itu lah yang menjadi pilihanku untuk aku tempati. Aku duduk bersampingan dengan Harry di pesawat tersebut.

Sebenarnya aku merasa senang, karena aku bisa menghabiskan waktu bersama Harry dalam perjalanan kami ke Irlandia, duduk berdampingan dengannya seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya aku merasa senang, karena aku bisa menghabiskan waktu bersama Harry dalam perjalanan kami ke Irlandia, duduk berdampingan dengannya seperti ini. Namun, entah mengapa aku jadi merasa canggung jika harus duduk berdampingan dengannya seperti ini. Sampai-sampai aku sendiri bingung untuk menentukan topik apa yang akan aku bicarakan dengan Harry ketika pesawat yang kami naiki sudah mulai mengudara nantinya. Karena tidak mungkin pastinya jika aku dan Harry hanya diam-diam saja satu sama lain.

That so awkwad.

...

"hey, apa kalian mau mencicipi snack ini?" ujar Niall kepada aku dan Harry sambil menawari kami sebuah snack yang ada di tangannya.

"no, thanks Niall. Aku nanti saja. Aku sedang mengunyah permen karet sekarang." ujar Harry kepsda Niall.

"yeah, me too. Aku juga nanti saja, setelah permen karetku ini sudah tidak ada rasanya lagi." jawabku kepada Niall.

"oh, alright. Chewy gum couple." balas Niall seraya menjauh dari kami sambil menjentikkan jarinya di hadapan kami.

...

"kau suka mengunyah permen karet juga?" tanyaku kepada Harry.

"yeah, aku suka mengunyah permen karet jika aku sedang bosan atau jika aku sedang gugup." jawab Harry.

"berarti, sekarang kau sedang bosan?" tanyaku kepada Harry sambil mengerutkan dahiku.

"tidak. Aku tidak sedang merasa bosan. Aku sedang gugup."

My Protective Brothers 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang