49

201 13 0
                                    

"kau sudah bangun rupanya, Alice? Bagaimana tidurmu? Nyenyak, bukan?" tanya seseorang dari arah belakangku.

Mendengar suara tersebut, sontak aku langsung melihat ke arah belakang, mencari sumber suara tersebut.

"who are you?" tanyaku kepada seorang laki-laki yang berdiri di belakangku sambil menghisap sebuah rokok.

"you don't know me? Really?" tanyanya kepadaku sambil berjalan dan mengambil posisi di depanku.

"apakah kakakmu, Louis tidak pernah bercerita tentang siapa aku?" tanyanya sambil mematikan rokoknya dan berfokus kepadaku.

"tidak. Louis tidak pernah bercerita tentang siapa kau." jawabku.

"alright, let me introduce myself. I'm Jonathan. Jonathan Jefferson. Mantan kekasih Eleanor. Kau mengenal Eleanor, bukan?" tanyana kepadaku.

Jadi ini yang namanya Jonathan? Laki-laki yang menjadi mantan kekasih Eleanor, laki-laki yang selalu mengganggu hubungan Louis dan Eleanor. Mau apa ia denganku?
Jangan-jangan ia akan menjadikan aku tawanan untuk mengganggu hubungan Louis dan Eleanor? Ia sengaja melakukan ini untuk memisahkan Louis dan Eleanor.

"ada perlu apa kau denganku? Mengapa kau mengikatku seperti ini?! Hah?! Lepaskan aku keparat!" ujarku kepada Jonathan.

"aku tidak akan melepaskanmu, sebelum tujuanku tercapai. Apa kau bisa menebak apa tujuanku melakukan hal ini padamu? Hah?! Harusnya, tanpa aku memberitahumu, kau sudah tahu." ujarnya sambil tersenyum licik.

"cih! Dugaanku ternyata benar, kau akan menjadikan aku tawanan untuk memisahkan Louis dan Eleanor." ujarku kepada Joanthan.

"wow! Sepertinya kau pandai menebak, Alicia! Apa kau mempunyai kemampuan untuk membaca pikiran orang? Jika iya, sejak kapan kau memiliki kemampuan seperti itu? Hah?! Hahaha!" ujarnya sambil tertawa licik ke arahku.

"aku peringatkan padamu, keparat! Sampai kapan pun, kau tidak akan bisa mendapatkan Eleanor, karena Eleanor sudah menjadi milik Louis! Louis tidak akan membiarkanmu merebut Eleanor darinya, begitu pun aku yang juga tidak akan membiarkanmu merebut Eleanor! Louis lebih pantas mendapatkan Eleanor dibanding dirimu!" ujarku kepada Jonathan dengan menantangnya.

Betapa terkejutnya aku ketika aku melihat seseorang yang baru saja datang dari arah tangga dan menghampiri kami.

"hi, Alicia. How are you? Apa kau masih ingat aku?" tanya Max kepadaku yang kini sudah berada di hadapanku sambil tersenyum miring.

Damn! Jebakan apa lagi ini?! Jonathan dan Max bekerja sama untuk menjebakku di tempat ini?! Aku harus melarikam diri dari tempat ini secepatnya!

Aku pun berusaha menggerakkan badanku dari ikatan tali yang sangat kuat ini, dengan harapan tali yang mengikatku ini akan terbuka, dan aku bisa bebas dari sini.

"sedang mencoba untuk melepaskan ikatan tali itu, nona?" tanya Jonathan kepadaku.

"percuma saja, Alice. Kau tidak akan mampu melepaskan ikatan tali itu." ujar Max kepadaku.

"apa maumu?!" tanyaku kepada Max dengan menantang.

"aku hanya ingin berbicara denganmu. Kau tenang saja, aku tidak akan menyakitimu, kecuali jika kau susah diatur!" ujarnya kepadaku sambil menatapku dengan tatapan tajamnya yang mengintimidasiku.

"apa yang ingin kau bicarakan denganku, keparat?!" tanyaku menantang padanya.

"soal Harry. Ia yang memenangi balapan terakhir kali di sirkuit, kan?" tanyanya kepadaku.

"ya, ia yang menjadi juaranya. Ada apa?"

"apa ia pernah bercerita padamu soal kontrak?"

"kontrak? Kontrak apa yang kau maksud?" tanyaku bingung sambil mengerutkan dahiku.

My Protective Brothers 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang