29

281 19 0
                                    

Keesokan harinya, tiba lah hari dimana aku dan kedua kakakku pergi ke acara makan malam yang diadakan oleh keluarga Ele. Aku dan kedua kakaku sudah bersiap-siap sejak satu jam sebelum kami berangkat.

...

"Alice, apa kau sudah siap? Ayo kita berangkat." ujar Louis dari lantai bawah rumahku.

Aku pun memberikan sentuhan terakhir pada rambutku, setelah itu aku langsung bergegas keluar dari dalam kamar dan menghampiri Louis dan Liam yang sudah menungguku di lantai bawah.

...

"dalam rangka apa kedua orang tua Ele mengundang kita semua makan malam?" tanyaku kepada Louis yang sedang fokus menyetir.

"tidak dalam rangka apa-apa. Keluarga Calder mengundang kita bertiga makan malam dirumahnya karena ia merasa bahwa ia jarang sekali bertemu dengan kita, terutama aku yang notabene adalah kekasih dari anak tunggalnya itu." jawab Louis kepadaku.

"memangnya, selama kau berkunjung ke rumah Ele, kau tidak bertemu dengan kedua orang tuanya?" tanyaku kepada Louis.

"beberapa bulan ini tidak. Mr. Clive sering bepergian keluar kota beberapa bulan ini." jawab Louis.

"wait! Apa kau membawa buah tangan untuk diberikan kepada keluarga Calder?" tanya Liam kepada Louis.

"nothing." jawab Louis dengan santai.

"nothing?! Kau ini bagaimana sih?! Seharusnya kau membawa sesuatu semacam buah tangan jika ingin bertemu dengan kedua orang tua Ele." ujar Liam kepada Louis yang ada di sampingnya.

"buah tangan? Untuk apa? Kurasa keluarga Ele tidak membutuhkan buah tangan dari kita. Kurasa dengan kita menghadiri undangan makan malam mereka saja, mereka pasti akan merasa senang." ujar Louis.

"no, Louis! You don't understand. Jangan kau samakan keluarga Calder seperti orang lain. Kau harus menghormati dan menghargai keluarga Calder. Keluarga Calder adalah keluarga dari kekasihmu, Elaanor. Jika kau menganggap kekasihmu itu adalah orang yang spesial untukmu, kau juga harus menganggap keluarganya adalah keluarga yang spesial. Kalau aku tidak salah ingat, di depan ada sebuah toko kue. Aku mau kita berhenti di toko itu. Kita akan membawakan kue untuk keluarga Calder." ujar Liam.

"Li, percaya padaku. Keluarga Calder tidak -" ujar Louis yang langsung di potong oleh Liam.

"stop Louis! Berhenti di sini. Ini toko kuenya. Sekarang kau turun dan masuk ke dalam untuk membeli kue." ujar Liam.

"wait! Alice, kau temani Louis untuk membeli kue di dalam." ujar Liam kepadaku seraya menyuruh aku dan Louis turun dari dalam mobil.

...

"alright, kue seperti apa yang akan kau berikan untuk keluarga Calder?" tanyaku kepada Louis.

"I don't know. Lebih baik kita membeli kue kesukaanmu saja. Karena aku yakin kue itu nantinya tidak akan sampai di tangan keluarga Calder. So, kue itu akan jadi milikmu nantinya. Alright, kue apa yang kau suka?" tanya Louis kepadaku.

"sorry, Louis. Aku sependapat dengan Liam. Kau harus memberikan buah tangan untuk keluarga Calder, walaupun itu hanya sekedar kue semacan ini. Jangan kau samakan keluarga Calder seperti orang lain. Keluarga Calder adalah keluarga kekasihmu, Eleanor Calder."

"alright, terserah. Sekarang, kue apa yang akan kau pilihkan untuk mereka? Kau saja yang memilihnya, aku hanya tinggal membayarnya. Aku tunggu kau di dekat kasir." ujar Louis kepadaku.

...

Setelah membeli kue untuk diberikan kepada keluarga Calder di toko kue tersebut, aku dan kedua kakakku kembali melanjutkan perjalanan ke rumah keluarga Calder.

My Protective Brothers 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang