56

247 21 7
                                    

"uhm... Harry, bisa kau tinggalkan aku berdua bersama Louis disini? Aku ingin bicara berdua dengannya." ujarku kepada Harry yang ada di sampingku.

"alright. Aku akan menunggu di luar." ujar Harry sesaat setelah ia melirik ke arah Louis sebelum keluar dari ruangan ini.

"sudah aku bilang, kau lebih baik pulang saja. Kau tidak dibutuhkan lagi disini!" ujar Louis kepada Harry.

"Louis." ujarku kepada Louis menegurnya sambil menautkan kedua alisku ke tengah. Aku merasa tidak enak dengan Harry karena ucapan Louis yang satu itu.

"tapi aku masih ingin tetap disini menemani Alice. Lagi pula Alice tidak menyuruhku untuk pulang." ujar Harry kepada Louis.

"kau ini memang benar-benar bodoh atau pura-pura bodoh?! Hah?! Tanpa kau sadari, Alice baru saja mengusirmu secara halus." ujar Louis kepada Harry dengan sedikit lantang.

"ia tidak mungkin seperti itu kepadaku. Ia gadis yang baik." ujar Harry kepada Louis.

"sudahlah, kau pulang saja. Alice sudah sadar, kau tidak perlu lagi menjaga atau menemaninya di sini. Aku bisa menjaga dan menemaninya sendirian! Kau itu bukan siapa-siapanya Alice. Aku adalah kakaknya, aku yang lebih bertanggung jawab atas dirinya." ujar Louis kepada Harry.

"tapi apa salahnya jika aku -" ujar Harry yang langsung terpotong pleh ucapan Louis.

"pergi dari tempat ini sekarang juga! Pergi sebelum terjadi kekerasan di ruangan ini!" ujar Louis kepada Harry dengan mengancamnya agar ia pergi dari ruangan ini.

"uhm... Harry, ikuti saja apa kata Louis. Aku mohon. Ini rumah sakit. Aku tidak ingin ada kekerasan di sini." ujarku kepada Harry sambil memberikannya sebuah kode untuk pergi meninggalkan ruangan ini.

Harry pun menuruti perkataanku. Sambil mengambil jaketnya yang ia letakkan di sebuah kursi, ia berjalan keluar dari ruangan ini.

 Sambil mengambil jaketnya yang ia letakkan di sebuah kursi, ia berjalan keluar dari ruangan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"kau marah padaku?" tanyaku kepada Louis dengan takut-takut.

"menurutmu?!" tanya Louis kepadaku dengan mengintimidasi sambil mengangkat kedua alisnya ke atas.

"aku tahu aku salah. Maafkan aku. Aku bisa jelaskan semuanya. Sepulangnya dari sini, aku akan jelaskan padamu." uajrku kepada Louis sambil memegang tangannya.

"kebohongan apa lagi yang ingin kau berikan kepadaku? Aku sudah bosan mendengar omong kosongmu itu, Alice." ujar Louis kepadaku.

"aku tidak berbohong Louis, sungguh. Aku siap mendapat hukuman apa pun darimu jika ternyata aku ketahuan berbohong padamu. Ini hal yang penting dan serius. Ini adalah hal yang mengancam keselamatanku. Aku tidak mungkin berbohong padamu." ujarku kepada Louis sambil berusaha meyakinkannya.

"jika aku memintamu untuk menceritakannya padaku sekarang, apa kau keberatan?!"

"baiklah, jika itu maumu. Aku akan menceritakannya sekarang." ujarku kepada Louis.

My Protective Brothers 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang