66

190 12 0
                                    

"yeah, it's ok, dad. It's ok. Kejadian di club malam itu sudah lama, aku tidak terluka, aku hanya trauma dengan kejadian itu. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi denganku jika temanku saat itu tidak lekas datang menyelamatkanku" ujarku kepada dad.

"oh, syukur lah. Lantas, bagaimama keadaanmu saat ini? Kudengar dari Adriana beberapa hari lalu kau di rawat di rumah sakit karena kakimu terluka akibat terkena tembakkan hingga kau harus berjalan dengan tongkat. Is it true?" tanya dad kepadaku di ujung telepon.

"yeah, it's true. Kakiku terluka akibat terkena tembakan peluru, sampai sekarang jalanku juga masih harus di bantu dengan tongkat, dan kurasa aku tak perlu menceritakan kejadiannya kepadamu, karena mom pasti sudah menceritakannya padamu lebih dulu."

"ya, Adriana sudah menceritakannya padaku. Lantas bagaimana kabar dari dua jagoanku di sana? Adriana bilang Louis sempat kembali berurusan dengan polisi lagi?"

"kabar Liam baik-baik saja di sini. Kurasa hanya Liam lah satu-satunya orang diantara kami bertiga yang tidak mendapat masalah. Louis ..." ujarku kepada dad menjawab semua pertanyaan yang ia lontarkan kepadaku.

"uhm... begini Alice. Aku tidak ingin kejadian seperti itu terjadi lagi kepadamu. Aku tidak ingin kau di culik dan disekap lagi. Untuk itu aku menawarkan dirimu untuk tinggal bersamaku di rumahku. Apa kau mau?"

"what?! Tinggal bersamamu di rumahmu? Big no, dad! Kau tahu, kakiku terluka seperti ini karena ulah siapa?! Aku trauma dengan kejadian di club malam itu karena ulah siapa?! Itu semua karena ulah dari teman anakmu dad, Aaron! Aku tidak mau tinggal di rumahmu. Dengan aku tinggal di rumahmu, itu artinya sama saja aku menyerahkan diriku kepada mereka. Asal kau tahu saja, Aaron dan Max itu teman satu anggota klub motor! Lagi pula aku tidak mau jika nanti hari-hariku harus bertemu dengan Lucy, gadis menyebalkan itu." ujarku kesal kepada dad.

...

Keesokan harinya di pagi hari, aku dan kedua kakakku sarapan bersama di ruang makan.

...

"Li, sepertinya ada tamu. Buka pintunya." ujar Louis kepada Liam saat kami sedang sarapan bersama.

Liam pun berjalan ke pintu untuk melihat dan membukakan pintu bagi tamu yang datang tersebut.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba saja aku mendengar suara wanita yang datang dari arah pintu utama menuju meja makan.

"good morning, kids!" ujar mom menyapa kami bertiga begitu ia masuk ke dalam.

"oh my Goodness! Mengapa rumah ini berantakan sekali? Siapa yang membuat kekacauan ini? Sepertinya saat kemarin aku ke sini rumah ini tidak seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"oh my Goodness! Mengapa rumah ini berantakan sekali? Siapa yang membuat kekacauan ini? Sepertinya saat kemarin aku ke sini rumah ini tidak seperti ini." ujar mom terkejut ketika melihat keadaan rumah yang berantakan karena ulah Louis semalam.

Ya, Louis belum membereskan sisa pestanya tadi malam. Walaupun Louis mengadakan pesta di bagian outdoor rumh ini, namun jika seorang Louis Tomlinson mengadakan pesta di rumah ini, bagian dalam rumah ini pasti juga ikut berantakan. So, tak heran jika mom terkejut melihat bagian dalam rumah yang berantakan.

My Protective Brothers 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang