"kalau begitu, aku pulang dulu." ujar Harry kepada aku dan Liam saat sore hari dimana Liam sudah tiba di rumah.
"terima kasih karena kau telah menemani Alice seharian ini. Hati-hati di jalan." ujar Liam kepada Harry.
"terima kasih Harry. Sampaikan salamku untuk Gemma dan ibumu." ujarku ketika Harry berpamitan kepada aku dan Liam.
...
"apa kau baik-baik saja saat aku tinggal ke kampus seharian ini? Apa kau merasa kesulitan saat aku tinggal?" tanya Liam kepadaku saat kami berdua sedang makan malam bersama.
"tidak, aku baik-baik saja. Aku tidak merasa kesulitan sedikit pun. Lagi pula jika aku merasa kesulitan, ada Harry yang membantuku." jawabku kepada Liam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"oh, I see. Oh iya, apa tadi kau latihan berjalan?"
"I did. Harry yang membantuku latihan berjalan. Kau tahu, aku sudah bisa berjalan lebih cepat dari sebelumnya." ujarku kepada Liam.
"woah, that's a good news! Kau harus lebih sering latihan berjalan, agar jalanmu kembali lancar. By the way, apa Louis sudah menghubungimu hari ini?"
"yes, he did. Ia menghubungiku tadi siang."
"apa ia mengetahui keberadaan Harry di rumah ini?"
"tidak, ia tidak mengetahuinya." jawabku kepada Liam.
"uhm... Liam, I wanna say thank you." ujarku kepada Liam.
"thank you for what, honey?" tanya Liam kepadaku.
"terima kasih karena kau telah meminta Harry untuk menemani aku seharian di rumah saat aku sedang pergi ke kampus. You're the best brother ever." ujarku kepada Liam.
"apa kau senang?" tanyanya kepadaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"of course. I'm so happy today. Once again, thank you so much. I love you, Liam." ujarku sambil memeluk Liam.
"you're welcome honey. Aku ikut senang jika kau senang." ujar Liam kepadaku.
...
Keesokan harinya, saat sedang bersantai di rumah setelah sarapan pagi bersama Liam, aku memutuskan untuk menghubungi teman-temanku.
