44

216 16 0
                                    

Balapan sedang dimulai. Saat ini, Louis lah yang memimpin balapan kali ini. Di belakang Louis ada Harry yang jaraknya tak terlalu jauh dari Louis. Sementara itu Aaron dan Zayn bergantian berada di posisi ke tiga.

Sorak sorai terdengar dari barisan penonton. Semua penonton meneriaki nama masing-masing jagoan mereka dalam balapan ini. Tak terkecuali sahabat-sahabatku, seperti Gigi dan Taylor. Mereka meneriaki nama kekasih mereka masing-masing. Tak jarang mereka melompat-lompat kecil sambil bertepuk tangan ketika kekasih mereka berhasil melewati peserta yang ada di depannya.

Sejak balapan di mulai, aku hanya mengucapkan kata "ayo" untuk memberi dukungan kepada sahabat-sahabatku yang menjadi perserta balapan kali ini. Selain meneriakkan kata "ayo", aku juga meneriakkan nama sahabat-sahabatku yang mengikuti balapan kali ini secara bergantian.

Entah mengapa aku belum terlalu berani untuk meneriakkan nama Harry di hadapan teman-temanku. Aku hanya berani untuk meneriakkan nama Harry di dalam hatiku. Ya, diantara Zayn, Brad dan Harry yang mengikuti balapan kali ini, sebenarnya aku lebih menjagokan Harry. Bahkan aku berharap Harry dapat mengantikan posisi Louis yang masih memimpin balapan sejauh ini.

Tapi, entah siapa pun yang akan menjadi juaranya nanti, aku tidak terlalu mempermasalahkannya, karena menurutku itu lah hasil terbaik yang telah mereka lakukan. Namanya perlombaan pasti akan ada yang menang dan akan ada yang kalah.

...

"Alice, mengapa kau juga meneriaki nama Brad dan Zayn? Harusnya kau hanya meneriaki nama Harry saja. Nama Brad dan Zayn sudah ada yang meneriaki." ujar Barbara kepadaku.

"oh, come on Palvin! Brad dan Zayn juga sahabatku. Apa salahnya jika aku juga meneriaki nama mereka?" tanyaku kepada Barbara.

"huh kau ini. Teriaki saja nama Harry sekeras-kerasnya, tidak usah malu-malu. Kalau perlu kau berteriak seperti ini 'come on Harry ku sayang! Kau pasti bisa! I love you!' Seperti itu!" ujar Barbara kepadaku sambil mencontohkan teriakkan yang seharusnya aku lakukan untuk mendukung Harry.

"no, Barbs. Menurutku itu berlebihan."

"huh! Kau ini. Jika saja Niall ikut menjadi peserta balapan, aku akan berteriak seperti itu untuk mendukungnya."

...

Balapan sudah berlangsung selama hampir 90 menit. Sebentar lagi balapan akan berakhir. Sebentar lagi  sebuah nama akan keluar menjadi seorang juara dalam balapan kali ini.

...

Detik-detik menuju garis finish, semua penonton balapan semakin menggebu-gebu meneriaki nama jagoan mereka masing-masing. Suasana menjadi semakin tegang, termasuk di barisanku, sahabat-sahabatku juga ikut tegang menyaksikan detik-detik menuju garis finish ini.

Akhirnya, salah satu dari peserta balapan sudah ada yang mencapai garis finish terlebih dahulu. Peserta balapan yang menjadi juara dalam balapan kali ini adalah Harry. Ya, Harry berhasil merebut posisi Louis yang sebelumnya berada pada posisi pertama dalam balapan ini. Sementara Louis berada pada posisi ke dua, Zayn berada di posisi ke tiga, dan akhirnya Aaron harus berada pada posisi ke empat, dimana sebelumnya ia sempat bersaing ketat dengan Zayn untuk memperebutkan posisi ke tiga.

Sorak sorai semakin ramai dari barisan para penonton. Tak terkecuali dari barisan aku dan sahabat-sahabatku. Sahabat-sahabatku juga ikut senang begitu mengetahui bahwa Harry adalah peserta pertama yang nencapai garis finish. Mereka ikut meneriakkan nama Harry begitu Harry mencapai garis finish. Tak hanya teman-temanku, aku juga ikut meneriakkan nama Harry. Dengan refleks aku memeluk Barbara yang ada di sampingku begitu Harry keluar  sebagai juara dalam balapan kali ini.

"I'm so happy for him!" ujarku kepada Barbara ketika aku memeluknya dengan refleks.

...

Setelah para peserta balapan yang yang menjadi juara menerima medali dan hadiah mereka, aku dan sahabat-sahabatku berniat untuk menghampiri mereka. Kami berniat untuk menghampiri Harry dan Zayn serta Brad yang telah berhasil menjadi juara satu dan tiga pada balapan kali ini.

My Protective Brothers 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang