54

212 18 0
                                    

Sepanjang perjalanan, baik aku dan Harry sesekali melihat ke belakang untuk mengecek keberadaan Max. Apakah Max masih mengikuti kami atau tidak. Untungnya, Harry mengendarai motor dengan sangat cepat dan hati-hati, sehingga baik aku dan Harry sudah tidak melihat keberadaan Max lagi di belakang kami. Sepertinya Max sudah tidak lagi mengikuti kami.

...

Harry membawaku ke suatu tempat. Rumah sakit. Ya, Harry memberhentikan motornya di depan sebuah rumah sakit.

...

"apa kau masih sanggup untuk berjalan ke dalam?" tanya Harry kepadaku.

Aku mengangguk, menandakan jawaban iya.

*Harry's POV*

Aku membantu Alice untuk berjalan memasuki rumah sakit ini. Aku memapahnya dari samping, meletakkan tangan kirinya ke tengkuk leherku.

Ketika sedang tertatih-tatih berjalan, tiba-tiba saja Alice ambruk di sampingku. Ia terkulai lemas tak sadarkan diri. Ia pingsan saat itu juga. Para suster dan dokter yang ada di tempat kejadian saat itu langsung membantuku untuk membawa Alice ke sebuah ruangan dan memberikannya pertolongan pertama.

...

Alice dibawa oleh dokter dan beberapa suster rumah sakit untuk masuk ke dalam suatu ruangan. Salah satu suster menyuruhku untuk menunggu di luar. Aku pun menurutinya dan mengambil posisi duduk di bangku yang tersedia di depan ruangan tersebut.

Tiba-tiba saja, handphoneku berbunyi, menandakan ada sebuah panggilan masuk untukku. Aku langsung menjawab panggilan tersebut.

...

"Harry, kau dimana? Apa ada tanda-tanda mencurigakan dari Max? Aku sudah mengintai Aaron seharian ini, tapi -" ujar Ashton yang langsung saja aku potong.

"Ash, aku ada di rumah sakit. Alice berada di rumah sakit saat ini bersamaku. Kakinya terluka terkena tembakan." jawabku kepada Ashton.

"di rumah sakit? Terkena tembakan? Bagaimana bisa?" tanyanya bingung.

"sudahlah, ceritanya panjang. Tak mungkin aku menceritakannya padamu sekarang." jawabku.

"alright, kau dimana sekarang? Tolong kau share lokasimu sekarang kepadaku. Aku akan menyusulmu." ujar Ashton kepadaku.

...

Beberapa saat setelah menerima panggilan dari Ashton, tiba-tiba saja aku teringat oleh dua kakak laki-laki Alice, yaitu Liam dan Louis. Tanpa pikir panjang, aku langsung menghubungi Louis. Karena biar bagaimana pun juga, ia harus tahu mengenai hal ini.

...

"hello. Is this Louis Tomlinson?" ujarku di ujung telepon kepada Louis.

"yes, I'm Louis. Who are you?" tanya Louis kepadaku di ujung telepon.

"it's me, Harry Styles."

"Harry? Ada perlu apa kau menghubungiku, hah?!"

"aku hanya ingin memberitahumu sebuah kabar. Kabar terkait adik perempuanmu, Alice."

"Alice, what happened with her? Kau menyakitinya, iya?! Hah?!"

"tidak, aku idak menyakitinya. Sekarang ia sedang berada di rumah sakit bersamaku. Kakinya terluka akibat terkena peluru yang ditembakkan oleh seseorang di suatu tempat."

"terkena peluru? Siapa orang yang berani-beraninya melakukan hal itu pada adikku, hah? Beritahu aku siapa orangnya!" ujar Louis dengan penuh amarah.

My Protective Brothers 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang