"... and you know what?! Aku memiliki kesempatan untuk bisa dekat dengan Harry lagi!" ujarku kepada Perrie, Jessy dan Janne.
"kesempatan dengan cara apa?" tanya Jessy.
"ayah kandungku ternyata rekan kerja mom Anne, ibunya Harry. Saat ulang tahun ayah kandungku kemarin, Harry dan ibunya datang atas undangan ayahku. Kami bercengkrama dengan hangat. Hal itu seperti... pertemuan dua buah keluarga. Harry terlihat tampan malam itu. As always. " jelasku kepada teman-temanku sambil mengangkat ibu jariku.
"I told ya, Lucy! Kau memang berjodoh dengan Harry." ujar Perrie kepadaku sambil menunjukku dengan telunjuknya.
"oh iya, aku dengar hari ini adalah hari pertama seleksi pemilihan pemain bola untuk pertandingan sepak bola antar kampus. Bukan kah, Harry juga mengikuti seleksi itu?" tanya Perrie.
"iya, aku lihat kemarin Harry dan temannya yang orang Irlandia itu mendaftarkan diri mereka." jawabku sambil menganggukkan kepala.
"ini kesempatan untukmu, Lucy! Kau bisa menyemangati Harry latihan seleksi di hari pertama ini." ujar Perrie kepadaku.
"oh, iya. Benar juga! Kau memang cerdas Perrie!" ujarku kepada Perrie.
...
*Alice's POV*
Louis baru saja memberitahuku bahwa hari ini ia tidak bisa pulang bersamaku, karena dia akan mengikuti seleksi pemilihan pemain bola untuk pertandingan sepak bola antar kampus, jadi ia menyuruhku untuk pulang bersama Liam.
Namun, hari ini kemungkinan Liam akan pulang lebih lama karena ia masih ada urusan dengan Professor Darren di lab.
...
"kau pulang denganku saja." ujar Barbara kepadaku.
"iya, benar juga kata Barbara. Untuk soal perizinan dengan kedua kakakmu, biar Barbara saja yang langsung meminta izin kepada mereka. Iya kan, Barbs?" balas Gigi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ya, biar aku yang meminta izin kepada kedua kakakmu yang overprotective itu." ujar Barbara.
Sejurus kemudian, aku dan Barbara pun menemui Liam dan Louis untuk meminta izin pada mereka agar aku diperbolehkan pulang bersama Barbara.
...
"Li, aku boleh tidak, pulang bersama Barbara hari ini? Karena jika aku pulang bersamamu, aku terlalu lama menunggumu." ujarku kepada Liam meminta izin kepada Liam.
"iya, biar Alice pulang bersamaku hari ini. Boleh, kan?" tanya Barbara kepada Liam.
"ya, boleh saja. Tapi, kau harus memberitahuku ketika kau sudah sampai rumah." ujar Liam kepadaku.
...
"apa aku boleh pulang bersama Barbara? Liam masih ada urusan dengan Prof. Darren. Ia akan pulang lebih lama hari ini." ujarku kepada Louis.
