Selamat membaca
semoga suka.kau tahu sikapmu kepadaku membuatku bingung.. haruskan aku bertanya langsung?
~~~~~~~®~~~~~~~~
Lah kemana tu anak, yaudah deh nanti aja kalau ketemu lagi bilang Makasihnya. Batin Tasya.
"Ya ampun Tasya, kamu dari mana saja?" tanya seorang teman Satu Daerah Tasya yang bernama Devega .
"Dari sana, hanya melihat-lihat sebentar"
"Oh lain kali bilang dulu ya, Sya Kita-kita khawatir tadi cariin kamu"
"Iya, maaf ya"
"Iya Tidak apa-apa"
Selesai berbincang sebentar akhirnya, Tasya duduk santai bersama temannya menyaksikan acara pembukaan OSN.
Acara Pembukaan cukup meriah, bahkan terbilang sangat Meriah, hingga malam baru usai.
Setelahnya usai para peserta OSN kembali ke penginapan mereka. Dalam penginapan ternyata secara tak sengaja Kamar Tasya dan Devega berdekatan dengan Kamar Deo.
Deo sudah menyadari hal kedekatan kamar mereka. Namun, Tasya ternyata tidak. Saat semua siswa telah tertidur, Tasya merasa gelisah, Ia mendadak ingin mencari angin keluar penginapan.
Sambil membawa jaket, Tasya berjalan menuruni anak tangga hendak ke taman belakang penginapan.
Namun, tanpa di ketahui Tasya, tenyata Deo mengikuti jejak Tasya.
"Ahh sejuknya udara malam" Tasya sambil merentangkan kedua tangannya.
"Lo ngapain keluar malam-malam gini?"
"Huh?" Bingung Tasya dan berbalik badan mendapati Deo berdiri di belakangnya.
"Ehh Kamu, Deo. Sedang apa di sini?"
"Harusnya gue yang tanya, lo ngapain malam-malam di sini?"
"Ohh aku, Tidak ada, hanya mencari angin. kamu?"
"Ehh aku... " Deo menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ngapain?" desak Tasya lagi
"Ngikutin lo, tadi gue penasaran lo ngapain jam segini keluar, sendiri pula" Jawab Deo akhirnya.
"Ohh.. aku hanya mencari angin, bosan lama-lama di penginapan. Hampir lupa, Terimakasih ya, Deo untuk yang tadi" sambil mengudarakan tangan kanannya dihadapan Deo.
"Iya, santai aja" Balas Deo cepat.
"Masuk yuk, sudah larut malam, gak bagus untuk kesehatan. Besok kita juga harus observasi" Tambah Deo lagi
" Benarkah, ya sudah ayo balik"
Akhirnya mereka berdua kembali ke penginapan. Sesampainnya di depan lorong Tasya merasa bingung, mengapa sejak tadi Deo selalu mengikutinya. Akhirnya dengan rasa penasaran yang diubun-ubun, Tasya beranikan diri bertanya dan berhenti mendadak.
"Deo... kamu ngapain ngikutin aku terus"
"Huh? gue? Hahaha lo gak tau ya, kamar kita deketan, tuh kamar gue, Kamar kita sebrangan" Balas Deo sambil menunjuk kamarnya.
"Ehh? Ohh yasudah aku duluan ya, sampai jumpa Deo"
"Iya malam, Anas. Mimpi indah, Jangan keluar malam sendiri lagi." Nasehatnya pada Tasya.
Tasya hanya mengangguk lalu masuk kekamar dan menutup pintu kamarnya.
Tiba-tiba saja Tasya memegang pipinya yang memanas mendengar balasan Deo tadi.
Akhirnya Deo kembali ke kamarnya dan tidur dengan pulas.
Sementara di sebrang sana Tasya belum bisa tidur, sembari mengingat kejadian yang baru ia alami.
☀🍃🍃🌁
Pagi-pagi benar anak-anak mulai bersiap membersihkan diri. Mereka bersiap untuk melaksanakan observasi pagi ini.
setelah bersih-bersih mereka juga sarapan dan bahkan ada yang olahraga sejenak.Hingga ada aba-aba agar anak-anak berkumpul. Semua peserta berkumpul. Namun, sayang Tasya tidak bisa bersama Devega karena berbeda bidang.
Tasya tampak murung sambil memilin bajunya berharap bantuan dari Dewa Neptunus akan tiba.
"Hei, kenapa murung gitu?"
"Huh? Kamu ngagetin aja, Deo"
Ya ternyata si Deo berulah lagi, emang dasar tukang ngagetin dan ngintilin.
"Tidak, Hanya saja tidak ada teman yang aku kenal."
"Ohh begitu, baiklah kan ada gue, tenang saja gue akan menemani lo"
Selesai pengumuman singkat akhirnya peserta OSN berduyun-duyun menunu lokasi Observasi.
Sebagian anak ada yang menuju ke arah Utara, yang merupakan anak Astronomi, Ke Laboratorium Untuk anak Kimia, Fisika dan Biologi, ke arah Selatan untuk anak Geografi dan begitu selanjutnya.
Banyaknya jumlah siswa yang hendak beranjak membuat Tasya kehilangan jejak Deo, hampir saja ia jatuh saat salah-satu peserta OSN yang berbadan Gemuk melewati Tasya, yang membuatnya tersenggol.
Untung saja Deo tak tinggal Diam dia melihatnya dan menahan Tubuh Tasya yang hampir ambruk mengenai tanah. Namun kali ini bukan seperti kejadian lalu saat di topang Aldo, yang hanya menopang kepalanya. Kali ini Deo menahan badannya.
"Woy gendut, siapa nama lo?" Teriak Deo kencang
"Huh? Gue?" tanya si anak berbadan Gempal yang menyenggol Tasya tadi
"Iya, lo mari" sambil melambaikan tangannya
"Gue Safri, ada apa ya bang?" tanyanya tampak bingung.
"Gini, jadi gue sarani lo kalo jalan pelan-pelan, liat sekitar dulu. Nih teman gue jatuh kena senggol badan lo itu"
"Ohh maaf yah bang, gue ga sengaja tadi ga keliatan. Abis si enengnya kecil badanya."
" Yaudah lain kali hati-hati"
" Iya bang, deluan ya bang"
Kemudian Safri berlalu setelah melihat anggukan dari Deo.
"Hati-hati lain kali, kalau gak ada gue gimana tadi?" Nasehat Deo pada Tasya.
"Iya, Makasih Deo."
Tasya hendak pergi dan meninggalkan Deo. Namun, Deo langsung mengejar Tasya dan mengikuti jejaknya dari belakang.
Akhirnya seluruh peserta OSN sampai ketempat Observasinya masing-masing. Disana mereka mendengarkan arahan lalu mulai melakukan pantauan.
Ada sebahagian yang melihat-lihat saja, mencatat bahkan memotretnya.
°°°°°°°°°®°°°°°°°°°
Akhirnya setelah 2 hari berlalu observasi mereka telah usai dan kini mereka bersiap istirahat menuju penginapan.Saat Tasya berada di depan pintu dan hendak memutar gagang pintu, Deo menepuk pundaknya.
"Besok jangan lupa ada Ujian Teori, belajar yang bener"
"Iya siap Mastah" balas Tasya menyungkingkan senyumannya.
Setelahnya Tasya menutup pintu tak lupa mengucap salam pada Deo.
Deo pun akhirnya menuju kamarnya dan mulai membaca buku untuk ujian Teori besok.
Terimakasih untuk teman-teman yang masih mendukungku.
kalian Ter💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Jodoh [Completed✔]
Teen Fiction[Revisi 70 part] Diprivate acak demi keamanan, karena ada akun mirror. Follow kemudian re-login. Ini bukan sekadar cerita cinta anak remaja tapi, cerita fiksi berkombinasi dengan ilmu pengetahuan seputar Olimpiade dan pengetahuan lainnya. Bukan ceri...